18 April 2016

Bedah Pertandingan Chelsea vs Manchester City



            Tadi malam, terdapat pertandingan bigmatch antara Chelsea Vs Man City di Stamford Bridge. Saya melihat bersama ayah saya di rumah. Awalnya, saya yakin Chelsea optimis menang karena bermain menguasai bola selama 20 menit pertama. Tetapi setelah itu, permainan berubah 180 derajat. City ternyata mulai bisa mengatasi tekanan dan balik menguasai permainan.

Dan akhirnya, menit 32 City berhasil unggul terlebih dahulu oleh gol Aguero yang bermula dari serangan balik cepat dari kotak penalty City yang dibangun De Bruyne dan Aguero berbuah gol. Tembakannya dari luar kotak penalti mengenai kaki Gary Cahill, yang kemudian sedikit mengubah arah tetapi karena kerasnya tendangan bola tak mampu ditepis Courtois.

            Ternyata setelah itu, pemain City termotivasi untuk lebih agresif. Di babak kedua, pemain Chelsea seperti Loftus-Cheek yang bermain apik di babak pertama tak terlihat perannya. Dan akhirnya, bermula dari serangan balik cepat dari kotak penalty yang lagi-lagi dibangun De Bruyne berbuah gol Aguero untuk kedua kalinya setelah menerima umpan Nasri di menit 54.

            Setelah gol kedua, Chelsea makin terbenam. Walaupun masih sesekali menguasai bola, tetapi Costa yang didapuk sebagai striker sejak menit awal tak mampu berbuat banyak. Bahkan, Fabregas yang sering mengirimkan umpan jauh ke depan justru terdesak oleh Fernandinho dan Toure. Willian yang diharapkan mampu berbuat apik juga pergerakannya dibatasi oleh bek City walau sesekali mampu lolos. Mungkin hanya Pedro yang bermain apik di sisi kiri. Tetapi, mantan penggawa Barca tersebut juga terlalu maju ke depan sehingga Baba Rahman kewalahan mengatasi serangan balik City yang memang diarahkan ke sisi dimana ia bermain.

Obi Mikel yang biasanya bermain apik dalam menjaga kedalaman tim juga tak terlihat kontribusinya. Malah di menit 72 ia menerima kartu kuning dan di menit 79 terpaksa diganti Asmir Begovic karena Courtois mendapat kartu merah karena menjegal Fernandinho yang mengakibatkan Aguero mencetak hattrick di laga ini. 3 gol tambahan itu membuat Aguero sementara bercokol di topskor liga kedua bersama Jamie Vardy dari Leicester dan tepat dibawah striker Tottenham Harry Kane.

            Saya kemudian bertanya-tanya mengapa Chelsea bisa kalah telak dan tak mampu mengimbangi permainan City yang luar biasa sepanjang pertandingan. Dan akhirnya saya menemukan jawabannya. Petrtama, karakter Chelsea bermain melawan City pada malam tadi berbeda. City yang biasanya menampilkan penguasaan bola tetapi karena awalnya terdesak Chelsea akhirnya bermain bertahan dan sesekali melancarkan serangan balik. Dan hal ini ternyata efektif karena serangan balik yang dilakukan ternyata sangat membuat Chelsea sangat kerepotan. Berbeda dengan Chelsea yang biasanya menerapkan parkir bus saat melawan tim besar seperti City justru berani menampilkan permainan menekan pada awalnya, bukan seperti menumpuk pemain di belakang ketika dilatih oleh Mourinho.

            Yang kedua, Chelsea terlalu percaya diri bermain menyerang sehingga lupa akan bertahan. Karakter bermain yang ditunjukkan Hiddink yang cenderung menyerang meninggalkan lubang besar di belakang. Cahill yang memang musim ini hanya sering duduk di bangku cadangan bahkan sering terlambat turun untuk mengantisipasi serangan balik City yang berbuah 2 gol awal. Sedang Ivanovic yang menemani Cahill dibelakang bak hilang ditelan bumi. Dia betul-betul tak nyaman bermain di posisi yang bukan posisi favoritnya yaitu bek kanan sejak menggantikan posisi Zouma yang cedera anterior legamen yang memaksa absen selama 6 bulan saat melawan MU Februari silam. Bahkan, Zouma juga belum pasti tampil di Euro 2016 di bawah panji bendera Prancis.

            Yang ketiga, factor kehilangan Terry benar-benar berdampak besar terhadap kemenangan Chelsea. Walaupun sudah berumur kepala tiga, konsistensi bermain Terry dalam bertahan betul-betul dibutuhkan Chelsea. Sejak mengalami cedera saat melawan Newcastle Februari silam, Chelsea sampai selesai bertanding melawan City tadi malam hanya memetik 5 kemenangan dari 12 laga di semua kompetisi(Termasuk menang melawan Newcastle). Plus ditambah cedera Kurt Zouma yang lebih dulu masuk ruang perawatan mendahului Terry dimana saat Hiddink mengambil alih kursi manajer Zouma lebih sering menemani Terry dalam bertahan ketimbang Cahill.

            Intinya, musim ini Chelsea memang benar-benar buruk. Sejak awal kompetisi masalah pertahanan memang menghantui Chelsea. Cahill yang konsistensi bermain benar-benar turun drastis sehingga bergantian dengan Zouma untuk menemani Terry di belakang. Ditambah menurunnya performa Hazard yang digadang-gadang kembali bersinar justru di luar rencana. Malah Oscar bahkan Loftus-Cheek justru mengalami peningkatan lebih dibanding Hazard yang sepertinya terlalu dibebani oleh Mourinho.

Juga terjadi pergantian manajer yang menyebabkan pemain Chelsea terpaksa mengubah karakter bermain yang berbeda di bawah arahan Hiddink sejak mengambil posisi yang ditinggal Mourinho pada Desember silam. Walaupun sempat memuaskan di awal periode melatihnya dengan tak terkalahkan selama 15 laga beruntun di semua kompetisi, tetapi mental pemain Chelsea belum benar-benar pulih sejak Mourinho dipecat. Sebagai bukti, Hazard masih belum mengembalikan permainan terbaiknya seperti musim lalu. Juga Ivanovic mulai terlihat menurun bersamaan dengan Matic di musim ini, dimana posisi dari nama terakhir digantikan oleh Mikel sejak Hiddink mengambil alih.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates