Lebaran bagi kami memang memiliki makna yang mendalam. Ini
bukan hanya sekedar tradisi atau budaya keluarga yang tak bermakna. Melainkan
anak-anak perlu memahami bahwa bermaaf-maafan itu memiliki arti yang tidak
sederhana. Maka tiap lebaran kami pun pulang baik ke klaten maupun ke
pekalongan.
Tempat dimana kakek dan nenek anak-anak kami berada, kami
berkunjung dan melakukan sungkem. Walau sudah tahunan, membentuk pribadi
anak-anak untuk selalu ingat mana nenek moyangnya dan harus apa tentu tidak
mudah.
Melakukan perjalanan jauh saat lebaran butuh persiapan yang
matang. Tidak bisa mendadak. Pesan tiket kami lakukan jauh-jauh hari. Beruntung
pemerintah menyediakan kereta api sehingga memudahkan kami melakukan perjalanan.
Yang paling senang tentu saja dik Adhan. Membayangkan melakukan perjalanan
panjang dengan kereta tentu mengasyikkan.
Lebaran tahun ini kami tidak hanya sekali datang ke Klaten,
maklum pakde Joko kebetulan bisa datang sehingga kami menyambutnya terlebih
dahulu jauh hari. Kami hadir sebelum pakde Joko sampai ditempat mbah. Papa dan
mas Afin datang tengah malam setelah bermain futsal. Kami mengobrol cukup
banyak tentang keluarga.
Senin petang, kami kembali ke Solo sebab esok pagi setelah
sahur kami harus menuju ke pekalongan. Hari Idul Fitri kami nikmati tidak hanya
Sholat Ied, bersilaturrahmi maupun halal bi halal namun juga ikut menikmati
makan bareng setelah sholat ied.
Hari Minggu pagi, kami pun kembali lagi ke Solo dan dilanjut
langsung ke Klaten. Masih ada pakde Cilacap yang sedang menunggu kedatangan
kami disana. Setelah lumayan berbincang, jelang maghrib kamipun pamit karena
esok papa harus sudah berangkat kerja walaupun anak-anak masih libur. Selasa 2
hari kemudian, mama, mbak dan dik Adhan kembali lagi ke Klaten membantu mbah
yang sedang punya acara.
Nak, beruntunglah kalian memiliki mbah yang rumahnya jauh.
Kalian akan memaknai bahwa silaturahmi itu penting dan punya makna yang
mendalam. Ini tidak sekedar soal jalan-jalan dan itu penting bagi hidup kalian.
Salah satunya bila meminta maaf saja harus berkorban, kurangilah bersalah pada
orang lain terutama orang tuamu.
0 komentar:
Posting Komentar