Minggu lalu dik Adhan sudah mulai berani melangkah sendiri agak jauh. Yah, ini yang sudak kami tunggu cukup lama setelah melalui beberapa tahapan. Dimulai 1,5 tahun lalu kami keluar masuk tempat terapi dan banyak konsultasi atas kondisinya. Sebuah perjuangan yang tak kenal lelah dari mama tercinta.
Kami semua mencintainya seperti kami mencintai diantara kami. Mungkin sudah 4-5 tempat kami coba dan kami jalani. Selain karena flatfoot, lenturnya struktur tulang menjadikan dik Adhan agak telat berjalan. Tapi itu bukan halangan dan justru kami mensupport secara penuh agar mentalnya juga tumbuh.
Berdasar analisa dokter tulang, tidak ada masalah dengan otot dan tulangnya cuma lenturnya tulang menjadikan agak kurang keseimbangannya. Sudah lebih dari 6 bulan kami melewati senin dan kamis pagi di YPAC untuk terapi adik. Semua kami lewati dengan sabar dan tentu tak lupa berdoa.
Kasian sebenarnya tiap terapi selalu tangisan dik Adhan yang terdengar. Itu semua demi dirinya agar segera memiliki keseimbangan badan. Alhamdulillah, dengan atau tanpa sepatu khusus akhirnya dia berani melangkah dari tembok satu ke tembok lainnya. Sudah mulai berani memutar badan.
Awalnya tiap meniti langkah selalu dijagain tetapi mulai minggu kemarin sudah dibiarkan dan diawasi. Meski belum total dilepas, setidaknya sudah ada keberanian. Bahkan dik Adhan meminta gandengan dilepas. Tidak hanya dalam rumah namun diluar rumah juga berani berjalan sendiri.
Memang masih dijagain terutama kalau diluar rumah sebab tak ada penopang atau tempat berpegangan tatkala lelah. Keseimbangannya mulai terlihat walau masih butuh waktu untuk stabil. Belum banyak bisa dilepas cukup lama apalagi ditinggal. Setidaknya keberanian sudah ada dan muncul.
Kita semua berharap minggu-minggu mendatang akan semakin baik keseimbangan maupun koordinasi ototnya. Kesabaran merupakan kunci utama. Lelah itu pasti tetapi ini demi kebaikan dirinya. Kami semua tak akan pernah lelah mengajarinya, mensupportnya, mensugesti agar keyakinannya semakin besar.
0 komentar:
Posting Komentar