Undangan pada mbak Alma menjadi nara sumber di pameran buku di Jogja sudah disampaikan jauh-jauh hari. Namun H-4, upaya konfirmasi mama pada Penerbit Bentang yang mengundang mbak Alma tidak berhasil. Padahal mbah Kung dan mbah Ti berniat turut serta melihat cucunya ada di panggung berbagi ilmu. Belum lagi sejak tanggal 16 Maret mama menginap di Jogja.
Baliho yang ada nama mbak Alma |
Mama yang harusnya sampai minggu di Jogja, Sabtu malam memilih pulang. Mbah Kung dan mbah Ti sudah tiba hari Jum'at sore apalagi sudah pasti ke Jogja, tentu menambah semangat. Papa pun sudah mengorder sebuah mobil untuk mengantar ke Jogja. Setelah semua siap, kamipun Minggu pagi berangkat ke Jogja. Rupanya dari Bentang menghendaki kami sampai sana jam 10.00. Wah padahal kami baru berangkat pukul 09.00 jadi kami jelaskan tidak bisa sampai Jogja jam 10.00.
Berdasar informasi, mereka berniat menjemput atau bertemu di tempat makan. Dengan berat hati mama menolak dan meminta bertemu di tempat pameran saja. Maklum kami berombongan, ga enak juga bertemu di tempat makan dengan 7 orang. Alhamdulillah, perjalanan lancar tidak macet. Dik Adhan juga senang bisa berjalan-jalan bersama.
Mbak Alma yang biasanya mabuk di perjalanan, kali ini sampai jogja tak mabuk sama sekali. Kami dikejutkan dengan baliho besar di tepi jalan Solo - Jogja (depan Gedung Mandala tempat pameran) yang tertulis penulis cilik Alma. Yang pertama melihat justru mbah uti. Papa penasaran dan berkali-kali ditunjukkan malah kebingungan. Begitu melihat nama Alma, langsung saja mengeluarkan kameranya dan mengabadikan baliho tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar