Selasa, 26 Januari 2016 menjadi hari
diadakannya outing class bagi semua siswa kelas X dalam semua program(kecuali
Boarding School) yang diselenggarakan sekolah kami, MAN Surakarta 1. Terdapat
dua tujuan pembelajaran outing class tahun ini, yaitu Museum Kereta Api di
Ambarawa. Serta Kompleks Candi Gedong Songo yang terletak di lereng Gunung
Ungaran. Saya juga sudah tidak sabar karena belum pernah mengunjungi 2 tempat
tersebut sebekumnya.
Tiap siswa hanya dituntut membayar
biaya 100 ribu untuk kegiatan yang dilaksanakan hanya sehari ini. Para siswa
sudah berkumpul di MAN jam setengah 7 pagi. Setelah mendapat pengarahan dari
Pak Sri, Ketua Pelaksana kegiatan ini, kemudian rombongan siswa yang terdiri
dari kurang lebih 10 kelas dari berbagai program ini segera masuk bis yang
sudah diatur panitia. Lalu sekitar jam 7.10 pagi, 12 rombongan bus meninggalkan
sekolah dan menuju tempat perberhentian pertama yaitu Museum Ambarawa. Tiap 1
bus berisi sekitar 26-28 kursi.
Rombongan bis melewati daerah
Kartosuro, kemudian Boyolali, Ampel, serta Salatiga. Kemudian untuk mengisi
perut, pihak sekolah sudah menyediakan snack serta air mineral untuk pagi ini.
Tiap anak mendapat 1 kotak yang isinya : Arem-arem, kue lapis legit, serta
kroket. Saya betul-betul menikmati perjalanan ini. Di dalam bus kami juga
saling bercerita sebangku dan saling berbagi makanan. Kami juga menyanyi bersama
karena sudah terdapat vcd serta tv di dalam bus Damri ini. Kondisi jalan yang
baik serta kepadatan lalu lintas yang tidak terlalu padat karena jadual masuk
sekolah/kerja, maka terasa singkat bagi kami.
Saya
sekilas membaca gagasan pertama pembangunan rel kereta api di Ambarawa yang
diprakarsai oleh seorang Kolonel Belanda di sisa-sisa peperangan
Diponegoro(1825-1830) serta peremajaan lokomotif di stasiun ini yang
dilaksanakan pada tahun 1950 . Kami kemudian juga melihat turn table, yang
berfungsi untuk memutar lokomotif yang dahulu belum dapat berjalan mundur.
Sambil berkeliling, saya melihat kereta diesel kuno berwarna kuning sedang
dipanaskan lalu melaju sedikit, kemudian mundur dan kembali ke depo nya lagi.
Setelah 1 jam asik berfoto serta
melihat bangunan atau kereta, jam setengah 11 kami melanjutkan perjalanan
kembali ke tujuan berikutnya yaitu Candi Gedong Songo, yang hanya berjarak
sekitar 15 km dari museum. Setelah dari Ambarawa, jalanan mulai terlihat menanjak
naik. Kemiringannya lumayan tajam, apalagi jalannya tidak terlalu lebar,
sehingga bus harus ekstra hati-hati.
40 menit kemudian(termasuk lancar),
akhirnya bus tiba. Kami harus jalan naik lereng sekitar 300 meter agar sampai
di gerbang masuk Candi Gedong Songo. Karena bukan hari libur, maka wisatawan
yang datang sedikit. Lalu sebelum kami masuk kami berfoto ria di sisi kanan
gerbang selama 1 jam, karena pemandangannya bagus, serta terdapat awan yang
menambah keindahan dari atas. Setelah itu, kami melaksanakan sholat jama’
sekaligus qashar di mushola secara bergantian.
Setelah sholat, saya segera mencari
kelompok yang sudah ditentukan untuk masuk ke kompleks candi tersebut. Awalnya
saya mengira saya ditinggal oleh 3 teman kelompok saya. Tetapi ternyata 3 teman
saya serta teman saya yang lain sedang menolong dan teman saya, Afif, yang
sudah agak ngos-ngosan. Lalu kami berempat segera masuk ke kompleks Candi
Gedong Songo. Setelah itu kami memasuki tiap kompleks candi yang letaknya tidak
terlalu dekat antara kompleks candi yang satu dengan yang lain, dimana di
setiap candi(hanya 5 kompleks candi yang disinggahi) terdapat pos-pos dimana
setiap kelompok harus menjawab tugas yang diberikan guru dengan menggunakan
bahasa Inggris yang baik dan benar.
Setelah singgah di pos lima,
terdapat pos peristirahatan dan lapangan untuk permainan dimana setiap kelas
mewakilkan 6 orang untuk ikut lomba melempar dan menangkap air yang sudah
diplastik agar tidak pecah. Disaat saya asyik menonton permainan tersebut,
dimana saat itu sudah gerimis kecil tiba-tiba menjadi hujan deras. Segera saja
seorang guru mengumumkan sebaiknya semua kelas segera menuruni lereng agar
tidak terlalu sore pulangnya. Dengan menggunakan jas hujan plastik, saya
beserta teman-teman menuruni gunung yang memakan waktu sekitar setengah jam.
Setelah sampai di bawah, kami segera
mengambil snack dan masuk bus untuk perjalanan pulang sekitar jam 3 sore.
Kemudian kami sempat berhenti di pusat oleh-oleh. Tetapi saya hanya turun bus
untuk buang air karena ingin menghemat uang(walaupun saya dikasih uang 100
ribu). Setelah itu, bus tidak berhenti lagi di tempat lain kecuali jika ada
lampu merah. Bus sampai MAN dengan selamat sekitar jam setengah tujuh malam.
Syukurlah saya dan teman-teman tidak mengalami suatu hambatan sama sekali.