Hampir semingguan ini ada pembelajaran baru yang diterima dik Adhan. Pembelajaran baru itu berupa mengenal huruf-huruf hijaiyah. Alhamdulillah, dia ikut tertarik mengantri belajar mengaji. Menempati urutan setelah mama karena buku iqra bergantian. Atau kalau tidak duduk dipangkuan mama ikut melafalkan huruf-huruf itu.
Papa jadi terbayang saat mengajari mas Afin dan mbak Alma saat mereka kecil. Rutin selalu sehabis sholat maghrib membaca iqra bersama. Tidak harus ke muholla atau belajar ke tetangga yang antre. Sekalian sebagai ajang mendidik menjadi tanggung jawab orang tua.
Dulu, seingat papa mengupas dan belajar iqra jilid 1 - 6 dilanjutkan menyimak cara membaca Juz Amma hingga juz awal Al Qur'an membutuhkan waktu hingga tiga tahun. Alhamdulillah tradisi membaca Al Quran setelah maghrib masih bertahan sampai sekarang atau sekitar 8 tahun. Mas Afin pun telah menginjak kelas 7 dan kami syukuri itu.
Yang jelas, dik Adhan adalah pembelajar cepat seperti kedua kakaknya. Menyanyi, mengenal angka dan huruf sudah diajarkan bunda dan kedua kakaknya setahun belakangan. Kini tahap mengenal huruf hijaiyyah dimulai. Sejatinya anak-anak merupakan pembelajar cepat bila teknik membelajarinya tepat dan mengasyikkan.
Bukan dengan ancaman atau ketegangan namun dengan senyum dan canda meski dalam balutan keseriusan. Dulu kedua kakaknya kadang menangis karena memang harus mengulang bacaan. Papa tak mau ada salah baca yang mengakibatkan salah hingga dewasa. Salah eja dalam huruf hijaiyyah bisa bermakna beda. Semoga kelak, dik Adhan mudah menangkap pembelajaran itu.
0 komentar:
Posting Komentar