Masuk pertama di MAN, bagi mas Afin agendanya ya masa
orientasi siswa. Papa agak khawatir kalau tugasnya berat, hukuman fisiknya
keras atau jamnya lama. Alhamdulillah tugas yang diberikan masih wajar, hukuman
juga paling push up.
Minggu awal, mas sekolah diantar papa sebagai bentuk
pengenalan jalan ke sekolah. Hanya saja masih begitu, merasa diantar jadi
persiapannya malas-malasan. Liburan 2,5 bulan hampir membentuk pola yang ajeg.
Maunya bangun, makan, buka internet, jajan dan nonton tivi. Menyiapkan untuk
MOS pun tidak serius, maunya yang beli-beli saja.
Persiapan mos pertama yang agak lama tentu membuat tas.
Syaratnya harus berbahan kertas. Papa nyarankan untuk menggunakan kertas semen
yang kuat dibanding kertas lainnya. Untuk makanan dan minuman tentu beli meski
harus nebak dulu apa yang dimaksud dengan tugas dari sekolah.
Secara umum, tidak ada kendala mengikuti kegiatan ini karena
begitu dirumah tidak banyak dikeluhkan mas Afin. Paska MOS 3 hari, dilanjutkan
dengan kemah 2 hari 1 malam.
Hingga selesai, tidak ada cerita yang mengkhawatirkan. Yang
buat papa cukup kaget yaitu rupanya di MAN program IPA semua harus full day
tidak ada yang reguler. Pilihan ke IPS berarti ikut boarding school atau
reguler.
Pilihan IPS akhirnya diambil karena pilihan IPA nampaknya
akan jauh lebih memberatkan. Kami tidak bisa membayangkan bila ada PR Fisika
dan Kimia. Sebab itu semua bukan keahlian ayah bundanya. Teman-teman di MTSN
juga mengambil jurusan itu dan banyak yang satu kelas. Cuma antara laki-laki
dan perempuan dipisah, tidak ada yang 1 kelas.
Satu hal lagi, kami berpesan kamu ikut salah satu ekskul
apapun itu. Penting ikut kegiatan sekolah sebagai bahan berlatih dalam
kehidupan nyata. Terserah mau memilih apapun yang jelas pengalaman
berorganisasi akan membentuk karakter dirimu.
Ah, semoga kamu
tumbuh wajar dan makin dewasa dari lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar