Mendengarnya berbicara saat ini sungguh menggemaskan. Apalagi kalau sedang bermain sendiri. Obrolan dan perbincangan yang dilakukannya membuat kami semua terbahak. Bila diketahui begitu, dik Adhan langsung saja mendekat dengan raut wajah tersipu. Biasanya dia akan menukas "kenapa mah? ada rel iya" atau "kenapa pa? papa mau ikut disitu"? sembari bergelayut.
Beberapa memang masih menemui kendala seperti "Ain", "Tsa", "Qa", "Dzal" dan lainnya. Tetapi biar dik Adhan berproses begitu. Kadang belajar Iqra baru 1 baris minta selesai ya sudah. Papa tidak memaksakan harus satu lembar. Toh dia masih Playgroup dan kesempatan belajarnya masih sangat luas. Demikian juga dengan kata dalam bahasa Indonesia.
Yang sering dilatih papa yakni kata Amplop. Kalau perlahan "Am" dan "P(e)lop" itu bisa ditirukan namun waktu pengucapannya cepat maka akan dibunyikan "Ampok". Termasuk kata Penumpang menjadi "umumang" dan kata Pekalongan menjadi "Ngongongang". Mama sering minta pengulangan sebab terdengar lucu.
Masa-masa seperti ini juga dilalui oleh mas Afin dan mbak Alma. Bahkan mbak Alma masih ingat disuruh mengucapkan "Plek" bisanya "Pet". Ya begitulah anak-anak yang memang harus diajari secara perlahan. Mereka tidak tahu keseluruhan tanpa diajari secara baik dan benar. Semua bertahap dan berproses. Mama papa berharap anak-anak belajar sesuatu itu ya dengan proses.
0 komentar:
Posting Komentar