Sekarang aku sudah kelas enam. Aku berpikir bahwa ini waktunya serius. Dimulai dari try out Maret - UN Mei 2012, aku harus belajar, belajar, dan belajar. Tapi, agak sulit untuk menghilangkan sifat leda-lede ku. Kadang, aku berpikir ingin mengulangi sifat tersebut, namun, aku menyadari UN itu susah, apalagi soalnya dari pemerintah.
Aku juga masih kecewa dengan nilai Latihan UN tingkat kecamatan. Aku kecewa karena aku terlempar dari 10 besar se-SD ku. Memang, guruku hanya menampilkan peringkat se- SD saja. Aku peringkat 15, jumlah 25.35, rata-rata paling cuman 8.45. 3 mapel tersebut: B. Indonesia nilai 8.60, MTK: 8.75, dan IPA: 8.00. Walaupun menurut papaku lumayan, aku justru kecewa.
Papa dan mama sudah beberapa kali menyemangatiku, aku saja yang kurang belajar. Aku ini termasuk aneh, jika test, aku belajar 1 jam. Justru itu, kadang aku mendapat nilai baik. Kalau menurutku, daya ingatku besar.
Aku ingin, membanggakan kedua orang tuaku, yang harus dimulai untuk membanggakan kedua ortuku adalah belajar, berdoa, dan berikhtiar. Tidak usah belajar larut malam pun juga termasuk keinginanku. Orang tuaku hanya menurut saja, yang penting bisa meraih hasil maksimal.
Kembali ke UN, tak terasa, waktu cepat berjalan. Sekarang, aku mulai dibatasi jelang UN tahun ini.
Aku mulai jarang bermain, itu juga perintah orang tuaku. Aku mengerti bahwa mereka membatasiku karena ingin aku bisa konsentrasi belajar dan untuk demi diriku sendiri. Banyak aku melihat siswa tidak lulus ujian. Aku tidak mau seperti mereka. Justru mereka adalah penyemangatku. Aku akan belajar sungguh, sungguh. Akan aku tunjukkan bahwa aku berprestasi.
Aku siap menanggung resiko apa pun!
Ya Allah, semoga, aku bisa lulus ujian, amin..
Sampai disini dulu,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
0 komentar:
Posting Komentar