Tak terasa waktu liburan semester I Tahun Ajaran 2010 telah usai. Mas Afin dan mbak Alma harus kembali ke sekolah meskipun menurut mereka libur 2 minggu tidak cukup terasa. Waktu liburan memang terbagi dalam 2 tahap yakni pertama dirumah dan yang kedua di Pekalongan seperti biasa. Kebetulan pasca semesteran, Mama sibuk diluar kota sehingga jalannya waktu sepanjang hari terasa cepat. Yang dirumah harus saling berbagi waktu menjalankan tugas masing-masing agar tidak ada yang kececer. Jelang hari libur 3 hari, Mama baru selesai tugas luar kota (Gunung Kidul, Menado dan Kebumen). Otomatis mama membutuhkan waktu istirahat yang cukup sehingga kami tak kemana-mana.
Awal liburan tiba, teman mas Afin (Hafidz Nur) maen dan menginap di rumah. Awalnya cuma satu malam saja. Namun selang 2 hari berikutnya hingga 3 hari 2 malam dia ada dirumah bermain bersama mas Afin. Otomatis selama minggu pertama liburan tak pergi kemana-mana. Apalagi hujan terus menerus selalu ada dalam 24 jam. Keluar kadang masih cuacanya terang, pulang sudah harus memakai jas hujan. Selama ada teman mas Afin, paling pergi untuk belanja bulanan atau membeli sesuatu disupermarket yang terdekat. Setelah itu pulang. Mas Afin sendiri hampir seharian bermain PS.
Pada minggu kedua (hari Minggu), mas dan mbak diantar Papa ke pekalongan dengan naik bus. Awalnya mereka menginginkan naik KA namun dijelaskan bila musim liburan kereta bisa sangat penuh, bila musim hujan bisa saja rel terendam air di daerah grobogan atau semarang atau perjalanan akan memakan waktu lebih lama dari bus yang langsung Solo-pekalongan. Bila mereka khawatir muntah, tentu akan diberi antimo supaya tidak muntah. Akhirnya sepakat naik bus langganan mbah yang langsung ke pekalongan yaitu Sami Djaya. Selama perjalanan, rupanya mas Afin cukup menikmati suasana.
Sebelum berangkat, mereka minta dibelikan jajan yang sangat banyak sehingga menambah berat tentengan. Yah mau gimana lagi. Ada beberapa kejadian yang dilihat mas Afin dan mbak Alma agak menggelikan. Misalnya saja penjual topi, dompet, peci atau lainnya menitipkan barang pada penumpang. Mereka mengira diberi gratis. Atau mendengarkan pengamen yang asal-asalan. Kadang protes juga kalau ayahnya tak memberi uang receh. "Masih ada lagi nanti" kata papa. Untungnya selama perjalanan tidak ada yang rewel. Hanya pada saat tidur saja memang agak merepotkan soalnya tidur dengan posisi duduk pasti membuat badan tak nyaman. Terpaksa tangan papa kesana kemari untuk menopang kepala mas Afin. Sedangkan mbak Alma tidur dipangkuan papa.
Sedangkan hal yang tidak mengenakkan misalnya saat penuh, hawa terasa sangat panas. Oh ya, sepanjang perjalanan untungnya lebih banyak mendung sehingga tidak begitu gerah. Ah... kelupaan bawa kipas pula. Angin yang berhembus dari jendela juga cukup kencang dan membuat mata mas dan mbak lier-lier. Yang menjengkelkan itu, penumpang di belakang mas Afin sesekali merokok dan pas bus berhenti dipersimpangan jalan. Wah asapnya kedepan, membuat mereka serempak menutup hidung. Bus juga dua kali berhenti masing-masing 20menit di Boyolali dan 45 menit didaerah mangkang untuk ganti ban. Otomatis udara cukup pengap.
Bolak-balik menanyakan kenapa berhenti, masih jauh, kapan sampainya, berapa menit lagi dan seterusnya. Papa harus banyak cerita dan menggembirakan hati mereka. Untung didepan kursi mbak dan mas ada anak kecilnya yang sering ngeliat ke belakang. itu jadi ledekan mas dan mbak. Saat tiba makan siang, tidak gampang. Mbak Alma cuma masukkan nasi beberapa suap saja dalam mulutnya. "Nggak selera" jawab mbak Alma saat ditanya papa. Beda dengan mas Afin yang melahap habis bawaan makan siangnya. Padahal sebelumnya sudah makan tahu lebih dari 5 bungkus, aneka jajanan minimarket, 1 botol minuman dan 1 buah arem-arem. "Enak juga ya naik bus" seru mas Afin dengan berbinar-binar.
Dari Solo, bus mulai meninggalkan kerten pukul 09.30 dan kami turun dari bus di Ponolawen sekitar jam 15.00. Terhitung cukup cepat juga. Kami berjalan kaki dari timur ponolawen ke selatan perempatan itu karena akan dijemput om sama bulek. Selama liburan di pekalongan, ternyata mas Afin sempat menangis dikamar. Waktu ditanya, eh kangen sama dik Adhan. Adik pun selama ga ada mas Afin dan mbak Alma merasa sepi lho. Jadinya kalau ditinggal mama sebentar saja sudah menangis. Berbagai rencana untuk makan bersama, bertamasya atau karaoke nampaknya diliburan ini agak sulit diagendakan. Mas dan mbak cuma 4 hari di Pekalongan kemudian kembali ke Solo.
Tak terasa liburan telah berakhir. Persiapan memasuki semester ke II ditahun 2011 segera dilakukan meski masih agak dengan malas. Mas dan mbak juga diingatkan untuk serius belajar supaya di semester ini hasilnya lebih bagus dari semester I. Berdasar evaluasi ternyata ada beberapa mata pelajaran yang cukup drop turunnya terutama bagi Mas Afin. Apalagi mapel itu merupakan mapel kesukaannya. Meski setelah dievaluasi masih ada jawaban benar yang disalahkan namun kedepan mas dan mbak harus bersungguh-sungguh meraih prestasi secara optimal. Itu demi masa depan mas dan mbak. papa dan mama hanya bertugas mendorong, memfasilitasi kebutuhan, menyediakan keperluan serta tak lupa mendoakan. Semoga hasilnya bisa lebih baik.
0 komentar:
Posting Komentar