Akhirnya usai sudah pencarian ilmu di sekolah dasar bagi mas Afin. Enam tahun yang tidak singkat dan penuh liku akan perjuangan mendapat prestasi. Meski belum mencapai prestasi puncak namun apa yang didapatkan selama 6 tahun sungguh membanggakan keluarga. Setidaknya dibidang agama maupun pelajaran eksak mampu melebihi apa yang pernah dicapai papa mama.
Dengan metode belajar ala dirinya sendiri yang simple, singkat dan melatih mengerjakan soal, dapat membantu menjaga nilai-nilai pelajarannya dari ketertinggalan. Apa yang didapatkan tiap semester rutin diatas rata-rata kelas. Tak lebih dari 5 kali diantara 12 semester terpaksa harus remedial dan kembali ke tampilan sesungguhnya.
Mas Afin tak bisa secara terus menerus menerima pelajaran hingga sore hari. Bila dipaksakan akan ada perubahan sikap yang cukup signifikan. Maka dari itu, tak bisa membiarkannya menerima pelajaran full day. Segala ilmu yang disampaikan guru-gurunya ditangkap dengan baik dan menjadi senjata menghadapi ujian akhir nasional.
Di level tertinggi ini, terbukti bahwa matematika mencapai kulminasi kemampuan dirinya. Keluarlah nilai 26,15 yang didapat dari Bahasa Indonesia dengan nilai 8,40, IPA dengan nilai 8,50 dan matematika yang mencapai 9,25. Apapun, ini baru tahap awal dari dunia yang bakal diarunginya. Seiring dengan itu, Juz 30 mampu dihapalkan dan tuntas.
Harusnya mas Afin bisa wisuda plus-plus sebab ditambah ayat lain namun karena tak ada anak laki-laki yang wisuda plus, dia urungkan niat menuntaskannya. Ya sudahlah, kami bersyukur karena mas Afin mampu menunjukkan kapasitas keilmuannya. Semoga hal ini menjadi modal besar bagi kehidupannya kelak. Kejujuran juga masih ada dalam dirinya. Nak, Kami bangga padamu!