Sudah lama kalian tak berlibur ke tempat simbah setelah tahun lalu berlibur ke cilacap. Tak terasa liburan kembali tiba dan menagih berlibur ke pekalongan. Beberapa hari sebelumnya kalian menunggu waktu itu dengan beragam iming-iming hadiah hasil test. Dan meski dengan tertatih-tatih hasilnya keluar. Kakak kecewa dengan hasil yang didapat, cuma ranking 9 sementara si Adik 12. Apapun hasilnya kami tetap bersyukur karena hasil diraih dengan kejujuran. Yah memang ada kekecewaan terutama kakak tapi kami beri semangat agar ke depan bisa lebih serius lagi. Memang prestasi agamanya lebih luar biasa dan bisa masuk 5 besar. Dia memang luar biasa di soal itu. Adiknya justru lebih banyak berkutat pada serah diri dan pasif. Padahal bila mau serius kami yakin hasilnya akan sama. Tapi kami serahkan pada mereka agar bisa mengukur kapasitas diri.
Si Adik lebih possessif terutama bila unggul dibanding kakaknya. Ini jadi PR bagi kami agar ke depan mentalnya lebih bagus. Pagi tadi sewaktu menjelang keberangkatan berlibur kami semua gelisah. Tidak mudah memang bagi kami meski sudah jadi tradisi. Si Kakak uring-uringan soal upin ipin dan ku dengar cerita dari bundanya bahwa Alma menangis saat akan berpisah dengan si kecil membuatku tersentak, sakit, perih, sedih. Ya Allah, sungguh luar biasa karuania cinta bagi kami semua. Indah dan benar-benar anugrah yang teramat sangat besar. Cinta yang kami pupuk pada mereka sama suburnya seperti cinta mereka pada saudaranya. Semoga demikian pula dengan orang lain.
Seminggu sebelumnya, kabar duka menyeruak ke keluarga kami. Hafidz Nur, kawan karib kakak sakit. Diduga pendarahan otak. di ICU beberapa hari dan membuat keluarga kami sedih. Kami merasakan betul bahwa teman-teman anak kami seperti keluarga kami juga. Kami faham betul, tidak mudah. Alhamdulillah istriku mau berjuang membantu apa yang ada. Apa yang kami miliki meski kecil kami bantu. Usaha apapun kami perjuangkan supaya ada keringanan untuk beban keluarga mereka. Namun tidak mudah, ada salah satu teman mencibir kami. "halah...halah...mikir wae sedih apalagi kl disuruh do it... ^_^ " tulisan ini di wall mu membuat drop. Sungguh tak kusangka ini muncul dr kawan yg dulu..... ah sudahlah barangkali memang sudah berubah.
Kami sejak menikah hingga sekarang terus membangun cinta penuh kasih, penuh sayang, penuh simpati dan empati. Tidak hanya di keluarga tapi pada sesamanya. Namun kalau toh pun masih ada yang mentertawakan ya silahkan saja. Kami akan terus melakukannya. Tidak mudah dan terus sangkaan-sangkaan itu mengganggu kehidupan kami. Namun sudah banyak yang terus positif dan mensupport kami untuk melakukan hal yang terbaik. Kadang bahkan banyak yang melupakannya.... biarkan saja. Sesaat setelah berangkat, istriku bercerita akan sepinya rumah, akan hampanya suasana dan pedihnya hati.
Sayangku semua, tetaplah jaga hati kalian, perasaan kalian dan empati kalian. Banyak hal yang harus dilakukan dimasa depan. tetaplah tumbuh besar dalam empati, simpati, cinta dan kasih sayang. kami, orang tuamu meski tertatih menghadapi hidup dituduh, di cerca, dihina tapi kami akan bentengi kalian dari itu semua. Tumbuhlah sebagai generasi positif yang selalu membantu sesama. Jadilah pemimpin-pemimpin yang akan merubah dunia anakku. Kami yakin kalian bisa!