Ujian akhir sekolah di kelas VI? Ah biasa aja tuh. Ga berasa tegang, nervous, gugup atau ekstra bekerja belajar secara optimal. Ga ngerti yang dipikir kakak/mas Afin kenapa begitu. Kalau dipaksakan apakah bagus?
Beberapa sumber dibaca untuk menyikapi hal ini. Tetapi banyak menyarankan biarkan saja...
Dari beberapa informasi yang diterima mas Afin, dia masih bisa mengikuti soal-soal yang diberikan. Sama dengan saat UTS atau Ujian Semester yang bagi mama papa harus dihadapi dengan serius.
Belajar dengan buku yang dimiliki, pelajaran ya apa yang diajarkan, kalau nambah juga beberapa yang ada. Lama belajar, ya semampu mata memandang buku itu. Jangankan nambah waktu belajar siang atau pagi, nambah jam saja paling 15 - 20 menit.
Lantas, waktu lainnya untuk apa? Seperti biasanya untuk baca koran, baca buku, lihat bola, bermain dengan adik. Bermain dengan teman tentu tidak karena Rizqy ga keluar sama sekali, belajar.
Tadi sore, papa terkejut kenapa bisa maen PS? ternyata mama ijinkan dengan alasan supaya ada refresh. Malemnya berdua dengan dik Alma nge game hingga jarum jam menunjukkan pukul 22.30. Entah sampai jam berapa bisa diingatkan.
Mereka terus saja berkutat dengan layar 14 inc itu.
Mama dan papa berharap hasil yang dipetik bisa optimal. Memaksakan menambah jam takut berdampak buruk karena terpaksa, beban bertambah, psikologis terganggu. Ini caramu belajar dan kami mencoba menerimanya.
0 komentar:
Posting Komentar