Melewati hari-hari bersama kalian sungguh seperti minum dahaga ditengah gurun pasir yang sangat terik. Melepas rasa yang menggumpal dan menyumbat dihati papa mama. Senang, gembira, bahagia, ceria dan segala tawa. Setelah seharian penat di kantor maupun menghadapi pekerjaan, bersua dengan kalian benar-benar membuat semua berubah. Kalimat, kata, suara yang keluar semuanya merdu terdengar. Bagai nyanyian biduanita yang tak akan lekang dimakan jaman.
Suara-suara yang terus terngiang ditelinga kami sejak kalian lahir hingga kini terus saja indah. Tak pernah sumbang atau fals. Senantiasa bisa memberi energi, semangat dan tenaga baru bagi papa mama di keesokan hari. Tangan mungil yang senantiasa menyalami saat hendak berangkat di pagi hari atau pelukan hangat di sore hari waktu pintu depan terbuka. Terima kasih nak, kalian memberi apa yang kami dambakan sejak pernikahan. Sungguh rasa terima kasih yang tak pernah lupa kami ucapkan pada sang Ilahi.
Kini, kalian telah mulai besar dan tumbuh menjadi anak-anak. Fase bayi telah dilalui dengan baik dan menunjukkan anak-anak yang luar biasa. Meski masih harus dipandu untuk beberapa hal, namun setidaknya sudah rutin melakukan hal lain. Sholat, menaruh baju, memberesi mainan, mengaji habis maghrib, belajar dan banyak lagi. Yang masih terus diingatkan ya sikat gigi, menyapu, mencuci kaos dalem dan cd tiap minggu. Ingat nak, kami takkan merasa lelah untuk itu.
Kami, papa mama mu yakin kalian akan tumbuh menjadi anak-anak yang bertanggungjawab. anak-anak yang akan melihat lingkungannya dengan hati nurani bukan dengan materi. Memang tak mudah namun usaha yang kami lakukan tidak hanya dengan doa tapi juga usaha yang lain. Menemani saat santai atau jelang tidur untuk menyimak celotehan kalian adalah kenikmatan tak terkira. Maafkan bila kadang kami membuat kalian tak nyaman bahkan menaik pitamkan emosimu.
Bukan apa-apa, itu karena kami tak menyampaikan dengan bahasa kalian. Itulah kami yang baru bisa membahagiakan mungkin seminggu sekali atau sebulan sekali. Maafkan jika harapan itu sering tak sesuai kenyataan. Namun setidaknya itu lebih baik dari saat papa mama kecil. Doakan kami tetap bisa mendampingi kalian saat besar nanti. Tak ingin melewatkan masa tumbuh kembang kalian dan ada saat keberhasilan itu diraih.
Jari-jari mungil kalian kini terus menggenggam erat, menggapai bahu bahkan lengan mulai beranjak jalan. Mas Afin dan mbak Alma telah bisa memeluk erat, menyatakan sesuatu hingga harapan dimasa depan ingin membahagiakan papa mama. Kami percaya kalian kan bisa mewujudkannya. Bila masih doa saja yang bisa kami berikan, maafkanlah. Sungguh bukan kami pelit tapi kami masih takut bila tak ada saat kalian butuh apalagi "jatuh". Anak-anakku, jadilah diri kalian sendiri....
0 komentar:
Posting Komentar