Perjalanan Lebaran 1430 H/2009
Pada tahun ini, lebaran juga berkesan seperti tahun-tahun sebelumnya. Meski harus menempuh perjalanan panjang namun sangat menyenangkan dan akan kami ingat. Pada hari Kamis (17/9) atau lebaran kurang 3 hari kami diantar ayah untuk melakukan perjalanan ke pekalongan. Habis sahur, kami tidak tidur karena menunggu adzan subuh. Sembari menunggu, kami berbenah dan bersiap-siap untuk pergi. Tak lama setelah sholat subuh, ayah mengantar kami ke stasiun balapan dan segera membeli tiket Pandanwangi jurusan semarang. Hemmh....kami dapat tempat duduk dan tak lama menunggu kira-kira pukul 05.20, kereta mulai bergerak. Karena tak kuat menahan kantuk, adikku terlalap. Aku menyusul tidur begitu kereta melewati stasiun kalioso. Begitu terbangun, ternyata perjalanan masih panjang karena kereta masih berada di Kab Grobogan atau sekitar stasiun kalijati.
Adikku sempat mengeluh ingin muntah namun disarankan ayah untuk tidur. "Kamu itu kurang tidur" katanya. Dia pun kembali terlelap sementara aku menikmati perjalanan kereta. Kudengar ayahku menelpon kakek agar segera membeli tiket sebab takut tidak akan mendapat tempat duduk. Stasiun Poncol sebagai tujuan kami terlihat didepan dan kami bersiap untuk turun. Kami menyusuri stasiun ke arah depan dan terlihat kakekku sudah menunggu kami. Kata kakek kami kehabisan tiket duduk dan terpaksa duduk di pelataran kereta. Untung saja ayah membawa koran sehingga ta khawatir celana kami kotor. Berkat kesigapan ayah, ternyata 2 gerbong kereta depan masih longgar dan kami pindah kesana. Ayahku kemudian meninggalkan stasiun untuk kembali ke rumah dan kami melanjutkan perjalanan ditemani kakek tercinta. Cuma satu setengah jam saja perjalanan kami sampai di stasiun pekalongan. Selama dirumah kakek aku sering maen play station dengan adik sepupuku bahkan om ku. Ternyata dia kalah maen Moto gp denganku.
Meski pada saat hari Raya tak bersama kedua orang tua, namun kami merasa bahagia. Masih bersama kakek dan nenek merayakan idul fitri 1430 H, sholat ied serta bersalam-salaman dengan orang desa. Kata ayah, di Solo sepi dan teman2ku pada pulang kampung atau ke rumah saudaranya. Selama di Pekalongan aku diajak silaturrahim ke rumah saudara2. Bahkan aku berkenalan dengan saudara baru, namanya Raka. Dia masih kelas 3 SD di Jakarta. Kami bermain play station sampai puas. Hari Senin (21/9) ayahku datang dan kami menjemput di Kota bersama saudara sepupu ayah serta kakek. Siang harinya aku, ayah dan adikku berkeliling silaturrahmi ke rumah mbah2..... Ada mbah Hatta, Mbah Hurairoh, Mbah Choldun serta sorenya adikku saja yang pergi ke rumah Mbah Sri dan Mbah Aldid. Aku bermain bersama Amar, anak saudara sepupu ayah.
Paginya kami diajak halal bi halal keluarga besar Kakek Buyutku, Mbah H Sahir. Ramai sekali dan banyak bertemu saudara. Aku bermain dan ikut acara dirumah mbah Aldid bersama Amar. Setelah acara selesai, kami bersiap2 pulang ke Solo. Bersama kakek, nenek dan keluarga om, kami melakukan perjalanan ke Solo. Alhamdulillah perjalanan lancar dan tidak banyak macet sehingga cepat sampai dirumah. Aku langsung menyalami mama dan menciumi adik bayiku, Adhan. Kangen rasanya. Keesokan harinya, kakek dan keluarga om pergi ke semarang untuk halal bi halal serta langsung kembali pulang. Hari Rabu (23/9) ayah dan adikku bersilaturrahim ke rumah nenek dan pakdhe. Aku tak bisa ikut karena naik motor. Ketika pulang, adikku ditinggal di rumah pakdhe di Semin Gunung Kidul. Malam harinya aku diajak ayahku untuk acara temannya makan-makan di kafe Atria. Meski menjemukan namun aku ga rewel. Aku sempat makan es krim 2 gelas.
Sepanjang hari Kamis, aku bermain bersama tetanggaku. Aku kangen sama adikku Alma dan rumah kelihatan sepi. Hari jum'at aku maen ke rumah temanku Hafidz Nur, sayangnya dia ga ada. Lantas aku diantar ke rumah temenku yang lain, Aldissa. Puas juga maen PS lagi dan pulangnya sempat diberi uang sama mamah temenku. Makacih bude....Itulah sekelumit perjalanan lebaran tahun ini dan semoga tahun depan masih bersua di ramadhan berikutnya dengan saudara-saudaraku, Amiiiiiin.
0 komentar:
Posting Komentar