Kakak yang satu ini memang selalu serius kalau menghadapi sesuatu, apalagi soal pelajaran. Nah jelang UN, dia benar-benar fokus dan tak beralih dari berbagai materi untuk persiapan ujian akhir ini. Mama papa tak banyak mengganggu dan memberikan berbagai dukungan yang dibutuhkan mbak Alma.
Bukan hanya les, membelikan buku latihan soal yang dimaui mbak Alma tetapi juga menyediakan suasana yang nyaman dalam proses belajarnya. Setidaknya butuh sekitar 4-5 bulan menjelang UN, suasana itu diciptakan. Kami menghindari hal tidak penting maupun suasana yang bisa bikin moody sehingga konsentrasi belajarnya terganggu.
Satu hal yang tidak disangka, dulu mas Afin kurang 3 bulan berangkat dan pulang sekolah antar jemput. Tapi mbak Alma, Subhanallah tetap bersepeda padahal pulang tak jarang sore bahkan beberapa kali menjelang maghrib.
Dia tidak mengeluh, merengek, minta ini itu, semua serba biasa. Bahkan ibadahnya makin kuat. Bila belajar, kami malah sering tak tega dan menyuruhnya berhenti belajar. Bila mengingatnya, Subhanallah kuat betul tekadnya. Ibadah itu bukan hanya sholat tapi juga puasa. Mama juga membantu ikhtiar dengan berpuasa.
Mengkondisikan rumah secara natural memang bukan hal yang gampang. Apalagi mas Afin masih tetap seperti biasa suka jahili adik. Otomatis akan mengganggu proses belajarnya. Pada saat hari UN, mbak Alma tidak dipaksa untuk sampai malam belajarnya. Bahkan les di Primagama berhenti menjelang UN.
Beda betul dengan mas Afin yang hingga UN masih rajin les. Dan hari pengumuman UN tiba. Mama meminta papa yang mengambil. Dalam hati papa sebetulnya berat sebab ga siap bila hasilnya dibawah ekspektasi. Maklum melihat usahanya, harusnya hasilnya baik.
Akhirnya sang wali kelas memasuki ruangan dan memberikan 1 lembar 10 besar anak di MTsN. Se Jateng, mereka meraih posisi 1 dan 2. Papa menunggu giliran untuk mengambil hasil maupun melihat lembaran yang dilihat beberapa orang tua. Akhirnya lembaran itu sampai juga ditangan papa, dan terdapat 2 lingkaran dengan memakai balpoin.
Ternyata itu menunjukkan 2 nama dari daftar 10 besar yang berasal dari kelas IXA reguler. Sedangkan 8 sisanya merupakan kelas Program Khusus, sekolah bayar. Dan nama mbak nangkring diurutan 7 dengan nilai 37,70, Alhamdulillah.
Sebetulnya papa pengen sekali agak kencang mengucap Alhamdulillah tapi untung bisa ditahan. Langsung saja papa ambil gambar dan mengirimkannya ke rumah. Dan tak berapa lama sampailah papa untuk mengambil hasil ujian. Ya Allah terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Sungguh luar biasa hasil yang diperoleh.
Dan silahkan nikmati hari liburmu dengan tenang.....
0 komentar:
Posting Komentar