22 Februari 2013

Karya Anugrah Rawiyah Salma Terus Diapresiasi

Usianya memang baru akan 12 tahun pada November nanti dan sedang duduk di kelas VI SD Djamaatul Ikhwan Surakarta. Meski begitu sedikit demi sedikit karyanya mulai diterima publik. Tentu kebahagiaan tersendiri bagi keluarga. Lewat dari 3 karya yang cukup mengejutkan dan mampu diterima dengan baik oleh masyarakat.

Tercatat karya pertama berupa Kumpulan Cerita Pendek berjudul Hadiah Dari Papa diterbitkan Tiga Ananda Tiga Serangkai Solo 2012. Awal 2013, berturut-turut karya selanjutnya hadir dalam waktu yang hampir bersamaan. Pertama Kumcer Car Free Day dari Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) DAR! Mizan, dilanjutkan Novel Are You OK, Grandma keluaran Bintang Belia dan seminggu kemudian The Little Queen dari Penulis Cilik Punya Karya.

Keempat karya diapresiasi cukup positif. Sebut saja Hadiah Dari Papa yang kini sulit dicari di pasaran saking larisnya. Kami bahkan harus order langsung ke bagian gudang menemukan sisanya. Car Free Day royalti 7 persen dari pemasukan bila dikalkulasi telah terjual 500 buku (@ Rp 1200). The Little Queen berdasar info penerbit dicetak hingga 4000 eksemplar.

Sebuah prediksi luar biasa menariknya buku ini sebab tidak mudah penerbit berani menerbitkan hingga ribuan buku bila ceritanya tak menarik. Kini giliran kami mensupport total agar buku yang menurut penerbit bagus untuk terbukti juga menarik bagi pembaca. Setelah menshare via fb kami, keempat buku kami design dalam selebaran.

Cuma 2 minggu ini kami sibuk sehingga belum banyak tersebar kecuali ke orang-orang terdekat. Alhamdulillah responnya positif sehingga setidaknya sudah 40 buku tiap judulnya berhasil kami dongkrak. Promosi untuk The Little Queen juga dilakukan oleh penerbit melalui facebook dengan cara membuat kuis yang berhadiah novel tersebut.

Disoal lain, mbak Alma mengikuti lomba yang diadakan Lintang Indiva berhasil meraih 20 penulis cerpen terbaik dan karyanya akan diterbitkan bersama penulis lain. Yang jelas hingga saat ini masih ada rencana penerbitan karya lainnya. Di sekolah, mbak Alma juga mengikuti lomba menulis cerpen yang diadakan SD Al Firdaus. Pengumuman finalis katanya minggu ini.

Semoga karya-karya mbak Alma terus bisa diapresiasi sehingga tetap memacu semangatnya menulis. Dia memiliki potensi dan masih perlu diasah serta dijaga supaya dapat berkembang optimal menjadi penulis yang langgeng berkarya layaknya Enid Blyton, penulis idolanya. Pesan kami sebagai orang tua, mbak tetap rajin belajar, senantiasa rendah hati dan konsisten berkarya.

Selamat mbak Alma

18 Februari 2013

Promosi Karya-Karya Mbak Alma

Karya-karya mbak Anugrah Rawiyah Salma terus menerus keluar dan kami mensyukurinya dengan amat sangat. Meski senang namun ada tugas lain yang tak kalah pentingnya yakni promosi. Promosi tidak sekedar dengan maksud dapat royalti besar tetapi mendorong rasa percaya diri mbak Alma agar terus menerus aktif berkarya.

Sebuah prestasi yang sungguh tak mudah untuk dicapai dan kami semua perlu berusaha sungguh-sungguh untuk itu. Dua karya terakhir tidak hanya keluar dibulan yang sama namun hanya berselang seminggu. Tentu tak mudah mempromosikan buku tersebut apalagi penerbit buku anak saat ini sedang gencar-gencarnya berproduksi. Mungkin ada beberapa penerbit yang dalam 1 minggu mengeluarkan buku puluhan.

Tidak mudah untuk lolos seleksi apalagi menjadi diterbitkan. Dan kalau sudah diterbitkan, tidak hanya itu namun harus rajin berpromosi. Agar ada penyeimbang atas hadirnya karya mbak Alma diantara karya-karya lainnya. Di toko buku, bila tidak dipantau akan mudah tergeser, tertutup atau bahkan banyak pengunjung yang tak tahu karya anak-anak kita.

Brosur karya-karya mbak Alma
Guna menyiasati hal itu, selain berpromosi melalui jejaring sosial, getok tular namun juga membagi selebaran agar lebih banyak anak-anak tertarik memburu buku itu. Setelah "Hadiah Dari Papa" yang diterbitkan Tiga Ananda dari Tiga Serangkai, muncul Kumcer KKPK DAR! Mizan dengan judul "Car Free Day", novel "Are You OK, Grandma" dari Bintang Belia dan terakhir "The Little Queen" Noura Books.

Brosur sudah siap dan kita semua sudah memikirkan langkah-langkah yang harus dilakukan supaya kedua novel itu bisa sold out. Apalagi yang The Little Queen dicetak sangat banyak 4.000 eksemplar, sebuah jumlah yang sangat fantastis bagi kami. Selain usaha, hal yang pasti kami lakukan adalah berdoa agar karya mbak Alma mampu dinikmati semua pihak.

Pertengkaran Mas Afin

Sudah lama mas Afin tak mengajak teman-temannya main dirumah. Hari itu Minggu (17 Februari 2013) mungkin jadi hari yang akan terkenang. Pagi saat kami akan makan diluar ternyata Aldisa main ke rumah sehingga mas Afin tidak ikut makan, hanya minta dibawakan pulang. Setelah makan, pulang sebentar kami pergi ke Togamas dan Gramedia untuk ngeliat bagaimana penjualan buku karya mbak Alma. Maklum bulan ini ada 2 buku yang harus digenjot penjualannya karena terbit beriringan.

Buku itu berjudul The Little Queen dan Are You OK, Grandma yang dibanderol Rp 28.000. Berat juga apalagi berdasar info penerbit untuk The Little Queen dicetak 4.000 eksemplar. Maka kami harus ekstra keras. Dirumah rupanya ikut datang Hafidz Nur dan Rizqi. Saat kami pulang, mereka main bola di jalanan rumah. Lantas mereka pindah ke selatan. Sepertinya ada yang meminta mereka pindah tempat padahal ya biasa aja kalau main bola dijalanan wong ga ada lapangan.

Saat bersantai setelah ber Car Free Day
Pindahlah mereka ke selatan. Entah karena ada yang meminta pindah lagi, mereka kemudian main di latar depan perumahan, lapangan yang sebenarnya tak layak buat mereka. Tak berapa lama tiba-tiba suara anak-anak lari berebutan masuk rumah. Disusul seorang bapak dan anak yang lagi nangis, "waduh ada apa ini" pikir papa. Bapak itu tidak terima anaknya dipukul dan merasa sakit. Dengan tenang namun intonasi keras papa nanyakan kejadiannya.

Rupanya mereka awalnya main bola bareng. Sembari main anak bernama kiky itu pegang makanan seperti agar-agar dalam cup. Karena berlarian tentu makanan itu jatuh. Kemudian dia beli es krim dan main lagi eh kesenggol mas Afin jatuh lagi. Kiky marah dan Afin bertanggungjawab menggantikan es krim itu. Uang Rp 2.000 tidak diterima dan dibiarkan terjatuh, malah ditendang saja. Lantas diambil lagi. Mereka kemudian main kembali.

Kiky berusaha menjegal dan main kasar tetapi tak ada yang tersulut. Bete, dia membuang bola dekat kali dan diminta mengambil. Eh ga mau malah nantang dan mukul mas Afin. Dibiarkan, eh mukul lagi dan dibalas. Masih ga terima kiky mukul lagi 2 kali dan dibalas. Mungkin karena ngelawan diambillah sandal mas Afin. Diminta ga boleh, Rizqi merasa ada yang ga bener meminta sandal itu. Malah ditantangnya dan dipukul 2 kali kemudian dibalas pukulan dan terkena tangannya.

Dia pun pulang namun begitu sampai rumah menangis dengan kencang. Rupanya ayahnya keluar dan bermaksud menanyakan. Anak-anak itu tahu ayahnya keluar otomatis berlarian pulang dan dikejar oleh sang ayah. Oleh papa ditanya kronologinya dan jelas sudah Kiky salah, dia berontak dengan menangis keras sambil kakinya menghentak. Sepertinya anak itu gagal meyakinkan ayahnya bahwa dia telah dianiaya.

Sempat berdamai dan pulang eh datang lagi karena merasa matanya masih sakit. Tetangga sempat berdatangan dan papa jelasin bahwa bila anaknya salah dia harus tanggungjawab. Itu jelas. Akhirnya sang ayah mau menerima dan kami semua berdamai. Pesan papa mama ke mas Afin, baik salah maupun benar ya harus bertanggungjawab tidak boleh lari. Lari tidak menyelesaikan masalah dan bila ada pihak lain turut campur tentu papa akan membantu.

16 Februari 2013

Keteledoran Berubah Bahaya

Sabtu kemarin memang pas tidak kebetulan terutama bagi dik Adhan yang lucu dan kakak sulung, mas Afin. Entah kebetulan atau apa keduanya sama-sama jatuh ditempat berbeda dan menangis. Alhamdulillah secara fisik keduanya baik-baik saja. Hal yang sama dari jatuhnya mas dan dik Adhan ya karena tidak hati-hati, cenderung agak ceroboh makanya jatuh.

Dik Adhan jatuh saat membuntuti mama dipintu depan. Sepertinya begitu naik tangga dan belum tuntas pegangan tangannya dilepas sehingga terjengkang ke belakang dan nggeblak. Karuan saja menangis kencang. Papa meraih dari gendongan mama dan berusaha mencari mas Afin. Dik adhan meminta disembuhin mas Afin.

Sesaat setelah dipanggil rupanya mas Afin tergopoh-gopoh turun tangga dan tidak hati-hati. Kakinya basah sehingga licin dan terpeleset. Setidaknya 3 tingkat pantatnya terantuk undakan tangga cukup keras. Siku kirinya otomatis terbentur tangga juga 3 kali. Sambil mengerang dan memegangi paha yang juga terbentur, menangislah dia.

Papa dan dik Adhan terhenyak menyaksikan kejadian itu serta tidak bisa berbuat apa-apa. Mama secara otomatis berlarian dan memandangi mas Afin mengaduh kesakitan. Papa meminta mas Afin secara perlahan menggerakkan tangan maupun kaki kiri. Alhamdulillah semuanya dalam keadaan baik. Tangisan keduanya berhenti bersamaan.

Pembelajaran bagi mereka untuk hati-hati dengan tangga baik tinggi maupun rendah. Tidak boleh tergesa, bercanda apalagi sembrono. Ditambah basahnya kaki bisa menjadi hal yang cukup berbahaya. Semoga keduanya mengambil pelajaran penting soal ini.

13 Februari 2013

Ketegangan Novel "The Little Queen"

Pengalaman seru nan mendebarkan saat sekolah sebulan di Theater School selama sebulan. Mendapat kawan dan sahabat yang menyenangkan. Meski tidak bisa sekamar dengan sahabat yang baru dikenalnya tetapi cukup banyak petualangan seru. Hari-hari yang dilalui sungguh menegangkan, termasuk menjalani awal hari saat liburan sekolah.

Meski hanya sebulan, namun theater school menyediakan ekstra kurikuler khusus dan dibebaskan memilih. Tidak banyak lembaga pendidikan kita menyediakan auditorium atau panggung untuk pentas seni. Ada gambaran detil bagaimana sebuah panggung dan sisi dibelakang panggung. Cukup memberi gambaran bagi anak-anak bagaimana sketsa panggung.

Pun bagaimana pergaulan mereka di kelas maupun interaksi di asrama. Diikuti oleh berbagai siswa didaerah, tidak sedikit salah faham terjadi dan konflik muncul. Namun disinilah pembelajaran buku ini bagaimana memandang konflik secara positif dan cara menyelesaikannya. Bukan dengan tindakan fisik, intrik maupun tindakan curang namun penyelesaian secara arfi dan bijaksana.

Diakhir cerita buku, ditutup dengan sebuah aksi drama menarik nan menegangkan. Berperan sebagai Cinderella atas skenario untuk akhir sekolah berbagai ketegangan-ketegangan muncul. Hingga kursus sebulan berakhir dengan pertukaran kado antar siswa. Sebuah novel menarik yang membuat anak-anak akan berimajinasi secara baik.

Novel ini merupakan novel kedua mbak Anugrah Rawiyah Salma setelah Novel Are You OK, Grandma. Novel yang mendidik, merangsang tindakan positif serta menguraikan alur cerita yang menyenangkan. Buku lain yakni Kumcer Hadiah Dari Papa sudah ludes di toko buku maupun Car Free Day terbitan KKPK sudah susah dicari. Segera dapatkan sebagai kado, hadiah, kejutan maupun doorprize bagi anak-anak.

01 Februari 2013

Karena Papa Mama Sayang Kamu

Sudah beberapa kali ketika dijemput pulang mas Afin agak gelisah. Baik duduknya maupun nada bicara sehingga membuat mama ga konsentrasi mengendarai motor. Kadang menjalar ke sikap hingga raut wajahnya sungguh membuat mama makin sedih. Padahal tidak selalu dijemput telat atau harus hati-hati kendarai motor. Rupanya ini yang bikin mas menjadi senewen, maunya seperti sulap, cling sampe deh dirumah.

Si Tampan
Sewaktu dibicarakan, diberi pengertian bahwa mengendarai motor perlu hati-hati. Atau bila jemput lama bisa jadi karena sedang rapat atau mengerjakan tugas hingga diburu waktu. Akibatnya menjemput tidak sesuai jadual pulang. Kadang kala malah mama menunggu lama sebab informasi kepulangan mas ternyata beda dengan prakteknya.

Kemaren, hal itu diulangi lagi sikap yang tidak seharusnya. Akhirnya papa memutuskan besok (Jum'at 1 Februari 2013) mas Afin pulang sendiri. Ada tawaran berangkat dianter dan pulang naik bus, becak atau taksi dengan biaya sendiri atau berangkat pulang naik sepeda. Awalnya menolak sebab mas mengeluhkan lamanya dek Alma keluar sekolah. Papa menjelaskan meski begitu ya harus sabar wong lama bukan karena main. Hari ini mas Afinpun sekolah memakai sepeda.

Mas, kami mama papa berusaha memfasilitasi yang terbaik buat anak-anak papa. Siapapun itu. Bagi yang tidak bersyukur ya harus menghadapi konsekuensi. Bersikap itu harus baik dan dimulai dari berpikir bahwa tidak semua hal itu kadang kesalahan orang lain. Jangan-jangan hanya kita kurang mensyukuri nikmat yang ada. Sepertinya kalian belum benar-benar meresapi hal ini.

Mama papa kalian dulu sekolah naik sepeda, main seadanya, jarang makan diluar, jarang dapat oleh-oleh dan kami tidak mengeluh. Kalian harus belajar menerima apa yang bisa mama papa berikan. Kadang memang dibatasi karena takut kelewatan. Mumpung masih anak-anak, mama papa mengajari bagaimana berbicara jika sedang gelisah.

Perkataan itu harus dipikir dan dijaga. Mama papa percaya suatu saat kalian akan jadi orang penting makanya sejak dini harus belajar bagaimana menghadapi sesuatu. Melatih menahan diri sangat penting mumpung kalian masih kecil agar kelak besar nanti bisa benar-benar menghadapi situasi secara tepat. Sebab menghadapi situasi dengan tidak tepat, seringkali malah merugikan diri sendiri. Begitu sayang...

Ini semua karena papa mama sayang sama kamu...

Template by:

Free Blog Templates