Ini pertama kalinya mas Afin bawa kendaraan. Sebetulnya
Jumat itu sudah diijinkan membawa kendaraan tapi shogun. Revo mau dibawa pulang
ke Cawas. Rupanya pagi-pagi betul, ban depan kemps sehingga ga mungkin mas
nungguin ditambal. Bisa telat masuk sekolah nanti. Jadilah dia bawa revo dan
mama papa ke klaten bawa shogun bareng dik Adhan.
Katanya pulang habis Jumatan namun sore jam 2 papa sms tidak
dibalas dan tanya mbak Alma dijawab mas belum pulang. Perasaan papa sudah tidak
enak, namun berusaha ditepis. Semoga tidak terjadi sesuatu yang berbahaya batin
papa.
Dirumah, rupanya mas juga baru saja sampai. Dia beralasan hp
batreai drop padahal semalam sudah diisi. Jam 14.30 juga baru sampai rumah
dengan alasan pembentukan pengurus kelas. Ah papa mencium gelagat kebohongan
disana. Setelah didesak dia mengaku main ke rumah temannya. Papa akhirnya marah
karena sudah tidak menjalankan amanah dan janji.
Salah satu yang ditegaskan papa, anak-anak ga bakal bisa
berbohong sebab memang hati kecil anak-anak tidak bisa. Jadi jangan berusaha
berbohong. Kedua, efek dari bohong itu cukup besar dan membahayakan mereka. Ini
bukan soal boleh tidaknya naik kendaraan.
Mama papa berharap, lain kali tidak usah berbohong karena
sepanjang ijinnya jelas dan kepentingannya memang dibutuhkan tentu mama papa
akan beri ijin. Semoga ini menjadi pembelajaran berharga dan tidak diulangi
lagi.
0 komentar:
Posting Komentar