Mbak Alma bukan tipe penulis yang luwes dalam hal tema sebenarnya. Terbukti 5 karyanya yang dihasilkan memang dari pikirannya yang mengalir begitu saja. Ketika dirangsang menulis tema yang disodorkan mama atau papa sering tak direspon. Yah mungkin memang bukan tipe penulis semacam itu. Jadi karya baik berupa Kumcer maupun Novel ya hasil imajinasi dan pengembangan pola pikirnya.
Berdasarkan penilaian mbah Uti, meski demikian namun imajinasinya cukup runtut dan detil. Tidak hanya dipermukaan tetapi juga rinci. Misalnya dalam novel The Little Queen, mbak Alma mampu menggambarkan secara rinci ruang-ruang di sebuah pagelaran. Termasuk mengenai ruang rahasia atau pintu keluar dibelakang panggung. "Atau menggambarkan peta yang dipakai anak perempuan dalam Novel itu" jelas mbah Uti.
Berfoto dengan Juara I dan III |
Satu jam kemudian, karya itu pun jadi. "Cepat sekali" kata papa. Karya itupun dibawa ke sekolah dan dikirim ke SD Al Firdaus. Saat interview tentang cerpen tak banyak yang ditanyakan kecuali diminta menyebutkan karya yang sudah dihasilkan. Juga ditanya apakah papa mama nya juga penulis. Ehmmm dijawab mbak Alma iya tapi bukan soal fiksi melainkan kerjaan kantor. Itu saja.
Dua hari kemudian dia diberitahu pak Chomzy bahwa berhasil memenangkan juara kedua dari lomba penulis cerpen. Alhamdulillah, kami bersyukur atas karunia itu. Dan tanggal 10 Maret, penganugerahan piala, sertifikat serta uang pembinaan diberikan. Selamat mbak Alma, semoga karya-karya berikutnya senantiasa muncul dan memberi pengaruh positif bagi anak-anak.
0 komentar:
Posting Komentar