Tak lama, seminggu setelah papa pulang eh mama kemudian
berangkat ke Brastagi Medan. Waduh padahal mbah putri baru saja pulang ke
pekalongan setelah menemani kami 3 hari. Mama 1 Agustus harus berangkat pagi
hari dari Adi Soemarmo. Apakah akan meminta simbah lagi?
Kasian juga wong baru saja pulang. Kami kemudian
membicarakan bersama dengan mbak Alma dan mas Afin. Apakah bisa secara
bergantian menjemput atau menjaga adik dirumah karena bila harus ikut papa
selama 5 hari ya tentu tidak enak. Papa agak khawatir bila adik kembali
menangis seperti pas papa mau berangkat apalagi tiap hari sama mama.
Senin pagi, adik ikut antar mama ke bandara. Alhamdulillah
tidak ada masalah dan kami kemudian meluncur ke SD DJI mengantar dik Adhan ke
sekolah. Mas dan mbak pun bersekolah dengan membawa kendaraan sendiri-sendiri.
Mama berpesan supaya mas dan mbak harus selalu mengabarkan dimana posisinya.
Upaya membagi tugas menjaga dik Adhan kami sepakati. Senin
selasa mbak Alma, rabu kamis tugasnya mas Afin dan hari Jum’at papa yang akan
handle. Sabtu sudah otomatis papa karena papa libur. Cuma Senin malam tiba-tiba
adik panas lagi setelah pada Sabtu malam hingga Minggu pagi juga sempat panas.
Mama sempat agak khawatir makanya adik tidak diajak ke tempat simbah.
Pun senin siang hingga senin malam mama memantau perkembangan
dik Adhan. Sepertinya panas badan adik mungkin lelah bermain sepeda.
Maklum karena sepeda baru, lebih besar, kayuhan lebih ringan
dan jarak tempuhnya bisa lebih jauh. Membuat dia makin betah kesana kemari
bermain sepeda. Nah saking asyiknya main, dia sampai lupa sehingga badannya
terasa tidak enak.
Semoga sampai mama pulang bahkan hari-hari berikutnya adik
baik-baik saja. Juga mas dan mbak yang pasti energy untuk menjaga kesehatan
bertambah. Tugas-tugas harian juga menanti mereka. Ah kalian belajar dari semua
ini.
0 komentar:
Posting Komentar