Makin hari, dik Adhan makin mengerti beberapa aktivitas yang harus dilakukan. Seperti jika diajak pergi dan ditawari ikut nggak? dia akan menjawab "tuuu" yang artinya ikut.
Tiap hari tentu papa mama harus bekerja sehingga dik Adhan ditinggal dirumah bersama bude jamu. Kenapa dipanggil bude jamu? karena memang tiap pagi berjualan jamu. Jam 08.30 dia akan datang kerumah untuk mencuci atau setrika sembari menemani dik Adhan.
Saat papa mama berpamitan, awalnya memang menangis. Alhamdulillah kini sudah mulai faham dengan aktivitas harian papa mama. Termasuk bila pagi mas Afin dan mbak Alma berangkat ke sekolah.
Kecerdasannya tumbuh seperti mas Afin dan ini bisa dilihat ketika dia mencoba membaca koran, membolak balik buku atau memencet tuts keyboard organ atau laptop. Memainkan nada dan menulis jadi aktivitas yang menyenangkan.
Duduk didepan laptop asyik melihat tulisan yang muncul atau mendengarkan nada yang keluar dari organ menjadi kesibukan sendiri. Pun dengan perintah yang sederhana seperti diminta menunggu, mengambilkan atau menaruh sesuatu.
Kami berharap adik tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan tidak hanya bagi keluarga namun juga bagi orang lain. Harapan yang wajar disematkan pada anak layaknya keluarga-keluarga lain seperti tersemat dalam namamu Anugrah Ramadhan Aira, hadiah bulan Ramadhan bagi mama Atik dan papa iral, amin.
0 komentar:
Posting Komentar