Beberapa hari ini dik Adhan terlihat sedang tak enak badan. Kemungkinan pengaruh cacar air yang mulai muncul dalam tubuhnya. Mama juga mendapat cacar air yang luar biasa banyak sehingga kesehatannya drop. Karena mama merupakan jantung utama keluarga kami, otomatis beberapa kegiatan keteter dan tak bisa terlaksana dengan baik. Tiga hari lalu, awal munculnya cacar air pada mama mengakibatkan rasa tak nyaman luar biasa. Habis periksa dari dokter di perumahan kami, semalaman mama tak tidur. Padahal dokternya bilang bakal didera rasa kantuk luar biasa. Mama tak bisa tidur, demikian pula dik Adhan.
Papa yang coba membantu menggendong ditolak mentah-mentah sehingga mama makin repot. Papa teler dan tertidur didepan tivi. Mama merasa gelisah dan hingga pagi tak juga ada rasa kantuk. Akibat tak tidurnya, badannya lemas dan merasa tak berdaya. Sayangnya dik Adhan hingga pagi itu tak juga mau diajak papa. Kerepotan menjadi bertambah apalagi kini tak hanya menangis namun dik Adhan menolaknya dengan menjejak tak karuan. "Tak seperti mas Afin dan Mbak Alma yang mau diajak papa" cerita papa pada mama. Pagi hari, mama minta diantar ke puskesmas untuk cek kesehatan.
Obatnya kemudian diganti oleh dokter dan disarankan untuk tak mengkonsumsi obat yang justru mengakibatkan kantuk. Kamis malam, hingga pukul 20.00 rasa kantuk tak kunjung muncul. Kegelisahan menjadi bertambah. Dik Adhan juga makin lengket tak mau lepas padahal tenaga yang dimiliki mama sudah banyak berkurang soalnya lebih dari 30 jam mata mama belum terpejam. Alhamdulillah jam 22.00, dik Adhan bisa terlelap dan demikian juga mama. Papa merasa bahagia melihat mama dan dik Adhan lelap berdua.
Sebenarnya mas Afin dan mbak Alma juga merasa sedih dengan sakitnya mama juga dik Adhan. Otomatis, tak ada pergi bersama atau anter serta jemput sekolah oleh mama. Dik Adhan juga menjerit-jerit kalau dipaksa untuk bermain bersama. Akhirnya mas Afin dan mbak Alma bermain bersama menghabiskan waktu. Kami semua berdoa untuk kesembuhan mama dan dik Adhan sehingga bisa menjalani hari-hari yang indah dengan penuh keceriaan. Tidak seperti sekarang, yang sungguh menyita pikiran. "Cepet sembuh ya mah dan dik Adhan" doa mas Afin, mbak Alma dan juga papa
0 komentar:
Posting Komentar