Kegembiraan yang luar biasa kami rasakan saat kau hadir melengkapi kebahagiaan yang telah ada. Kami, papa mamamu telah menunggu saat yang memang telah lama dinanti selama 9 bulan 10 hari. Meski bukan waktu yang sebentar namun hal itu tak mengurangi semua rasa yang sempat berkecamuk.
Hari itu 4 Agustus tahun 2000, mama pulang kerja dengan perut yang memang sudah waktunya untuk melahirkan. Namun beliau tak kunjung ambil cuti agar dapat 2 bulan mendampingi dirimu. Bahkan hingga jam 22.00 masih saja mengerjakan tugas kantor. Tak lama berselang sekitar jam 01.00 perut mama mulai merasakan gerakan yang luar biasa. Nampaknya akan segera melahirkan dan kami segera berkemas menuju rumah sakit terdekat, tempat dimana dokter langganan praktek.
Perasaan cemas, was-was dan gundah gulana papa bertmbah ketika mama merasa sakit di kamar melahirkan. Karena tak tega, papa keluar masuk ruangan serta gelisah luar biasa. Waktu itu tak ada siapapun yang mendampingi karena simbah memang belum datang. Apalagi menurut suster masih lama. Pun dokter yang cek kondisi saat pagi pukul 06.00 menyatakan masih lama "baru bukaan 2" katanya.
Saat malam, simbah Klaten maupun Pekalongan sudah dikontak dan akan segera datang keesokan harinya. Alhamdulillah mbah Klaten hadir sejak pagi sehingga membuat rasa was-was papa berkurang. Siangnya mbah Pekalongan juga datang dan segera menemani mama diruang bersaling. Pukul 11.30 mama terus menerus berusaha mendorong si kecil keluar tapi rupanya tak mudah.
Sekitar pukul 13.30 akhirnya suara tangis bayi terdengar dari ruang melahirkan. Alhamdulillah, plong rasanya. Dengan bergegas papa masuk ruangan, terlihat si kecil mungil sedang dimandikan. Setelah bersih, papa mengumandangkan adzan dan iqamah pada telinga kanan kirinya. Selang 2 hari, kami pulang ke kontrakan dan langsung menuju rumah mbah Klaten.
Anak itu kami beri nama Anugrah Alif Kholifah Mustadz'afin dengan panggilan Afin. Awalnya kami akan memanggil dengan nama Alif, cuma beberapa saudara telah menggunakannya. Makna dari nama itu yakni Anugrah adalah barokah atau rasa syukur kami diberi kepercayaan Allah untuk mendidik anak. Alif dapat diartikan 2 hal yaitu anak pertama dan memiliki pendirian yang kuat.
Kholifah merupakan harapan agar dia mampu jadi pemimpin kelak. Pemimpin bagi siapa? bagi kaum Mustadz'afin atau orang yang lemah. Jadi dia kami harapkan akan mampu membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Dia harus jadi leader, pioneer bagi perjuangan orang-orang yang mengalami penindasan, ketidakadilan, diskriminasi. Itulah harapan kami yang senantiasa menjadi harapan keluarga juga.
0 komentar:
Posting Komentar