Kemarin, 25 April kembali ibunya anak-anak berangkat kerja keluar pulau. Kali ini meski ga selama 2 perjalanannya ke Menado namun agenda lebih padat. Selain acara di Menado, mama juga punya acara di Jakarta. Perjalanan panjang mama ke Menado dan hanya singgah 1 hari, esoknya sdh harus meluncur ke Jakarta karena 27 pagi sudah harus meeting. Sebenarnya malam rencananya kembali lagi.
Itu semua tinggal rencana karena tiba-tiba tanggal 27 malam masih ada 1 agenda. Kami yang dirumah, papa, mas Afin, mbak Alma dan dik Adhan berharap semoga kesehatan selalu menaungi mama. Baik selama di perjalanan maupun saat menjalankan tugas beliau. Anak-anak akhirnya juga terbiasa meski ungkapan kangen, sedih dan bete tanpa mama selalu muncul. Ah memang rumah ini memberi nafas bagi 5 penghuninya.
Mas Afin dan mbak Alma merasa berat karena kebetulan mereka libur. Sekolah dipakai untuk ujian akhir kelas VI. Jadinya mereka hanya bermain dirumah bersama teman seRT atau kadang ngajak teman sekolah mereka. Dik Adhan nambah seneng soalnya hari-hari yang
dilaluinya ramai. Bisa maen agak lama dengan mas atau mbak. Kalau siang hari, terpaksa papa njagain adik supaya tidurnya nyenyak. Suara keramaian kadang susah dibendung.
Sore hari kemarin kami bermain bersama, dan dik Adhan main diluar. Seandainya mama ga tugas keluar kota, kami bisa berlibur ke Klaten, ke Jogja, ke PWW atau karaokean namun semua rencana itu hanya gambaran saja. Toh akhirnya mas Afin dan mbak Alma cuma mainan dirumah atau ke rumah temannya. Untungnya mereka semua anak yang mau mengerti apa yang bisa dan tidak bisa dituruti.
Diam-diam, pas hari Minggu mbak Alma pergi ke SGM bersama mbak Ida. Papa pikir cuma nemeni karena pamitnya memang begitu. Rupanya dia membeli sesuatu untuk ultah papanya. Padahal membeli sesuatu di SGM bisa menghabiskan uang tabungannya. Belum lagi kemaren dia membeli hp dari tabungannya. mbak Alma agak kecewa karena pas di hari ultah, papa ga ada dirumah.
Alhamdulillah, mereka cukup mengerti dengan berbagai aktivitas orang tuanya. Sebagian besar hari-harinya juga mereka lewati dengan mayoritas bersama salah satu atau kedua orang tuanya. Semoga kelak nanti jika kalian besar, mampu menjadi orang yang selalu memberi segalanya pada keluarga kalian, pada lingkungan dan pada agama serta negara kalian. Papa yakin, kalian bukan orang yang peduli hanya pada diri sendiri.