Main game itu candu, racun yang memabukkan terutama bagi anak-anak. Nah ini menjalar pada mas Afin yang kali ini makin mengkhawatirkan. Bukan soal lamanya bermain game tetapi lebih pada waktu bermain game. Ada kalanya mencuri waktu belajar habis maghrib dan ada kalanya mencuri waktu tidur dengan lagak masih belajar.
Kalau masih kelas VII atau VIII barangkali mama papa tidak akan begitu keras memperingatkan. Tetapi kelas IX terutama menjelang UN, tentu bikin ketegangan dirumah makin tegang saja. Bagaimana tidak kalau buku cetak latihan soal saja tebalnya hampir 10 cm, belum latihan soal dari tempat lesnya, belum lembar latihan dari sekolah ditambah waktu les sekolah yang seminggu 4 hari.
Sedangkan les di daerah pajang seminggu bisa 3 kali. Artinya dia cuma punya waktu senggang hari Jum'at hingga Minggu. Seharusnya dipakai untuk merehatkan pikiran dan badan. Papa juga sudah bersiap antar jemput dari rumah, sekolah, tempat les.
Sudah begitu koq kadang suka curi-curi waktu main game. Entah pulang sekolah setelah baca koran, sore hari jelang maghrib sembari di depan tv, waktu belajar dengan alasan sms tanya PR temannya atau jelang tidur masih kesana kemari menenteng hp. Meski sempat sadar diri menyerahkan hp agar tidak keseringan main game, rupanya hanya 2 hari.
Mama meminta hp disita saja namun papa masih berharap mas ada kesadaran sendiri. Dengan begitu niatan belajar dengan serius tumbuhnya bisa lebis bagus. Kalau dengan paksaan takutnya malah tidak fokus atau serius belajarnya. Buktinya suatu siang saat hp diminta, eh ke lantai atas bawa buku bukan belajar tapi kamuflase tidur siang!
0 komentar:
Posting Komentar