Alhamdulillah akhirnya dik Adhan mulai mau mengayuh sepeda.
Dulu sewaktu masih TK, dia tidak bisa mengayuh. Cuma satu kaki yang digunakan
nanti mundur kayuhannya dan ditekan lagi. Wah agak repot dan membuat papa
berpikir bagaimana nanti dia bersepeda.
Setidaknya setelah awal sekolah habis lebaran, suatu sore
papa ajak dik Adhan bersepeda. Dia mau lalu sepeda pun dikeluarkan. Papa jalan
kaki dan adik mengayuh sepeda. Berdua menyusuri Mawar VI ke barat putar di
Mawar III dan kembali lagi.
Esok sore, papa kembali ajak dik Adhan bersepeda. Kali ini kea rah timur, yang lumayan sepi dan
papa bisa nungguin adik bersepeda muter-muter. Papa mengarahkan adik ke
belakang gudang rosok yang jalannya relative sepi dan dia bisa muter-muter.
Papa tinggal duduk saja melihat dia bolak balik mengayuh sepeda kecilnya. Sudah
lumayan bagus.
Hanya kalau disuruh ngebut, masih belum bisa sehingga kalau
ada polisi tidur ada tanjakan kecil kerap harus didorong badannya. Beberapa
kali Nampak berupaya mengayuh dengan keras tapi kakinya terlepas dari pedal.
Memahami ‘minggir’ ketika ada kendaraan atau mobil lewat belum baik.
Ya biasa saja seperti juga kakak dia. Minggirnya itu masih
sering ikut dimana orang tua berada belum yang penting minggir atau minggir ke
sebelah kiri. Itu proses dan yang penting mulai mau belajar mengayuh. Sayangnya
sepeda adik kekecilan.
0 komentar:
Posting Komentar