Sudah lama mas Afin tak mengajak teman-temannya main dirumah. Hari itu Minggu (17 Februari 2013) mungkin jadi hari yang akan terkenang. Pagi saat kami akan makan diluar ternyata Aldisa main ke rumah sehingga mas Afin tidak ikut makan, hanya minta dibawakan pulang. Setelah makan, pulang sebentar kami pergi ke Togamas dan Gramedia untuk ngeliat bagaimana penjualan buku karya mbak Alma. Maklum bulan ini ada 2 buku yang harus digenjot penjualannya karena terbit beriringan.
Buku itu berjudul The Little Queen dan Are You OK, Grandma yang dibanderol Rp 28.000. Berat juga apalagi berdasar info penerbit untuk The Little Queen dicetak 4.000 eksemplar. Maka kami harus ekstra keras. Dirumah rupanya ikut datang Hafidz Nur dan Rizqi. Saat kami pulang, mereka main bola di jalanan rumah. Lantas mereka pindah ke selatan. Sepertinya ada yang meminta mereka pindah tempat padahal ya biasa aja kalau main bola dijalanan wong ga ada lapangan.
Saat bersantai setelah ber Car Free Day |
Rupanya mereka awalnya main bola bareng. Sembari main anak bernama kiky itu pegang makanan seperti agar-agar dalam cup. Karena berlarian tentu makanan itu jatuh. Kemudian dia beli es krim dan main lagi eh kesenggol mas Afin jatuh lagi. Kiky marah dan Afin bertanggungjawab menggantikan es krim itu. Uang Rp 2.000 tidak diterima dan dibiarkan terjatuh, malah ditendang saja. Lantas diambil lagi. Mereka kemudian main kembali.
Kiky berusaha menjegal dan main kasar tetapi tak ada yang tersulut. Bete, dia membuang bola dekat kali dan diminta mengambil. Eh ga mau malah nantang dan mukul mas Afin. Dibiarkan, eh mukul lagi dan dibalas. Masih ga terima kiky mukul lagi 2 kali dan dibalas. Mungkin karena ngelawan diambillah sandal mas Afin. Diminta ga boleh, Rizqi merasa ada yang ga bener meminta sandal itu. Malah ditantangnya dan dipukul 2 kali kemudian dibalas pukulan dan terkena tangannya.
Dia pun pulang namun begitu sampai rumah menangis dengan kencang. Rupanya ayahnya keluar dan bermaksud menanyakan. Anak-anak itu tahu ayahnya keluar otomatis berlarian pulang dan dikejar oleh sang ayah. Oleh papa ditanya kronologinya dan jelas sudah Kiky salah, dia berontak dengan menangis keras sambil kakinya menghentak. Sepertinya anak itu gagal meyakinkan ayahnya bahwa dia telah dianiaya.
Sempat berdamai dan pulang eh datang lagi karena merasa matanya masih sakit. Tetangga sempat berdatangan dan papa jelasin bahwa bila anaknya salah dia harus tanggungjawab. Itu jelas. Akhirnya sang ayah mau menerima dan kami semua berdamai. Pesan papa mama ke mas Afin, baik salah maupun benar ya harus bertanggungjawab tidak boleh lari. Lari tidak menyelesaikan masalah dan bila ada pihak lain turut campur tentu papa akan membantu.
0 komentar:
Posting Komentar