Cinta Tuhan pada kami sudah bertahun-tahun tak pernah berhenti mengalir, selalu tiap hari diberi kenikmatan yang sangat luar biasa. Maka tak ada alas an bagi ayah ibumu untuk menyatakan cinta pada kalian bisa berupa perkataan, wujud kasih sayang dan semua sikap kami terhadap kalian. Maka pahamilah setiap apa yang kami sampaikan. Memang kadang kala tidak mudah ditangkap oleh nalar, otak dan rasa dihati kalian hingga yang ada seperti kesedihan. Sungguh semua cinta ayah bundamu hanya tercurah pada kalian dan semoga kalian mampu menjaga cinta kami sampai kapanpun.
Lihat saja apakah kami menuntut terlalu banyak pada kalian? Anak-anak ku, berpikirlah bahwa kebaikan kita tidak selalu atau hanya pada keluarga tapi pada orang lain terutama pada yang sedang mengalami kedukaan. Sekali lagi, empati di masyarakat kita sudah banyak berkurang, makanya tumbuhkanlah empati itu agar mendrong kalian untuk berbuat banyak pada kehidupan di dunia. Yakinlah bila kita berbuat baik pada orang, Tuhan akan membalas beribu-ribu kebaikan pada kita.
Sering kasih sayang itu masih difahami fisik sehingga kesedihan itu muncul “Ya masih sedih. Masih cerita kalo kangen. Dia juga blg, mama mbok dapat kerjaan lagi, biar papa pulang. Tulisan ultah papa kemarin dibawa ke sekolah. Kalo kangen terus dibaca. Btw staff baru ga dapat jatah kerja malam? Ga gentian to? Kalo ga ada uang lembur apa ga gentian saja pa” (2 Feb 10 ’20.30)
Hemmmmh papa dan mama memberimu sesuatu karena wujud sayang kami dan tolong jaga itu sampai akhir hayat kalian “Pa apa kabarnya sehat-sehat to? Pa terima kasih ya krayonnya pa aku membaca surat yang dikirim papa sampai nangis. Alma” (07 Maret 09 ’13.42)
Kesedihan kalian adalah kesedihan ayah bundamu nak “Habis maghrib jaga adik, karena mama maem. Ngajak adike bercanda.tiba2 nangis sambil memandangi foto kita berempat. Duh gimana rasa hatiku pa. ga bisa bayangkan kalo ga ada selamanya. Mudah2an kita diberi umur panjang, amin” (1 Feb 10 ’19.03)
Jiwaku, darahku, nafasku adalah keluarga dan kuingin tercermin dalam setiap perilaku papa dan mengertilah anakku “Pa…aku kangen pa….aku kangen papa cepatlah pulang-cepat….karena keluargamu sudah menanti kedatanganmu papa” (1 Feb 10 ’19.18)
Wah si sulung kadang memberontak seakan tak mendengar tapi sungguh kami akan selalu menjagamu sampai kapanpun. Bundamu tidak melarang tapi ingat tugasmu anakku “Mungkin aldisha mo pergi, rizqi sakit perut katanya. Lagi hobi dolan. Gpp yang penting PR ga keteter” (17 Jan 10 ’11.09)
SMS yang diulang kata-katanya dan kutahu batin kalian tersiksa maka maafkan ayahanda kalian “Pa aku kangen, pa aku kangen, pa aku kangen, Pa aku kangen, pa aku kangen, pa aku kangen, Pa aku kangen, pa aku kangen, pa aku kangen, Pa aku kangen, pa aku kangen, pa aku kangen” (21 Jan 10 ’20.14)
Permintaan yang tak mudah meski ayah bundamu ingin mengabulkan. Kenapa dulu aku tak pernah membayangkan seperti ini? Bersyukurlah ku mampu menciptakannya “Pah pulangmu tanggal 26 februari to? Nanti libure 1 bulan wae pokoke harus, dek alma kangen banget sama m afin dan lainnya…..ya!” (1 Feb 10 ’19.08)
Mengetahui kalian nyaman dirumah membuat ayahanda kalian tenang. Have a nice dream my son and my daughter “Iya pa, moga2 ga goyah. A2 dah tidur. Adik baru saja. Tapi masih nggragapan. Nie mau nengok anak2 dulu, nunggu adik angler. Papa jadi masih di hotel ya….”(16 Jan 10 ’22.27)
Kadang melarang itu demi kebaikan anakku dan tolong jangan dimaknai larangan. Belajarlah atas itu semua “Papa masih di hotel? Kasian afin mau main di aldisha ga boleh, mo tempat rizqi juga ga boleh. Akhirnya ke hafidz nur” (17 Jan 10 ’11.06)
Papamu selalu saja menunggu kabar dari kalian dan rajinlah beri kabar tidak hanya sesekali. Papa ga ingin terlepas kabar dari kalian. “Pa gimana kabarnya? Pa aku kangen buuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuaaaaannnnngg gggeeeeettttttt pa bok pulang ya plis2. Alma” (08 maret 09 ’15.27)
Ini salah satu bukti kami menyayangi kalian “Pasti, apalagi kalo sama adik. Nggemeske banget. Mase, mbake sering muji. Kadang afin juga bilang, Alhamdulillah mama melahirkan anak lucu, ganteng, pinter, ganteng. Adik rasa ingin tahunya besar. Apa saja diperhatikan. Mudah2an pinter seperti kakaknya” (16 Jan 10 ’22.47)
Ayo dong, koq suka bertengkar “Pah, dek alma sekarang sering jailin aku pa, tapi aku sering uang jajannya dikurangi soalnya begini to, kan habis maghrib tadi dek alma matiin lampu bawah to lha aku terus marain dek alma asline aku bicara kasar 3 kali to tapi yang paling anyel aku dah ngomong kasar ping dua tapi aku bicara halus diomong kasar to, dikirain dek alma tak kasarin ping 4 to pa” (12 Feb 10 ’18.27)
Sesekali bundamu gelisah dan resah mau istirahat belum bisa. Ada sesuatu yang membuat dirinya terjaga. Karena itu, hormatilah beliau yang tak putus-putus memberi cinta pada kalian. “Adik belum tidur, mata ini dah ngantuk berat. Duh gimana ini” (13 Jan 10 ’00.00)
Kadang memang kalian belajar sesuatu perilaku dari rumah dan dari kami. Tolong ya nak yang buruk-buruk jangan ditiru. “Tuh anakmu ngomel2. Dah selesai mandi” (10 Feb 10 ’17.38)
Bundamu setia menjaga kalian bertiga dan itu tidak mudah. Membagi kasih sayang agar tak ada yang merasa dibedakan itu tak mudah nak. Pahami beliau “Ni adik bentar-bentar bangun. Baru tidur dah 4 kali bangun. Tur nangis jengker. Mungkin merasa ga enak badane” (12 Jan 10 ’22.50)
He…he…..papa suka melihat dan mendengar perhatian kalian. Tapi kata-kata pertama dengan maksud kalimat kedua kadang tak nyambung. Itulah anak-anak “O…tak kira belum, soalnya nunggu sambil nemeni adik adhan” (21 Jan 10 ’20.40)
Tuh baca, dengan prestasi dan kesalehan kalian saja, bundamu masih was-was dengan masa depan kalian. Buktikan kalau nanti dewasa kalian tidak jadi koruptor ya nak…… “Dah pulang? Besok rencana mo kemana? Koq merasa risau dengan masa depan anak2 ya ” (12 Feb 10 ’17.49)
We love u to honey and make our love, our life and our future wonderfull. “I love you dad 10x, miss you, need you” (21 Jan 10 ’20.24)
Bundamu sangat menyayangimu hanya kdang kalian tak mengerti atau memahami. Mohon tidak diulangi ya anakku “Anakmu dah pulang. Tadi tak tinggal ngeprint, beli sugar ma alma. Ma2 pulang dia udh dirmh. Cemberut, ga minta maaf blas. Dia lagi mandi ma ngomel2” (10 Feb 10 ’17.32)
Papa lupa waktu itu sms apa koq kalian mau menunggu dan sangat senang. Mungkin kasih kabar kalau papa mau pulang ya “Ya ok aku sangat senang. Ku tunggu ya pa” (21 Jan 10 ’20.21)
Ini yang tidak ingin papa dengar lagi atau lihat lagi. Masak kakak adik mengumpat dengan kata-kata kotor. Ayah bundamu tak pernah mengajarkan jadi tidak diulangi ya. “Kamu (alma) kayak b*** ingusan dan a***** kecebur kalen hahahahahha genduk2” (23 sept 09 ’15.41)
Papa ingin pulang dan hidup bersama jadi tidak usah tanya kangen atau tidak karena rasa itu selalu ada dalam hati papa saying “Jangan kayak gitu masak papa di Jakarta nggak kangen, berarti nggak sayang. Ya tentu juga sayang dan juga kangen” (21 Jan 10 ’20.00)
Walah, sms temen kalian koq ke papa? Mungkin ada buku cerita yang ada no hp papa jadi ke kirim kesini nak “Fin, aku pinjamnya sampai senin boleh nggak nani ta bayar lagi ya nggak apa-apa, kalau nggak bayar juga nggak apa2 he he he aku (lutfi 4b)” (5 Feb 10 ’18.37)
Sudah tahu lama ga smsan eh begitu sms koq pendek banget padahal papa pengen saling sms yang agak panjang dan banyak cerita untuk menghibur papa disini. Tapi kalau cuma begini, ya mau gimana lagi…. “Maaf ya pa, soalnya lama nggak smsan” (21 Jan 10 ’19.54)
Tidak hanya kalian tapi mama juga berharap papa dirumah salah satunya untuk menemani kalian “Ya mudah-mudahan pada waktu belajar jalan papanya dah kerja di rmh lagi. Jd bs ngajari jalan, main bola sm kakak. Spt alma sll bilang, sakjane mama gek kerja jd papa bs pulang lagi. Mudah2an….” (7 Feb 10 ’22.30)
Katanya sih udah mulai suka dengan temen sekelas. Begini cerita bunda mu “Ga dimarahi dong. Tak Tanya kenapa senang imel, ga senang yang pinter. Jawabnya yang pinter jelek koq. Waduh, wis iso milih” (18 Jan 10 ’19.49)
Lagi-lagi suara hati kalian “Pah, mas afin dan mbak alma kangen bangettt!” (1 Feb 10 ’18.57)
Mama kalau sampai malem jagain kalian dengan sabar meski kadang ada pekerjaan yang beliau harus selesaikan. Mengertilah anak-anakku “Tumben adik rewel ga bisa tidur. Duh jadi gugup mesti baca referensi dll padahal adik ga bisa ditinggal” (8 Feb 10 ’18.38)
Semua minta ditemani apalagi si kecil yang masih butuh ASI. Besok gede ga manja ya sayang… “Iya kalo ditunggu anteng tapi kalo ditinggal kayaknya tahu jadi trus bangun. Siang juga begitu. Terus kalo ga tidur tetep minta ditemani. Kalo ditinggal mewek” (7 Feb 10 ’22.23)
Yah kadang sms pendek gini “Pah pulang kapan” (21 Jan 10 ’19.52)
Bunda kadang khawatir dengan perkembangan kalian padahal papa sudah bilang setiap anak membawa kecerdasan sendiri-sendiri sehingga tidak bisa dibandingkan “Koq adik ga mau tengkurap lagi ya pa? Kayaknya perkembangan fisik cepat tapi koq malas. Sudah dipancing-pancing dengan mainan. Padahal kalo ditengkurapkan dah mau usaha angkat kepala” (21 Des 09 ’23.37)
Aneh-aneh aja kadang kalian. Masih SD dan masa depan kalian masih panjang “Oh ya lupa cerita, sejak kemarin lagi bercanda-canda, godain Afin crita ma adik kalo lagi suka ma temen sekelas, Imelda. Kalo alma ma aldisha” (18 Jan 10 ’19.25)
Surprise dari papa memang benda yang sederhana karena papa baru bisa belikan itu saja nak. Semoga tidak sedih ya “Papa yang taro sama mizone punya siapa? Pa….aku kangen ma papa…” (1 Feb 10 ’16.08)
Hobimu membuat kita bisa berkomunikasi tentang sesuatu. Dulu meski hobi sama tapi papa tidak bisa begini “Pah jagoanmu kalah 3-0 lawan fulham, sedangkan Liverpool kalah 2-0 atas porsmouth, chealsea mainnya hari ini. Aku ga tau lawannya” (20 Des 09 ’06.48)
Dirimu mendesak agar papa segera pulang. Doakan saja semua bisa kita lewati bersama dengan tantangan dan kadang kesedihan yang amat sangat. Bersabarlah nak, semoga kedepan semua lebih indah ya. “Ya pa, tapi jangan lama-lama pa aku koq dah kangenn bannnnnnnnnnnnnggggggggeeeeeeeettttttttttttt ama papa. Alma” (4 Jan 10 ’20.15)
SMS yang papa kirim ke bunda kadang kebaca kalian jadi komentar kalian begini deh “Koq kerja sampai jam 1 jadi kecapekan ya, kasian” (24 Des 09 ’05.52)
Masih bicara soal ketertarikan dan inilah hasil pembicaraan kalian yang diberitahukan pada papa “Ngomong ke kakak katanya aldisha cakep. Ditanya mama Cuma senyum-senyum. Padahal mama dulu naksir cowok mulai smp lho. Mesti nirun papae ki” (18 Jan 10 ’19.59)
Kasiannya si kecil dan aku pun jadi gelisah. Semoga malam-malam selanjutnya kalian bisa tidur nyenyak ya… “Tadi malam adik itu sulit bernafas kayak tersumbat tapi ga ada ingus. Jadi rewel n sulit tidur. Kalo penyebabnya nangis kemungkinan kayak mb alma. Punya alergi. Kasian” (23 Des 09 ’06.33)
Tuh… pengorbanan bundamu tengah malam menjaga seluruh nyenyak kalian. Maka jangan sekali-kali berani sama beliau “Ya udah. 15 menit yang lalu tiba-tiba dik jengker keras banget n lama. Sudah di gendong ma dipeluk tetap nangs. Sekarang lagi bobokan habis nenen” (22 Des 09 ’23.23)
Menyusui hanya bisa dilakukan bundamu, maka mengertilah beliau. Cob abaca sms bundamu begini, apakah kalian tidak merasa beliau tidak sayang? “Judek aku, dah nenen trus merem. Di tinggal mesti tangi. Wis bola bali. Jan ga iso disambi. Ga iso diwenehne ida, wong minta nenen” (8 Feb 10 ’20.39)
In isms dari mbah ti ketika ayahandamu memantau mb Alma waktu harus kembali berangkat kerja. Ah….. tidak tega rasanya sayang kembali berjauhan. “Gak…dah diam minta disisiri dan ni makan roti habiskan tadi malam sama kakaknya” (31 Jan 10 ’17.29)
Ada-ada aja si kakak buat genk segala. Emang tahu genk itu apa? Yang penting buat kegiatan positif ya honey…. “Genk belum punya kegiatan lagi mau dirapatkan sabtu. Sekrang hafidz ramadhan dah ga pelit ngasih tau hasil les di bu mar. Dah se genk juga ga boleh pelit kata afin he…he…” (27 Jan 10 ’14.04)
Ini susunan genk tapak biru. Hayah koq yo ambil nama tapak biru dari mana tuh? Bingung papa “Halah koq ngono, ra sah dipikir. Btw Af pny genk namanya geng tapak biru, anggota hafid ramadhon (Ketua), Adrian (wakil), Afin (penasehat) Hafid nur (keamanan). Sabtu plg sekolah mau rapat” (27 Jan 10 ’13.50)