Anak-anak mama papa sangat ekspresif bila berada dirumah. Sayangnya bila diluar rumah sering tidak keluar sifat aslinya. Semuanya, Mas Afin, mbak Alma, dan dik Adhan pemalu tapi ga malu-maluin sih. Diluar itu tidak selalu di komunitas baru. Di komunitas yang relatif lama atau sering bertemu masih begitu. Biasanya hingga usia 6 sampai 8 tahun akan kelihatan diam. Nunggu beberapa saat baru mau keluar bicaranya.
Selain dirumah, ya dirumah mbah Klaten atau Pekalongan yang suaranya dapat didengar. Kalau di sekolah ditanyain gurunya ya begitu. Suaranya nyaris tidak terdengar. Apalagi pas PAUD, TK dan SD. Pun demikian sewaktu berkunjung kerumah saudaranya. Bila tak ada yang seusia, maka hanya ngendon saja di kursi atau ngelendot pada mama papa.
Jangankan bicara, mau ambil roti suguhan dan minum mereka sering nengok pada mama papa minta persetujuan. Cilakanya papa cukup keras mengajari sopan santun ini termasuk dirumah pakde atau om. Seringkali saudara seperti mbah atau pakde agak memaksa. Nanya juga harus terus-terusan soalnya njawab pertanyaan ya singkat.
Kalau dirumah wah lain lagi. Kadang disuruh diam atau anteng ya ga bisa. Ketiganya sama aja, kemriyek, ramai dan ketawa-ketawa. Tidak jarang ketika bercanda diminta papa pindah ke kamar, ke ruang tamu atau volume tv digedein sebab tak terdengar. Ah anak-anak yang manis dan luar biasa. Kelak kalian dewasa akan lebih riuh rendah suara menyambut kalian yang bermakna bagi masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar