Suka bicara apa adanya dan memperhatikan sekeliling. Nanya ini itu tanpa lelah apalagi kalau di stasiun. Hobinya mengamati kereta tak pernah bosan, termasuk kalau diajak bicara selalu tertarik. Mainan sendirian juga betah. Mainan bersama mas Afin dan mbak Alma tiap hari menjadi rutinitas. Hanya memang tak suka diganggu apalagi sedang asyik bermain.
Pun bila ikut mama atau papa, mesti manut. Soalnya kalau rewel, minta pulang, berisik maka lain kali tidak bakalan diajak pergi lagi. Dik Adhan tahu betul itu. Sudah 3 kali ikut papa futsal sendiri dan sabar nungguin papa selesai bermain. Padahal cuma karena ingin lihat rel kereta saat berangkat dan pulang futsal. Luar biasa minatnya pada kereta.
Diajari menempel sama mbah uti |
Maka saat ditanya cita-citanya, jawabannya mantap dan jelas, Masinis. Mama papa sering terharu mendengar keinginan dik Adhan. Kami selalu melambari cita-citanya dengan ucapan "Amin" agar bisa terkabul.
Beberapa hari lalu dia mencuri-curi mencicipi bon cabe, makanan pedas yang untuk campuran. Yang membeli mas Afin dan ditaruh di kulkas. Tanpa ditanya tiba-tiba dia bilang "aku ga makan bon cabe lho ma" sambil kepedesan dan minum air putih. Tentu mama curiga apalagi ditambah kemudian garuk-garuk kepala. Kesimpulannya ya dia makan itu. Malamnya, badan adik biduren dan gatal. Bentol-bentol itu hingga pipi.
Kami karuan kelabakan dan meminta dik Adhan mengkonsumsi Susu beruang. Rasanya yang hambar membikin kami semua ekstra keras membujuk adik mau minum susu itu. Selang sehari makin berkurang dan akhirnya benar-benar hilang gatal-gatal. Ah adik kecil yang menyenangkan, membuat rumah selalu ceria.
0 komentar:
Posting Komentar