05 Februari 2018

Melihat Kesalahan Chelsea Saat Kalah Dari Bournemouth

Chelsea musim ini rentan kebobolan dari penampilan mereka musim lalu, hal ini dikarenakan selain tak punya pemain yang cukup berkompeten di lini tengah selepas hengkangnya Matic, faktor lainnya ialah Chelsea bermain 2 kali tiap pekan sehingga rotasi pun dilakukan oleh Conte yang membuat pemain belum memahami strategi Conte dengan maksimal. Maka tak heran Chelsea kembali kalah dan harus berjuang lebih keras lagi apabila berniat finish nomor 2 dibelakang City.

Hasil tengah pekan lalu, dimana Chelsea yang difavoritkan menang atas Bournemouth, justru tersungkur di kandangnya sendiri. Bermain dengan formasi favorit Conte(3-4-3), dimana lagi-lagi tak ada pilihan bagi Conte selain memainkan false nine yang ditempati Eden Hazard kembali berakhir kekecewaan. Conte seperti memaksa Hazard untuk berperan ganda dalam pertandingan itu. Selain menjadi target man, Conte juga menginstruksikan Hazard untuk menjadi playmaker serangan. Hal ini dikarenakan karena 2 gelandang mereka pada laga itu(Kante-Bakayoko) terkurung oleh gelandang The Cherries.

Strategi lawan dengan menggunakan high pressing membuat 2 gelandang tengah dan 3 bek mereka kewalahan sehingga mereka sering menggunakan long pass, baik dari bek atau kiper Chelsea. Tetapi, hal ini memang membuat mereka kehilangan penguasaan, karena lini depan Chelsea taka da satupun pemain pada laga itu yang berpostur besar laiknya Morata. Morata kala itu dikabarkan masih cedera dan memainkan Giroud adalah hal yang tidak mungkin mengingat dia baru sehari latihan bersama tim. Dengan demikian jelaslah alasan Conte tidak memasang Giroud di line up atau cadangan sekalipun pada laga itu.

Ditambah cederanya Christensen membuat semuanya lebih buruk lagi, karena memasang Cahill di bek tengah bukanlah hal baik. Conte seharusnya menggantikan Christensen dengan Ampadu karena tipikal keduanya hampir sama, yaitu tidak mudah terpancing ketika bola yang dikuasai lawan sudah melewati lini tengah Chelsea. Hal ini justru sebaliknya. Conte lebih memilih Rudiger dan menggeser Cahill ke tengah. Cahill selalu mudah terpancing untuk menempel ketat pemain Bournemouth ketika bola sudah melewati 2 gelandang Chelsea, sehingga gelandang Bournemouth mudah melakukan through pass menuju lini depan mereka yang mampu lolos lebih cepat dari 2 bek Chelsea lainnya, terutama Azpilicueta dalam laga ini, sehingga mudah melakukan penyelesaian akhir.

Hal ini terlihat dalam 2 gol Bournemouth. Cahill yang sudah diplot di tengah malah bermain seperti di posisi aslinya di bek tengah kiri. 2 gol lawan tercipta karena aksi kapten Chelsea tersebut. Azpilicueta yang sepanjang laga dipressing ketat satu pemain Bournemouth jelas tidak mungkin mengawal satu pemain lagi yang seharusnya dijaga kapten Chelsea tersebut.

Strategi Conte yang memasukkan Fabregas menggantikan Barkley justru kurang berasa dalam penyerangan, karena Fabregas bermain lebih kedalam daripada Barkley, sehingga setelah itu peran Bakayoko yang sebelumnya tak terlihat sebelum Fabregas masuk semakin terbenam lagi. Penyerangan Chelsea hidup kembali ketika Hudson-Odoi masuk menggantikan Zappacosta. Ketika semangat Chelsea mulai hidup lagi mereka justru kembali kemasukan 1 gol lagi semenit setelah Hudson-Odoi masuk. Hal ini jelas menjadi death goal bagi Chelsea. Sudah sulit untuk mengejar defisit 3 gol itu.

Dalam hal ini andil Bakayoko dalam bertahan patut dipertanyakan. Ketika itu pemain Bournemouth sedang memegang bola di depan kotak penalti Chelsea setelah sepak pojok Bournemouth dilakukan. Seharusnya pemain Chelsea termasuk Bakayoko bermain bertahan dan menunggu kesempatan untuk menyerang balik. Tetapi yang dilakukan Bakayoko ialah bersiap lari keluar dari kotak membuka ruang bagi lawan untuk menembak atau mengumpan dan mengabaikan segala kemungkinan bola yang dikuasai lawan akan mengarah padanya, karena saat itu Stanislas yang menguasai bola sedang dijaga Fabregas dan Azpi. Sayangnya Fabregas ini malah melakukan hal yang sama yang dilakukan Azpilicueta dan itu bukan salahnya karena posisi Fabregas sedikit lebih melebar. Lalu hal ini jeli dilakukan oleh Stanislas yang melihat posisi Bakayoko sedikit lebih kedepan sehingga dengan mudah mengumpan kepada Ake yang langsung menyambarnya ke gawang.

Kekalahan ini harus segera dievaluasi dan Conte harus berfikir ulang apakah memasang Cahill ditengah adalah hal yang tepat. Di sisi lain, ketika Chelsea saat itu ingin mengejar ketertinggalan 2 gol, Conte malah mengubah formasi dari 3-4-3 menjadi 3-5-2 dengan memasukkan Fabregas. Jelas serangan Chelsea semakin minim. Hal ini membuat banyak orang berasumsi bahwa formasi 3-5-2 belum layak digunakan, terutama ketika bermain menyerang.

Semoga dengan kehadiran Barkley, Giroud, dan Palmieri di bursa transfer bulan kemarin akan membuat Conte percaya dan mengoptimalkan formasi 3-4-3 Chelsea seperti saat mereka menjuarai Premier League musim lalu. Terutama dengan 2 nama pertama yang diharapkan mampu memberi pilihan penyerang sehingga bisa meringankan tugas Morata dan Hazard. Alasan mendatangkan Giroud karena tak puas dengan performa Batshuayi yang kini dipinjamkan harus berdampak baik buat tim. Callum Hudson-Odoi, pemain pengganti yang bermain baik di laga melawan Bournemouth, bisa memberi tambahan lagi di barisan penyerangan, sehingga Conte tak perlu khawatir ketika harus kehilangan Willian seperti laga tersebut.


Datangnya Giroud diharapkan mampu dimanfaatkan baik oleh Fabregas. Giroud yang jago dalam heading akan sangat menyukai umpan yang diberikan oleh Fabregas atau Azpilicueta, sehingga peran Hazard yang terus-menerus dijadikan playmaker tentunya akan berkurang. Tinggal hanya perlu menunggu David Luiz, Morata, dan Willian untuk pulih dan siap bertarung habis-habisan di sisa musim.

04 Januari 2018

Liburan Ke Wonopringgo

Liburan telah tiba aku dan keluarga  akan liburan  ke wonopringgo. Kami akan membeli tiket di stasiun purwosari. Sampai di stasiun purwosari kami segera mengambil nomer antrian diloket ternyata kami mendapat nomer 47 ternyata masih 37 kami terus menunggu di kursi. Setelah dipanggil kami segera menuju ke loket.setelah beli tiket kami segera ke parkiran untuk menggambil motor kami. Sampai di rumah kami segera untuk menyiapkan barang-barang untuk besok. Keberangkatan telah tiba kami pun segera mandi dan siap-siap.

Setelah siap kami menelepon taksi untuk kemari. setelah taksi  ke rumah kami  segera naik ke taksi. setelah sampai di stasiun, kami segera bayar, dan turun dari taksi  dan masuk ke stasiun untuk diperiksa sama petugas. setelah diperksa kami segera masuk ke dalam kereta. Setelah masuk ke kereta kalijaga kami menuggu keberangkatan.setelah berangkat kami segera makan dan tidur. setelah sampai  di semarang kami segera turun.kami segera beli roti O,setelah beli roti O kami segera antri di bording.

Setelah antri kami segera masuk ke kereta. setelah masuk ke kereta kami segera memilih kursi di tiket kami.terus duduk di tempat duduk, terus makan roti o sambil menunggu keberangkatan. setelah berangkat kami segera menikmati pemandangan. Kurang lama kemudian kami tiba di weleri [Kendal] pada pukul 9.17 kami menunggu para penmpang naik, sambil makan jajanan. setelah berangkat dari weleri tujuan pekalongan. Kami menikmati pemandangan yang indah.

Ada pantai di dekat plabuhan. Kami segera memoto laut  cekrik,cekrik,cekrik

Karena Kereta terlalu cepat jadi fotonya burem, ada 1foto yang tidak burem.setelah satu jam berlalu, kereta sudah tiba di pekalongan. Kami segera turun dari kereta. saudaraku
 sudah menuggu di stasiun. kami segera naik ke mobil pamanku untuk menuju rumah pamanku. sampai di rumah pamanku.aku segera ganti baju dan bermain, makan, salat jamak taqdim, bermain sebentar dan tidur.

aku sudah bangun dan aku makan, mandi, mainan sebentar dan menuggu azan magrib.
Azan magrib telah tiba aku segera salat jamak tagdim dan mainan. azan isyak kami segera makan malam,mainan,gosok gigi dan tidur.

Tiga hari kemudian,aku terbangun karena dibanguni sama ibuku. terus aku mandi, dan menunggu pamanku bangun. pamanku sudah bangun, terus berangkat naik mobil pamanku. sampai di stasiun aku segera turun dan pamit pamanku.



Sampai di stasiun kami segera turun, pamit pamanku dan segera masuk ke stasiun. dan menuggu di peron. keretanya sudah datang  kami segera menuju ke peron3 keretanya berhenti kami segera naik ke kereta. kereta sudah berangkat,aku segera makan dan menikmati pemandangan dan tidur. sampai di semarang kami segera turun dari kereta. kami segera beli roti o. keretanya sudah datang kami segera naik ke kereta ka kalijaga kereta sudah berangkat kami segera makan jajan, beli popmi sudah sampai solo kami segera turun dari kereta.

19 Desember 2017

Go To Jogja, Prepare To University

Kali ini aku ingin menceritakan pengalamanku baru-baru ini saat aku main ke Jogja bersama temanku.

Hari itu, Kamis 14 Desember kemarin aku dan temanku sekelas Aripin akan ke Jogja, sebelumnya kami sudah merencanakan dengan matang tujuan-tujuan kami selama memutari Kota Gudeg tersebut.
Bahkan, aku sudah siap sejak pagi karena takut kalo tidur malah loyo saat bangun. Kami hanya berdua karena aku dan Aripin tidak berhasil mengajak temanku yang lain. Oh iya, saat itu kami libur sejak hari Selasa tanggal 12 lalu, sebenarnya tidak resmi. Tetapi daripada tidak ada kegiatan di sekolah/bebas bagi kelas 3, maka aku memilih dirumah. Sebelumnya juga karena sudah menjalani remidi setelah Penilaian Akhir Semester Gasal/Semester V yang menentukan ini.

Kami bahkan tidak memerlukan waktu yang panjang untuk mem fix kan agenda kami. Kebetulan karena sama-sama bisa serta ingin refreshing setelah ujian dan remidi, langsung saja saat itu kami berangkat.

Jam 8 pagi lebih sedikit dia sudah menghampiri rumahku dan setelah itu kami berangkat. Kami sebelumnya juga telah mempertimbangkan untuk pergi disaat seperti ini karena sekolah lain kebanyakan masih masuk/ujian sehingga tempat wisata tidak terlalu ramai dan tentu saja jalan sedikit lebih lengang.

Nyatanya perkiraan kami benar. Di jalan terutama jalan raya Solo-Jogja tidak seramai liburan idul fitri kemarin. Dari rumah aku yang di depan karena aku sudah punya sim. Tetapi sesampainya di Jogja, Aripin meminta giliran untuk menyetir. Tujuan pertama kami ialah Candi Plaosan. Candi ini terletak di Kecamatan Prambanan, Klaten. Sedikit lebih dekat daripada lokasi Candi Prambanan. Sekilas dari jauh sudah terlihat biasa dan sedikit candinya, tetapi setelah memasuki kawasannya ternyata terlihat cantik. Candi ini ada 2, yaitu Plaosan Lor yang lebih luas dan Plaosan Kidul. Tiketnya hanya 3000 per orang. Terlihat dari Plaosan Lor dengan backgroundnya yaitu Gunung Merapi jika cuacanya cerah.

Sedangkan Plaosan Kidul lebih kecil luasnya. Dari 2 komplek candi ini, masih banyak reruntuhan candi-candi kecil yang sepertinya belum selesai sejak dahulu. Kami sampai disana sekitar jam setengah 10 pagi. Setelah memarkir motor, kami menuju kompleks Plaosan Kidul yang lebih sepi dan lebih kecil luasnya. Aku melihat candi ini dirawat dengan baik oleh warga sekitar. Setelah itu kami berpindah ke Plaosan Lor yang sebelumnya telah dikunjungi oleh rombongan anak TK atau SD yang sepertinya sedang melaksanakan outing class. Setelah puas foto-foto dan menikmati keindahan candi budha ini, kami segera melanjutkan perjalanan memutari Jogja, dengan tujuan berikutnya ke UGM.

Tetapi sebelum itu, Aripin ingin melewati Malioboro. Padahal sebenarnya lebih dekat ke UGM daripada ke Malioboro jika dari Plaosan. Di jalan menuju Malioboro kami melewati beberapa candi yang terletak di pinggir Jalan Solo-Jogja, Plaza Ambarrukmo, dan juga UIN Sunan Kalijogo. Tetapi kami mengalami nasib kurang beruntung. Setelah menikmati sekitar 45 menit perjalanan yang lancar, setibanya di kawasan Malioboro, kami melanggar marka. Awalnya kami tidak menyadarinya. Setelah kami melihat bahwa kawasan Malioboro ramai, akhirnya kami memutuskan untuk ke UGM dulu, sedang kami memutuskan menikmati Malioboro agak sore setelah dari kawasan Bantul.

Lalu saat kami ingin mampir mall di sekitar Malioboro sebentar, tiba-tiba ada polisi yang menyegat kami dan menyuruh ikut dengannya. Setelah sampai kami pun ditilang dengan alasan melanggar rambu, yang memang kami lakukan tetapi kami belum menyadarinya. Setelah bernegosiasi, akhirnya STNK motor Aripin dilepas tetapi dikenai denda 180 ribu. Sebenarnya tidak semahal itu jika aku yang menyetir. Apalagi jika mengikuti sidang. Tetapi ketika melanggar berhubung Aripin yang menyetir dan dia belum punya SIM sehingga dendanya segitu. Ditambah jika mengikuti sidang yang jelas tidak mungkin kami ikuti karena rumah kami tidak di Jogja.

Setelah itu kami lanjut ke UGM. Kami sempat melewati UNY. Sesampainya di UGM, aku tidak menyangka karena begitu luas tempatnya, sampai kami bingung mau parkir dimana. UGM ini ibarat satu komplek, yang didalamnya memuat gedung utama serta seperti dibuat klaster yang isinya terdapat kumpulan fakultas yang memiliki kesamaan di suatu bidang ilmu.

Sebenarnya aku kesini bukan tanpa tujuan. Bulan depan ada Try Out SBMPTN yang diadakan Ikemas UGM, yang salah satu panitianya merupakan tetanggaku yang kuliah di UGM. Sehingga disamping main juga aku ingin mendaftar. Kami pun makan siang di luar UGM dulu karena awalnya dia belum menjawab. Sembari menunggu kami makan di hik saja untuk menghemat uang saku kami. Setelah itu kami balik lagi ke UGM sekaligus menunaikan Sholat Duhur di Mushola dekat perpus.

Tetapi setelah komunikasi ternyata tetanggaku itu bahkan tidak tahu dimana aku berada walaupun sudah satu wilayah. Bahkan setelah makan siang pun aku juga tidak berhasil menemuinya. Karena disamping itu juga dia ada rapat sehabis UAS, jadi tidak bisa keluar sehingga terpaksa aku menunggu dia balik ke rumah saat liburan nanti.

Setelah dari UGM, kami merencanakan ke daerah Bantul.Tujuan pertama kami adalah Taman Bunga Amarilis, yang ternyata bunganya sudah tidak tumbuh. Kamipun lanjut ke Hutan Pinus Pengger. Karena kami berdua belum pernah kesana dan terdapat satu spot foto yang hitz tentunya menarik minat kami. Setelah berpuas foto dan menikmati keindahan alamnya, kami pun bingung dengan tujuan berikutnya. Karena di kawasan Bantul ini kami berdua sudah pernah menjelajahinya, hanya kurang hutan pinus ini.

Awalnya kami ingin balik pulang, tetapi karena saat itu baru jam setengah 4 yang kami anggap masih “kesorean”, sehingga kami masih kurang puas. Lalu Aripin pun mengusulkan untuk lanjut ke Gereja Ayam karena di tempat itu spot fotonya bagus. Awalnya aku menurut saja. Tetapi saat ditengah perjalanan setelah 1 jam dari Pengger dan aku ingin istirahat sebentar, ternyata selain jaraknya yang terlalu jauh, yaitu masih 1 setengah jam an, yang berarti totalnya 2,5 jam, itupun kalo lalin lancar, aku juga tidak menduga bahwa tempat yang diusulkan Aripin berlokasi di Magelang, dekat Candi Borobudur!

Aku pun langsung membatalkan begitu tahu hal itu, karena kupikir hal itu jelas tidak mungkin kami lakukan. Bisa-bisa kami sampai rumah jam 10 an, bahkan bisa sampai jam 11 malam. Kami pun akhirnya balik ke Malioboro lagi, yang kebetulan jaraknya hanya 10 km dari Jalan Nasional III, dimana kami beristirahat disana. Kami pun sekaligus sekalian sholat Asar di jalan. Tetapi, kami kembali mengalami nasib malang kembali. Sesampainya di kawasan Malioboro, kami ingin memarkir motor kami di Taman Khusus Parkir Abu Bakar Ali(TKP ABA) yang bertingkat. Aripin yang saat itu menyetir lagi-lagi melanggar rambu, dimana terdapat rambu tidak boleh putar balik tetapi kami melakukannya.

Sedetik kemudian, kami diteriaki oleh tukang becak sekitar situ yang melihat kami. Aku juga sekilas melihat polisi yang menjaga di pos seperti melihat tindakan kami, detik itu juga Aripin langsung memutar balik motornya dan kami pun segera menuju jalan pulang. Kami pun belum sempat menjelajah Malioboro, yang sekarang lebih tertata rapi dan nyaman daripada dahulu.


Sekitar jam setengah 6 kurang kami balik dari Jogja. Di tengah perjalanan kami mampir di hik untuk makan sore yang belum sempat kami lakukan. Tak lupa juga kami menunaikan sholat di spbu di Klaten. Karena di jalan lumayan ramai karena malam sehingga perjalanan pulang kami agak lama. Kemudian kami sampai di rumahku jam 7 lebih. Setelah mengantarku, Aripin langsung pulang. Memang agak mengecewakan karena tidak semua tempat yang kami list berhasil kami laksanakan. Tetapi karena gagasan ke Jogja ini mendadak dan secara keseluruhan lancar, aku pun juga puas sekaligus senang dan merasa lebih semangat untuk menghadapi kbm ku di kelas 3 semester yang akan datang.

Template by:

Free Blog Templates