Dag dig dug hatiku...!!"gumam Candy ketika Try Out di sekolah hendak dimulai.
"Kenapa, Can?"tanya Rita, teman Candy yang mendengar gumaman Candy.
"eh, ndak apa-apa, kok. deg-degan aja,"jawab Candy.
"Kak Caaandyyyy!!!"teriak seseorang di pintu kelas. Candy menoleh. Ternyata Andy, adiknya yang satu sekolah dengan Candy. Candy kelas enam, sedang Andy kelas dua.
"Wolfi!"balas Candy. Candy memanggil adiknya "Wolfi" diambil dari kata "Wolf" yang artinya serigala kerena adik Candy lucu seperti wajah serigala ketika sedang ramah (emang ada?).
"apa?"balas Andy.
"Andy, sini!"panggil Rita dan Caca, teman sekelas Candy. Andy kemudian masuk kelas Candy karena tidak ada gurunya.
"Kak, dapet permen nih. mau?"tawar Andy pada Candy. "mau, mau!"sahut Rita dan Caca yang senang permen. Andy mengambil permen dari kantong bajunya, kemudian ia memberi Caca dan Rita permen Yumvy masing-masing dua.
"Makasih, ya Dek imuut!!!"seru Caca girang sambil mencubit pipi Andy gemas.
"Trimis!!!"ucap Rita. Andy mengangguk, kemudian melesat meninggalkan kelas Candy setelah pamit pada Candy.
"Anak-anak, ini soalnya. pakai bolpoin ya. Waktunya setengah lima puluh menit, dimulai dari sekarang,"kata Pak Rudi sambil membagikan soal Try Out tiga lembar yang merangkup Bahasa Indonesia, IPA, dan Matematika. Candy mengucapkan basmallah dan berdoa, lalu ia mengerjakan soal dengan tenang.
"Gerah,"gumam Candy sambil mengibas-kibaskan kerudungnya sedikit.
"ada apa?"tanya Rita.
"Panas,"jawab Candy singkat. lima menit kemudian, soal Try Out di umpulkan. Candy segera mengemasi barangnya. tiba-tiba Andy datang.
"wolfi! ngapain ke sini?"tanya Candy sambil terus mengemasi barangnya. Andy menaruh tasnya yang berbentuk mobil di meja Candy.
"nunggu Kakak,"jawab Andy.
"Andyyy!!"teriak Caca begitu melihat Andy. Caca sangat gemas dengan pip Andy. Andy langsung berlari ke luar kelas, melarikan diri dari Caca yang mengejarnya. Candy hanya tersenyum sambil membawa tasnya dan adiknya.
"Kamu yang nomor enam MTK jawabannya apa?"tanya Rita saat dia dan Candy sedang berjalan bersama menuju gerbang.
"a. kamu?"Candy balas tanya.
"sama dong!"kata Rita senang. tiba-tiba Andy datang degan terengah-engah,
"Kak.. hosh,,, hosh..."sepertinya Andy hendak mengatakan sesuatu, tetapi ia ngos-ngosan. "Andyyyyy!!!"teriak Caca yang tiba-tiba muncul.
"Ampun, Kak, ampun,"mohon Andy. Caca langsung mencubit pipi Andy.
"zeeed!!"teriak Andy.
"kok zed? harusnya kan kalau menjerit kan bilang 'aaa'. iya kan?"kata Rita yang boros kata "kan".
"bosan 'a' terus, Kak. jadi ganti zed aja dehh!!"jawab Andy.
"eh, Can, kamu di jemput tuh. APV abu-abu kan?"Rita memberi tahu.
"mana? eh, iya. makasih ya Ca, Rit. Aku duluan!"kata Candy sambil mengajak Andy masuk ke mobil. "Andy! besok bawain permen yaaa??!"seru Caca. Andy hanya menjulurkan lidah, kemudian masuk ke mobil disusul Candy.
Mobil berjalan dikemudikan ayah Candy. "Gimana sekolahnya?"tanya bunda Candy.
"kayak biasalah, Bun. dapat nilai seratus dua,"jawab Candy.
"sip!"sahut ayah Candy.
"kalau Andy?"tanya bunda. Andy tak menjawab, dia sibuk mencari mainan pasawatnya di bawah jok mobil. "Wolfiiii!!!"kata Candy agak keras,
"hus! dikasih nama bagus-bagus, Andy kok malah dipanggil Wolfi,"gerutu bunda.
Candy nyengir. "panggilan sayang kok Bun,"kilah Candy.
"Andy! ditanya bunda tuh!"seru ayah.
"ketemu!"teriak Andy tiba-tiba sambil menunjukkan pesawat mainannya yang sudah penyok. "ckckck... Andy, Andy..."kata Candy. "apa,"balas Andy tak peduli. Andy melempar pesawat mainannya ke kursi belakang sembarangan. dia melihat-lihat pemandangan dari jendela.
"Bunda! nanti mampir ke toko mainan ya? Andy mau beli kamera mainan. ya Bun??"mohon Andy begitu melihat ada gambar kamera di spanduk pinggir jalan.
"bilang ke ayah dong!"kata bunda. "boleh, boleh,"jawab ayah sambil memarkir ke toko mainan. untung saja Andy bilangnya agak dari tadi, kalau tidak sudah terlewat deh. bunda dan Andy turun sementara Candy dan ayahnya tetap di mobil.
"Andy beli mainan terus, sih Yah,"gerutu Candy. :"namanya juga anak kecil, Kak,"kata ayah. mereka berbincang-bincang, tiba-tiba...
"KAK CANDYYYYYY!!!!"jerit suara yang Candy yakin kalau itu Andy dan bundanya. BUMM!!! Tanpa sempat bertanya apa yan terjadi, sesuatu menabrak bagian mobil belakang dengan sangat keras. Candy dan ayahnya terdorong ke depan, ke arah jurang yang menganga di depan...
0 komentar:
Posting Komentar