Nampaknya hari libur benar-benar menjadi hari yang agak merumitkan bagi seisi rumah. Apapun bisa jadi pangkal perselisihan diantara kami. Agenda bepergian bersama sudah semakin berkurang karena mas Afin dan mbak Alma sudah bertambah besar dan kasian ninggal dik adhan terus. Akibatnya lebih sering dirumah.
Bila papa mama pergi, mas Afin memanggil temannya entah tetangga maupun teman sekolah. Sedangkan mbak Alma lebih sering main dengan tetangga atau meneruskan menulis novelnya dan diselingi menemani dik Adhan. Kalau toh pun tidak sesekali ikut pergi entah ke tempat mbah maupun pergi sebentar dengan dik Adhan.
Mas Afin bila temannya belum datang, dulu sering main PS sendirian. Karena sekarang rasa takutnya yang tetap besar, kalau tidak ada teman diatas dia akan bermain dibawah. Sayangnya lebih banyak nimbrung mainan adiknya. Entah mbak Alma maupun dik Adhan yang memang belum banyak bermain sendiri.
Akibatnya sering ada perselisihan seperti hari tadi ketika papa mama pergi ke rumah mbah Klaten. Mbak Alma yang sedang bermain dengan mbak Shifa, mainannya dirusuhi sehingga muncul perkelahian. Ah....pertengkaran terhenti karena temannya kemudian datang dan mereka asyik diatas.
Kalau tohpun tidak begitu, sering main PS atau main game di internet kelewat waktu. Tidak hanya sholat tapi makan juga sering telat. Bila dibilangi, amarah muncul duluan dan ini berakibat pada perdebatan yang cukup panjang dengan papa. Beberapa kali dari konsekuensi berdebat dengan papa, akhirnya hukuman yang keluar.
Temannya sudah hampir 3 minggu tiap hari sabtu datang dan menginap. Sebenarnya bukan apa-apa tapi mas Afin kemudian mengacuhkan berbagai hal yang berkaitan dengan rumah. Seperti maunya sendiri dan bila dibilangi terus saja acuh. Rupanya kesabaran papa mama masih saja diuji.
Malamnya, mama pulang arisan bawa roti eh rebutan dan satu menangis sementara satunya menyalahkan. Sampai kapan akan begini? Sedih rasanya papa mama melihat kalian begitu. Sudah seharusnya kalian menyadari bahwa ada banyak hal yang sudah dituruti sama orang tua namun sepertinya selalu saja masih ada yang kurang.
Anak-anakku, bila dibandingkan dengan saat papa mama kecil kalian semestinya jauh merasa nyaman dengan apa yang ada. Tetapi bila saja dianggap ada yang kurang, apa maunya yang masih harus dituruti? tolong ditulis dan disampaikan pada papa mama. Semoga kalian bisa lebih bersyukur....
0 komentar:
Posting Komentar