Hampir
setiap hari handphone menjadi pegangan saya dimanapun berada. Di saat rapat
osis, belajar, bahkan sampai baru bangun tidur saya selalu menyempatkan untuk
membuka HP. Rasanya, setelah membuka HP hati pun menjadi lega, walau terkadang
hanya sekedar membuka foto atau melihat bekas chat antara kita dengan teman,
dan lain-lain. Terkadang hal sekecil itulah yang membuat saya ditegur berulang
kali karena tidak bisa disiplin.
HP
saya hanya Smartfren G2, dimana saya membeli memakai uang sendiri dengan harga
1,2 juta dengan RAM 512 Mb, padahal harga di pasaran saat ini mungkin sekitar
700 ribu. Tetapi, hanya dengan pegangan seperti itu saya dapat menjadi super
aktif membuka HP. Di dalam menu HP saya hanya ada aplikasi chat seperti
Messenger, WhatsApp, dan BBM, dimana penting bagi saya karena terdapat obrolan
osis sekolah saya disana. Dan game saya hanya ada dua, yaitu Online Soccer
Manager (OSM), game manajer sepakbola serta Chess Free, dimana dapat menjadi
hiburan saya ketika di rumah dan sekolah.
Untuk
akses internet di rumah sudah disediakan WiFi oleh orang tua saya, dimana
menggunakan WiFi oleh sebagian remaja lebih rendah daripada memakai kuota yang
lazimnya biasa dipakai anak zaman sekarang. Orang tua saya menetapkan kebijakan
tersebut salah satunya agar di seolah saya dapat focus belajar. Di sekolah
saya, memang ada peraturan siswa tidak boleh membawa HP tanpa seijin guru,
tetapi larangan tersebut diabaikan oleh sebagian besar siswa di sekolah
termasuk saya sendiri. Walaupun di depan kantor osis saya terdapat sinyal WiFi
ruang guru sehingga saya biasa nya menggunakannya sepulang sekolah.
Memang
hal tersebut menurut saya cukup efektif. Dimana di semester satu gasal dan
genap, saya sanggup meraih posisi tiga besar di kelas, walaupun persaingan di
kelas kurang kompetitif(walaupun nilai teman sekelas saya dibantu contekan saat
ujian). Ditambah teman saya yang lain yang menempati tiga besar, tidak pernah
dan jarang membawa hp ke sekolah. Memang mempunyai hp tetapi tidak suka game,
paling paling kalau menggunakan hp di rumah hanya untuk mendengarkan music.
Menurut
saya, boleh membuka hp disaat perlu saja. Misal ada urusan organisasi, atau
menanyakan tugas disaat hari itu tidak masuk, dsb. Tetapi juga harus
memperhatikan waktu. Misalnya di saat jadual untuk belajar, maka bisa membuat
pm(status bbm) off dulu dsb. Hal itu memang harus dibiasakan atau tidak sekali
membuka hp, maka kita akan lalai terhadap apa yang sedang kita kerjakan.
0 komentar:
Posting Komentar