Tanggal 8 Februari kebetulan tanggal merah peringatan Imlek. Papa berniat berkunjung nengok simbah. Dik Adhan ditawari, ikut atau nggak, langsung saja ikut karena naik kereta. Jadi cuma berdua ke pekalongan. Berangkat hari Sabtu pagi. Meski cuma berdua, perjalanan sungguh menyenangkan karena dik Adhan sama sekali ga rewel.
Sampai saat ini tetap menikmati serunga berkereta dari stasiun purwosari. Berangkat habis subuh dengan perlengkapan secukupnya. Semua berjalan sesuai yang direncanakan dan seperti biasanya. Adik di kereta kalijogo minta disuapin.
wefie di Stasiun Poncol |
Pas mau sampai stasiun pekalongan, adik malah ngantuk bahkan sempat terlelap. Sama papa langsung dibangunkan dan turun kereta. Daripada kelamaan naik bus, papa memilih naik ojek ke rumah mbah.
Ternyata om sekeluarga ada acara di kota, wah mestinya malah bisa dijemput yah. Dirumah mbah, selama 2 hari adik sama sekali tidak rewel. Mandiri dan tidak merepotkan. Malam minggu kami sempat jalan ke kota bersama om sekeluarga maupun simbah. Senin, papa dan dik adhan kembali ke solo. Sekali lagi, perjalanan yang selalu menyenangkan dan tak membosankan.
Memang dibandingkan berkendara selain kereta, nampaknya bukan pilihan yang tepat. Sekarang naik kereta meski harga terjangkau namun pelayanan dan waktu bisa diandalkan. Tidak seperti jaman dulu naik kereta maupun naik bus umum sama-sama tersiksa.
0 komentar:
Posting Komentar