Caca, seorang anak kaya yang piatu. tetapi, dia ramah, sopan, rajin, pintar, dan mau berteman dengan siapa saja. Caca menjadi piatu saat umurnya 7 tahun. Ibu sudah dijemput malaikat, begitu kata ayah saat Caca bertanya dimana ibunya. Caca mempunyai adik bernama Yasmin.
Saat pulang sekolah...
"Caca, Yasmin, ayah akan bertanya tentang pendapat kalian. Bagaimana jika ayah menikah lagi?"tanya ayah ketika di mobil. Caca tersedak soda yang diminumnya. "Yasmin setuju!"seru Yasmin. "bagaimana, Caca?"tanya ayah sambil melirik Caca dari spion. Caca terenyak di kursi mobil. "...."Caca diam. Dia menggelengkan kepalanya sedikit. Tapi ayah mengira bahwa Caca mengangguk. "bagus!"seru ayah nampak puas. "emang kapan Yah, pernikahannya?"tanya Yasmin. "besok Minggu,"jawab ayah. Caca sangat lesu. dirindukannya ibunya yang dulu. seorang wanita yang sabar, adil, perhatian dan sayang pada anak-anaknya. Tak terasa, sebutir air mata jatuh dari sudut mata Caca.
Mungkin ini hari yang menyenangkan bagi ayah dan bunda Dhira, calon ibu Caca-Yasmin. Yup, ini hari Minggu. Yasmin sangat bersemangat. tetapi Caca sangat sedih. Akhirnya Caca memutuskan untuk menelepon sahabatnya, Aster.
"Assalamu 'alaikum. Caca, ya?"sapa Aster di seberang. Caca terisak. "Caca? Caca, kamu kenapa?"Aster cemas ketika mendengar isakan Caca. Caca tak menjawab, melainkan terus terisak.
"Caca! Kamu kenapa? aku ke rumah kamu, ya?"
Isakan Caca berubah menjadi tangis yang memilukan bagi yang mendengarnya.
"Halo, Caca?"dari suaranya, Aster sangat cemas dan khawatir.
"Ast... ter bis... sa ngga... kam.. mu ke... ke rrum... mahku se... karang?"Caca berusaha bicara dengan jelas. "Baik, Ca. aku kerumah kamu sekarang. Assalamu 'alaikum,"kata Aster sambil mematikan sambungan telepon. Caca menangis dengan keras. Dia sangat kesal dengan ayahnya. Dia kesal pada bunda Dhira. Rasanya Caca sebal dengan siapa saja.
"Ca, kamu kenapa?"tanya Aster saat di kamar Caca. dielusnya pundak sahabatnya. "Aster... ay... ahku... nik... kah de... nga... nnh sese... ora..ang!"kata Caca sambil menangis tersedu-sedu. Aster kaget. "akkhu... ngga... mmmau... aku... har... usgi... mana?"Caca terbata-bata. "hentikan tangismu. lalu, ceritakan padaku apa yang terjadi. Caca berusaha menghentikan tangisnya, lalu diceritakannya pada Aster tentang semuanya.
Hari Senin, bunda Dhira, bunda Caca yang baru mengantar Caca ke sekolah. ternyata bunda Dhira sangat baik. beliau juga sabar. wajah bunda Dhira juga sangat cantik. Caca dan Yasmin betah dengan bunda baru mereka. tapi Caca masih kangen ibunya. Saat Caca dan Yasmin pulang sekolah, bunda Dhira juga yang menjemput mereka. biasanya yang mengantar jemput Caca dan Yasmin adalah Pak Dul, sopir keluarga Caca.
"Kelas berapa, Dik?"sapa bunda Dhira pada Rani dan Irta, teman sekelas Caca. "kelas enam A,"jawab Rani. "kalian tahu Caca dimana?"tanya bunda. "di kelas. tadi masih piket."jawab Rani dan Irta. "makasih ya Dik..."kata bunda sambil berjalan menuju kelas Caca. Rani dan Irta mengangguk sambil menyunggingkan senyum yang dibalas bunda. "eh, orang itu siapa ya, Ran? jangan-jangan, mau menculik Caca!"bisik Irta saat bunda sudah jauh dari pendengaran. "iya, bisa juga ya Ir. tapi... kok baik banget? cantik lagi!"kata Rani. "nggak tahu deh,"kata Irta akhirnya.
Bunda memasuki kelas Caca. Di kelas ada Caca, Aster, Dion, Amir dan Farid. "eh, aku udah dijemput nih. pulang dulu, ya..."pamit Caca begitu melihat bundanya. semua mengangguk. padahal, dalam hati mereka berkata , "itu siapanya Caca, ya?". Caca mengambil tasnya. lalu digandengnya bunda. bunda membawakan tas Caca sambil berkata, "Caca duluan, ya...". benar-benar ramah!
Saat di rumah, Aster meng-sms Caca; yg td tuh bndamu ya? cntik hlo... , Caca segera membalasnya, bner! baik lho... Balasan dari Aster ; mnurutmu km btah, sm bunda brumu? . Caca bingung sesaat. lalu dijawabnya begini ; mmmm... gmn ya?. Aster menjawab; bneran ogh! jawaban Caca begini; iya dg! eh, q diajak bnda ke Gramedia nih... bye! ntr tk bliin KKPK! bye!
Caca sangat senang dengan bunda barunya. bunda selalu mengajaknya ke mall setiap minggu. kadang, Aster juga diajak. Caca sangat sayang dengan bundanya. kadang-kadang Caca teringat ibunya yang dulu. Bunda juga mengajak Caca ke kuburan almarhumah ibunya setiap hari Sabtu.
Oke Ca! semoga kau betah dengan bunda barumu!
0 komentar:
Posting Komentar