Ayah bagiku segalanya sama dengan bunda. Mereka menyayangiku dengan amat sangat. Mereka berlebih menyayangiku dengan penuh hangat. Termasuk ke kakak dan adikku yang masih bayi. Hampir semua keinginan mereka berikan pada kami. Aku ingin membalasnya dengan segala kebaikan. Papa dan mama sayang, aku ingin membuatmu bahagia meski kadang mengecewakan. Meski pada saat adik lahir spt mereka lebih menyayangi adik tapi mama menjelaskan bahwa adik masih bayi jadi harus selalu dilayani. Akhirnya ku mengerti juga. Papa juga kerja jauh, lebih jauh dari mama. Sebenarnya kuingin papa kerja di solo saja. Tetapi katanya karena ga ada kerjaan di Solo. Waktu mama kerja di Jogja aku juga merasa kasihan. Pergi pagi saat kami sekolah dan pulang malam ketika kami sudah tidur.
Mama.....perempuan yang luar biasa bagiku yang selalu menuruti apa yang kuminta. Terakhir kuminta sepeda besar, tak lama dibelikan. Meski kami hidup biasa saja tapi kalian selalu mengabulkan apa yang kami minta.Kami juga dimanjakan dengan kasih sayang yang tak henti-hentinya mengalir. Kakakku meski kadang jail tapi juga baik dan melindungiku. Semasa ada temen2ku yang nakal dan aku mengadu pada kakak selalu esok harinya didatangi. Mereka yang nakal dibilangi supaya minta maaf ma aku. Adikku yang kecil juga lucu dan imut. Apa saja diperhatikan dan ramah pada siapapun. Ah senangnya menjadi anak dari mereka. Mama selalu bangun lebih pagi dan menemani kami tidur. Menasehati dengan sabar dan pemberian perhatiannya membuatku terharu dan ingin membalas semua kebaikannya.
Papa juga sabar menemani kami belajar, mengajari mengaji, mengajak bermain dan jarang keluar rumah bila sedang libur. Beliau nampaknya suka menemani anak-anaknya. Kulihat jarang marah dan suka mengajari berbagai permainan yang menyenangkan. Mulai dari halma, monopoli, naik sepeda atau bermain badminton. Dulu pas saat diajari sepedaan, kakak jauh lebih duluan berani sehingga bisa duluan. Sementara aku agak takut naik sepeda sehingga bisa setelah beberapa bulan kakak bisa. Soalnya aku bener2 takut jatuh dan ayah terlihat kelelahan lari kesana kemari mendampingiku belajar sepeda. Nafasnya ngos-ngosan sehingga aku jadi tidak tega memaksa dia terus berlari. Tapi setelah kelas 1 atau nol besar, ku mulai berani mengayuh sendiri. Dan begitu bisa, rasa senang yang luar biasa.
Aku dan teman-teman di komplek perumahan berkeliling-keliling hampir tiap hari. Sudah beberapa lama aku tak naik sepeda karena sepedaku terasa tidak enak. Selain itu, aku pengen sepeda besar seperti teman-temanku. Syukurnya mama juga mau soalnya supaya dia pakai juga termasuk mb ida. Mb ida adalah orang yang menemani kami sejak aku masih bayi hingga usiaku sampai 8 tahun. Memang sempat pulang tapi begitu adik lahir, dia kembali lagi. Mama dan papa sayang, jangan bosan dan selalu mendidik kami sabar. Aku ingin membalas kebaikan kalian semua dengan apapun yang kumiliki. Semoga cita-citaku bisa terkabul sehingga kubisa membalasnya. Terima kasih mama dan papa. Ku mencintai kalian selamanya.....
0 komentar:
Posting Komentar