Selama mama di Ambon, kami semua bahu membahu. Mas Afin dan mbak Alma benar-benar sudah mulai bisa diandalkan meskipun mereka baru SMP! Wah papa pikir bakal agak repot terutama tiap pagi mulai membangunkan mereka, grobyakan persiapan sekolah, makan dan lainnya. Tapi kekhawatiran itu sirna setelah menjalani beberapa hari.
Pagi, pukul 05.00 mbak mulai bangun mengambil sapu. Malam sebelumnya tentu sudah menanak nasi. Menyiapkan lauk makan pagi plus lauk yang dibawa ke sekolah disiapkan secara bergiliran antara mas dan mbak. Kadang papa mikir bangun jam 05.00 waktunya tidak cukup. Belum lagi kalo bertepatan dengan nyuci. Kalau setrika masih lumayan.
Jam 06.40 adik mulai dibangunkan dan persiapan berangkat sekolah. Banyak aktivitas yang disiapkan sebelum sekolah. Alhamdulillah jelang 06.30 biasanya mbak sudah berangkat dan mas siap budhal juga. Menjalani hari-hari ketika mama tidak rumah tidak nyaman. Mas misalnya bete karena makan siang tidak pernah pake sayur. Juga mereka harus handle banyak hal seperti nyuci piring, ndulang adik atau mandiin adik.
Pernah juga ngeloni atau badan yang kelelahan habis les di sekolah, tapi angkatin jemuran, nglempitin jemuran, segera mandi, beli lauk dan kegiatan lain. Pokoknya hari terasa cepat aja berlalu. Mama, tidak mudah bagi kami melewati ini semua.
Yang pasti sudah sejak dulu kami merasa dirimu memang luar biasa, Tanpamu selalu ada yang terasa kurang. Tidak ada yang selengkap ketika mama berada dirumah. Kabar yang kami terima, mama nun jauh disana bekerja jauh lebih keras dibanding kami berempat dirumah. Semoga senantiasa sehat disana ya mah dan segeralah pulang.
0 komentar:
Posting Komentar