Sebenarnya sudah agak lama mas dipesan untuk menjadi qiraah
saat halal bi halal. Awalnya memang yang diajuin mbak Alma cuma dia menolak
sebab sudah sering menjadi qiraah di Rt 06. Sedang rencana halal bi halal besok
untuk 2 Rt yakni di Rt 05 dan 06.
Begitu mendengar permintaan papa sih awalnya langsung iya.
Hari, minggu pun berselang, dan tak terasa kami sudah kembali ke purbayan
setelah bersilaturrahim. Berarti, jadual mas untuk menjadi qiraah pun kian
dekat. Sudah mulai gelagat yang menjengkelkan. Bau-bau cari alasan menghindar
dari tugas yang diberikan mulai tampak.
Awalnya menanyakan tidak ada ayat Al Quran soal
silaturrahmi. Mama, dik Alma dan papa menjelaskan ada sebab memang sering
dibaca dalam acara halal bi halal. Agak malas-malasan nyari di internet. Lantas
beralasan bahwa tidak bisa qiraah, belum belajar. Disarankan mama buka youtube
dan dengarkan dari sana.
Papa meminta untuk didownload sehingga memudahkan mendengar.
Haripun makin sore dan papa mengambil sikap mendiamkan saja. Tidak ada gunanya
memaksa sebab geliat tubuhnya sangat tidak menyenangkan. Setelah Isya, papa
bergegas ke tempat acara halal bi halal. Mama, dik Adhan maupun dik Alma pun
sudah bersiap.
Di lokasi, rupanya pembaca tilawah/terjemahan tidak ada. Pak
Iwan yang mendapat tugas memberitahu anaknya, sama sekali lupa. Akibatnya belum
didapat siapa yang bakal menjadi tilawah. Papa usul, untuk mencari anak
laki-laki eh tetangga malah usul supaya alma saja yang membaca tilawah. Namun
usulan itu ditolak mentah-mentah sebab masih banyak anak lain.
Mas Afin datang bersama rizqi dan dari Rt 05 diajukan hasyim
yang membaca. Acarapun dimulai serta jatah membaca qiraah beserta tilawah
dilalui. Alhamdulillah, bacaan bagus, tidak terdengar grogi, tidak kecepatan, Setelah
selesai bertugas, wajahnya kembali ceria. Kata mama, sebelumnya bilang setelah
bertugas akan langsung pulang, ternyata mas pulang setelah acara selesai.
0 komentar:
Posting Komentar