Tutur katanya makin berlimpah ruah memenuhi sudut ruang dirumah mungil bercat kuning. Kadang diselingi jeritan, tangis atau kekehannya yang menyegarkan. Tak lupa suara berlarian telapak kaki, dentuman bola menyentuh lantai atau tembok. Diselingi pula badan yang kurus namun cukup sehat sesekali menyelinap ke kamar, ke ruang makan atau sudut lainnya.
Tahapan jalan, wajah, keriangannya banyak meniru mas Afin. Namun lesung pipit dan keasyikannya bercerita itu copian betul dari mbak Alma. Tiap hari tingkah laku dan tutur katanya menjadi sisi lain bagi kebahagiaan kami. Sudah banyak yang difahaminya sehingga banyak dialog antar kami dengan dirinya. 2 kalimat yang sering diucap yakni "Ndak mau" dan "Ndak tayu".
Bila papa mau berangkat selalu memberi pelukan hangat disertai "bae2 diatos ya" (baik-baik dikantor ya), mengambilkan kopi atau juga mengantar dan lambaian tangan hingga papa membelok diujung gang. Makan juga mulai rajin, banyak dan ngemil hampir tak pernah berhenti. Bila dibilangin juga menurut apalagi secara jujur kita sampaikan.
Tumbuhlah besar jadi pribadi yang menyenangkan bagi semua orang sayang. Kami banyak memberi cinta padamu. Belajarlah pada kehidupan secara seksama, jujurlah dalam tindakan dan perkataan. Yakinlah bahwa yang benar dan jujur akan selalu mendapat Ridha Illahi.
0 komentar:
Posting Komentar