Sudah sejak akhir tahun kemaren cuaca berlangsung tak menentu. Sulit memprediksikan kapan panas dan kapan hujan. Jika pagi terlihat terik tak menjamin siang atau sore tak hujan, demikian pula sebaliknya. Hal ini menjadikan menjaga kesehatan anak-anak menjadi penting. Mereka tak boleh terlalu lelah baik fisik maupun psikis.
Sebab dengan terlalu lelah badan akan mudah dimasuki penyakit sebab kondisi badan bisa drop. Konsumsi makanan yang seimbang menjadi salah satu kunci agar kesehatan mas Afin, mbak Alma serta dik Adhan tetap terjaga. Mama rajin dan pandai menyiasati hal ini sehingga menginjak bulan Februari semuanya tetap sehat, Alhamdulillah.
Namun memasuki media awal Maret, rupanya jebol juga. Diawali mas Afin yang sejak Rabu kemaren batuk-batuk kemudian mbak Alma mengalami hal yang sama. Eh paginya giliran Mama dan dik Adhan terkena virus sehingga kena batuk juga. Hari Minggu kondisi mas Afin baikan namun tidak dengan Mama, mbak Alma dan dik Adhan.
Untuk menunjang percepatan kesehatan mbak Alma dan dik Adhan, mama membelikan obat batuk. Rupanya bagi mbak Alma tidak cepat juga sembuh dan masih terlupa waktu minum obat. Dik Adhan juga tak menyukai obat yang dibelikan sehingga harus pintar-pintar membujuknya agar mau meminum obat itu.
Dua malam ini, tubuh dik Adhan mengalami panas yang lumayan. Meski demikian, Alhamdulillah tak rewel seperti sering bangun atau menangis lama di malam hari. Hal itu juga menjadikan sementara waktu dik Adhan tak terapi Kamis dan mungkin esok hari. Tak dianjurkan memang terapi dengan badan yang panas.
Semoga esok hari kondisinya lebih baik dan panasnya mulai turun. Beruntung juga meski dik Adhan sering batuk tak muntah seperti mbak Alma. Cuma memang menjadi lebih sering tiduran dan kurang ceria. Jalan juga malas sehingga lebih sering digendong atau naik sepeda. Ya Allah, segera sembuhkan mereka, amin.
0 komentar:
Posting Komentar