Pasca berlatih berputar-putar baik menggunakan kendaraan shogun dan giliran dengan revo papa meminta mas Afin berkendara didepan dalam perjalanan ke rumah mbah Klaten. Awalnya mama berkeberatan karena jauhnya perjalanan serta lamanya waktu. Papa justru meyakinkan, ini saatnya mengajari berkendara jauh toh papa bersamanya.
Sementara dik Adhan dan mbak Alma membonceng mama supaya mama tenang. Sebenarnya papa ingin dik Adhan bersama papa agar mama tak repot. Di perjalanan, cara berkendaranya memang sudah tenang. Namun dititik-titik persimpangan atau tikungan kadang kurang hati-hati. Masih suka meremehkan, teledor dan salah perhitungan.
Kedua, di dekat Soto langganan. Sebuah mobil yang akan menyeberang telah menyalakan sign dan sebagian moncong kendaraan telah muncul. Pikir papa, mas bakal mengerem berhenti eh malah terus. Untung dia bisa mengendalikan dengan berbelok ke belakang mobil. Ketiga sewaktu menikung di Karangdowo tak mengurangi laju sehingga pengereman menjadi percuma. Padahal waktu itu dari arah berlawanan ada bus juga.
Keempat, ditikungan tajam laju kendaraan tak dikurangi sehingga rawan masuk jalur berlawanan. Terakhir sewaktu mau menyeberan jalan di dekat rumah mbah tidak menghentikan kendaraan. Padahal posisi dari jalan gang mau menyeberang jalan besar. Inilah catatan-catatan papa yang akan terus diawasi dalam belajar berkendara mas Afin beberapa hari ke depan.
0 komentar:
Posting Komentar