Aku memilih masuk di MAN 1 Surakarta yang berlokasi di Jl.
Sumpah Pemuda No.25 Kadipiro Surakarta. Sekolah ini merupakan sekolah negeri
yang berlindung di bawah kementrian agama. Sekolah ini terhitung strategis,
karena letaknya di dekat kantor kelurahan, universitas slamet riyadi/Unisri,
serta tentunya TPU Bonoliyo tercinta(:3). Selain itu, tentunya di sekitar
sekolah ini terdapat tempat foto copy an, laundry, hingga alfamart.
Oke aku lanjut, aku masuk di kelas X IPS 4 program regular
dimana satu bulan hanya diwajibkan membayar spp Rp 125.000, dimana program ini
lebih awal pulangnya serta lebih murah biayanya (hihihi). Pada angkatan ku,
cowok dan cewek berbeda kelas, tidak boleh dicampur untuk mengurangi hal-hal
yang berbau negatif. Tapi menurutku percuma jika itu berlaku hanya saat jam
pelajaran. Kan percuma saja hanya di jam pelajaran, saat istirahat semua anak
kan bebas keluar untuk jajan atau gimana. Dan pasti ikhwan dan akhwat juga
saling berpapasan. Dan di sekolah ku ini gak ada kantin khusus ikhwan dan kantin
khusus akhwat. Jadi di luar jam pelajaran mereka tetap bisa untuk berinteraksi
terutama untuk anak organisasi.
Dan di MAN aku dituntut untuk berubah daripada saat smp oleh
orang tuaku. Entah dari sikap, perilaku, cara belajar, dsb. Nah untuk itu di MAN
aku ikut OSIS. Menurutku dari osis kita belajar bagaimana bersikap antar
sesama, kemudian untuk cara mengatur belajar agar lebih diefektifkan karena
sebagian waktuku di sekolah juga digunakan untuk OSIS. Karena saat MTs aku gak
ikut ekskul atau organisasi satu pun, sehingga ketika sampai di rumah biasanya
aku hanya berleha-leha menunggu waktu magrib, karena saat MTs pulang jam 2.10
dengan naik sepeda maka sampai rumah bisa waktu Ashar.
Nah, di OSIS ini, terbagi dalam 8 departemen. 1 : Inti, 2 :
Ilpeng, 3 : Jurnalistik, 4 : Kaderisasi, 5 : Kesehatan, 6 : Kesenian, 7 : PPBN,
8 : Rohis. Nah, dari semua departemen itu aku memilih masuk Rohis. Dengan
alasan, aku dulu lulusan MTs sehingga menurutku pengetahuan tentang agama sudah
cukup baik. Kemudian aku menjalani seleksi hingga pengumuman akhirnya aku
diterima tetapi dimasukkan kedalam departemen Jurnalistik karena latar belakang
ortuku yang ku ceritakan saat tes masuk OSIS.
Aku juga dipilih menjadi sekertaris 3 dimana menurutku itu
gak terlalu keren sama sekali. Karena awalnya aku disuruh jadi ketua 2 dibawah
temenku Galih tp aku menolak karena diriku saat itu masih malu-malu belum
terlalu PD dan menurutku ketua II tanggung jawabnya gak kalah besar dibanding
ketua I. Jadilah aku sekertaris 3.
Nah, program kerja departemen jurnalistik ialah sbb :
Mading, Dokumentasi keg. OSIS, membuat Majalah al-adzkia, membuat ID Card
bekerja sama dengan Inti, dsb. Nah selama satu semester itu aku Cuma ngalir
saja nek disuruh itu tak kerjakan tugase. Nek disuruh apa tak kerjakan. Nek
misale rapat global kalo ada proker besar saat itu aku Cuma ndengerin sama
nyatet tugas ku aja, aku jarang usul. Ya sperti itulah aku di jurnalistik
selama satu semester pertama.
Memasuki semester 2, aku di reshuffle oleh mas Saghar, dari
dep Jurnalistik dipindah ke Dep Kesehatan dimana aku dipindah dengan alasan
menurutku karena di depkes yang laki-laki nggak ada yang kelas satu adanya
kelas 2, nah aku yang saat itu kelas 1 diinginkan mampu menjadi penerus dari
cowok kelas 2, lebih tepatnya memimpin
depkes untuk ke depannya.