Belajar apapun memang harus sejak kecil supaya terbiasa. Bagaimana melakukan sesuatu kalau tak pernah belajar? Belajar juga tak selalu tentang pelajaran. Bisa tentang permainan, bisa tentang menghargai, bisa tentang lingkungan dan beragam lainnya. Dulu saat mas Afin dan mbak Alma masih kecil, mama papa berusaha memberi pelajaran banyak hal agar mas dan mbak belajar atas hal itu.
Mengajarkannya pun perlu disertai dengan contoh-contoh tidak sebatas kata-kata. Memberesi mainan, menyingkirkan buku, melipat baju, meletakkan sesuatu pada tempatnya serta lainnya. Memberesi mainan merupakan hal yang paling sering dilakukan bahkan hampir tiap siang atau sore hari.
Maklum namanya juga anak-anak sehingga sebagian waktunya untuk bermain. Begitu juga dik Adhan yang sudah mulai dikenalkan dengan tanggungjawab sekarang ini. Memasuki usia 2 tahun ada banyak hal yang bisa diajarkan agar dia faham tentang apa yang dilakukannya. Dibandingkan mas dan mbak, memang terlihat dik Adhan yang agak malesan.
Patut disadari karena kami baru mengajarkan saat usia dik Adhan lebih dari 2 tahun. Tidak telat dan masih cukup banyak waktu supaya dik Adhan bisa belajar. Sugesti mas dan mbak lebih rajin karena mereka sebaya berdua. Otomatis semangat memberesi mainan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 2 kakaknya.
Disisi lain, bertambahnya usia mas dan mbak juga menambah tugas dan tanggungjawabnya. Sekarang tidak hanya menangani apa yang dikerjakan namun sekelilingnya. Artinya tidak boleh lagi melihat toples yang tergeletak dan dibiarkan saja. Sekarang mas dan mbak harus bertanggungjawab pada sekelilingnya.
Tidak mudah mengalihkan tanggungjawab dari pribadi menjadi tanggungjawab lingkungan tetapi harus dilakukan. Mama papa tidak hanya berdoa namun tak bosan mengingatkan pada mas dan mbak. Apalagi bila berkaitan dengan dik Adhan. Semoga mereka memahami bergeraknya tanggungjawab dari pribadi ke lingkungan
0 komentar:
Posting Komentar