Kamis sore setelah minum susu, tiba-tiba dimuntahkan semua oleh dik Adhan. Kami semua kaget kenapa begitu. Malamnya juga, kembali dik Adhan memuntahkan susu baik yang diminum dari botol atau dari mama.
Jum'at pagi, hampir semua sarapannya dimuntahkan. Siang saat disuapin papah, baru satu suapan juga dikeluarkan. Hingga suapan keempat, tak ada yang berhasil ditelan. Dik Adhan sendiri rupanya tahu tak bakalan bisa memakan makan siang itu. Akhirnya tak makan sianglah hari itu. Merasa ada sesuatu, jam 14.00 mama memeriksakan ke dokter.
Rumah sakit yang dituju yakni Kasih Ibu. Setelah mengantri periksa dokter, dik Adhan dinyatakan cuma masuk angin. Jadi tak perlu khawatir dan kami diberi resep penangkal muntah. Alhamdulillah kalau cuma masuk angin berarti tak perlu khawatir. Untungnya dia tidak rewel dan badanpun tidak panas.
Yang jadi persoalan, kini soal minum obatnya apalagi sewaktu mbak Alma cicipi ternyata pahit. Obat itu harus diminum sehari 3 kali dan harus ludes sebotol kecil meski dik Adhan sudah baikan kata dokter. Dengan dipegangi secara kuat, minum obat pertama gagal total. Semua yang masuk dikeluarin.
Syukurnya yang kedua dan selanjutnya bisa diminum dengan baik. Makanpun sudah bisa tanpa dikeluarkan lagi meski nafsu makannya belum seperti semula. Hari Sabtu sore, dik Adhan sudah mau minum obat tanpa dipegangi. Dia faham harus minum itu agar segera pulih seperti sedia kala.
0 komentar:
Posting Komentar