29 September 2011

Tegangnya Try Out

"teeet... teeeet... "bel berbunyi. "yeee...!!"semua temanku langsung berhamburan keluar kelas. Entah ke kantin, ke halaman, atau ke kamar mandi. aku yang masih di kelas, berdiam diri di bangku. enaknya ngapain ya...,batinku. teman-temanku yang katering membawa kateringnya masing-masing ke kelas atau di luar kelas.

"yaahh... ada makroni! aku nggak suka!"kata Tiara yang katering. mendengar itu, aku langsung mendapat akal. "Tir!"begitulah aku memanggilnya. "buat aku aja!"lanjutku. Tiara lalu memberikan makroninya kepadaku. "m'kasih!"aku langsung melahap makroni dari Tiara. Yummy... enak, deh! lumayan, dapet se-plastik! Alhamdulillah..

setelah melewati pelajaran yang cukuuup... banyak, dan sesudah shalat Dhuhur, aku menunggu pelajaran SBK selesai, lalu... "teet... teeet!" yey! pulaaaang!!! eh, oh, ya, kan les dulu.

oh, ya, aku lupa, minggu lalu, diadakan TRY OUT di sekolah. soal-soal try out ada 30, dan ada 3 pelajaran, yaitu IPA, Matematika, dan Bahasa Indonesia. semua hasilnya di rata-rata. Alhamdulillah, aku rangking 6 dari ketiga kelas. Rangking pertama Ivan kelas VA, Rangking 2 Aniyq, my best friend (sudah pasti dia sekelas denganku), Rank 3 Bella, kelas VB, Rank 4 Tegar, kelas VA, dan Rangking 5 Alya, dia juga my best friend, sudah pasti dia sekelas denganku juga.

Nah, pengumumannya, Rangking 1- 32 berada di kelas VA(hanya untuk les), Rangking 33-72 berada di kelas VB, Rangking 72- terakhir masuk kelas VC. begitulah kira-kira. jadwal les juga hanya pelajaran IPA, Matematika, dan Bahasa Indonesia.

Karna hari ini hari Rabu, maka jadwal kelas VA adalah Matematika! deg, aku takut nih. aku kan pusing kalau ketemu angka-angka dan rumus-rumus sulit. nggak pusing kalau ketemu rumusnya distributif, asossiatif, dan komutatif, FPB & KPK, akar pangkat dua, dll. untung tadi hanya disuruh mengerjakan soal. dan, boleh melihat catatan. Jadi aku Yippie, dong!

aku hanya bisa cerita itu saja. pengalaman di sekolah ketika les. tidak singkat, tidak jelas, dan tidak sopan, kan? aku minta maaf, deh. Jujur ya friend aku nggak bakalan bisa ngomong satu kalimat di kehidupan sehari-hari tanpa disuruh. ya udah. gitu dulu ya, friend, aku ngantuk nih. Assalamu 'alaikum wr. wb,

26 September 2011

PERSAMI SD DJI 2011 di Karanganyar Part 1


Panas, semangat membara. Itulah suasana saat PERSAMI SD DJI tahun 2011. Semua regu berkumpul bersiap untuk membawa barangnya masing-masing. Setelah semua regu berkumpul di SD DJI, kemudian tiap-tiap regu berangkat dengan kendaraan masing-masing. "dah nggak sabar, nih...."kataku di mobil milik salah satu teman reguku.

Setelah sampai di lapangan Baturan, Colomadu, tidak seperti yang aku bayangkan rasanya. Tendanya lumayan panas, mandi di tempat umum, apalagi saat mencari jejak, disuruh menali simpul, melewati sungai, menjawab soal, dan masih banyak hal lagi yang tidak aku kira sebelumnya.

Selesai turun dari mobil, aku dan reguku mencari nomor tenda milik reguku "coba lihat regu Umar nomor berapa, ya...?" tanya Aldisha sambil melihat kertas "aku menemukan nomor tendanya! tenda regu kita nomor 2!"seruku. Setelah semua ketua mengumpulkan anggota dan wakilnya, kemudian membuat tempat untuk masak.

Tapi merapikan tenda, mengatur tikar, membutuhkan waktu sampai Ashar. "sholat Ashar, Al, ayo!" seruku kepada wakil. Selesai sholat ashar, kemudian semua regu melakukan upacara latihan yang membutuhkan waktu sampai jam 16.30. Setelah upacara, semua regu mandi yang dibagi menjadi 2: Wanita di SMP, Laki di kamar mandi umum yang disewakan SD DJI. Setelah aku melihat kamar mandinya yang super jorok, kotor, bau, sama seperti yang di sekolah persis, tidak ada bedanya.
Bersambung..........

25 September 2011

Try Out Mas Afin Memuaskan


Kelas VI adalah kelas terakhir setiap anak yang menempuh pendidikan di sekolah dasar dan kini mas Afin jelang purna sekolah dasar. Papa mama cukup deg-degan mendampingi mas Afin menjalani kelas VI sekarang ini karena diakhir pendidikan dasarnya akan menghadapi ujian nasional. Ujian dimana akan menentukan kemana dia akan melanjutkan, apakah sesuai keinginannya di SMP I Solo atau disekolah lainnya.

Papa mama hanya bisa mendoakan dan membantu menyediakan fasilitas serta perasaan tenang dalam menjalani hari-harinya supaya prestasinya terus membaik. Hari-hari kelas VI memang baru saja dilalui sekitar 2 bl karena terpotong liburan idul fitri. Belum satu bulan juga pasca libur, sekolah DJI mengadakan try out untuk 3 mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA.

Pada saat belajar, papa mama berpesan supaya serius mempersiapkan try out tersebut apalagi kata mas Afin pelajarannya mulai dari materi kelas IV hingga VI sekarang ini. Kalau dilihat pola belajarnya sih sudah serius hanya kuantitasnya terhitung minim. Rata-rata sehari belajar 30-45 menit saja. Alhamdulillah kualitasnya yang bisa terjaga sebab hasil tes sering memuaskan.

Berkali-kali ditemukan dari hasil test yang ada salahnya, akibat mas Afin kurang jeli atau teliti mengerjakan soal. Padahal saat ditanya katanya sudah hati-hati dan tidak tergesa-gesa keluar kelas. Hmmmm berarti memang harus lebih jeli lagi dalam menghadapi soal-soal yang ada. Kurang jeli itu bisa berakibat pada jumlah nilai akhir yang tidak memuaskan.

Papa mama serta mas Afin tentu tak mau ini terjadi. Oleh sebab itu saat dipintu gerbang masuk sekolah hari try out papa berpesan supaya untuk teliti. "Iya pah, aku akan lebih teliti lagi" jawab mas Afin sungguh-sungguh. Hasilnya sangat memuaskan yakni cuma salah 22 dari 100 soal. Papa tidak menyangka akan diberi soal sebanyak itu.

Jumlah soal sebanyak itu berarti rata-rata tiap pelajaran mencapai 30an soal meski multiple choice. Setidaknya dapat tergambar seberapa serius mas Afin mampu berkonsentrasi mengerjakan soal. Teman-temannya di kelas VI B juga mendapat nilai yang bagus. Adi cuma salah 15, Aldisa salah 19, Hasan salah 18, Ramadhan salah 21 dan Hakim salah 23.

Papa maklum kalau teman-teman mas Afin yang disebut diatas salahnya tidak begitu banyak. Lha mereka itu sambil les diluar sekolah lho. Ada yang di primagama, ada yang di neutron bahkan privat juga. Mas Afin les dimana? Alhamdulillah belajar sendiri dan hasil itu membuat papa mama bangga. Tentu pesan-pesan pasca tes diutarakan pada mas Afin.

Nilai segitu (78) harus bisa ditingkatkan lagi. Tidak usah mempedulikan posisi berapa namun jawaban salah harus dikurangi kembali. Kami ingin kuantitas dan kualitas belajar ditingkatkan namun bila malah mengganggu prestasi ya setidaknya dipertahankan apa yang sudah diraih. Menjaga rasa dipuncak prestasi itu yang menjadi tugas papa mama agar ketika menghadapi UN, mampu mendapat nilai sesuai kemampuan terbaik mas Afin, Amin.

Asyiknya Bermain

Sekarang sudah banyak hal dilakukan dik Adhan sendiri termasuk mainan. Selepas usia dua tahun, keasyikannya bermain rupanya sedikit mengalihkan perhatian dik Adhan pada orang di rumah. Dulu, masih minta diajak main bersama, nyanyi, petak umpet, liat video dan lain sebagainya. Sekarang kadang dia sudah main sendiri.

Tepat saat makan, biasanya mama ajak ngelihat upin ipin via internet. Rupanya melihat film anak-anak di vcd membuat dik Adhan bosan. Selesai makan kadang ditinggal nyuci, jemur pakaian atau mama berdandan sudah bisa. Benar-benar banyak waktu yang bisa dikerjakan oleh mama, papa, mas atau mbak Alma.

Apalagi kalau pas main bareng berlima, dik Adhan sering keasyikan main dengan apa yang ada di sekitarnya. Kadang kami kaget dan gembira atas apa yang dilakukannya. Menjelang sholat maghrib misalnya, dia sering berteriak "aaaaa... bah... aaaaa.... bah..." yang maksudnya Allahu Akbar.


Dengan sabarnya menunggu kami semua melakukan sholat. Sesekali masih teriak Allahu Akbar, mengikuti papa sebagai imam. Sungguh sebuah karunia yang besar bagi kami semua. Tak lupa pasca sholat dik Adhan terus saja mengingatkan untuk mengaji. Kalau nggak, dia nunjuk-nunjuk tempat Al Quran.

Mainan mobil-mobilan dan kereta api sangat disukainya. Kadang ketika asyik bermain, ditinggal mainan oleh Mas Afin dan Mbak Alma. Eh begitu tahu kakak-kakaknya mainan, dia nimbrung yang tentu bagi kakaknya bikin bete. Alhamdulillah mas Afin dan mbak Alma sabar menasehati untuk ga gangguin.

Dik Adhan wajahnya begitu mirip dengan mas Afin saat kecil. Kami semua juga merasa surprise ngeliat video saat mas Afin saat kecil yang tak jauh beda. Semoga ibadah dan kecerdasaannya tak jauh beda dengan mas. Doa-doa kami terus panjatkan supaya kesehatan dan keceriaannya akan terjaga.

Awal yang Menggembirakan


Sebuah permulaan yang baik bagi mbak Alma saat menginjak semester pertama kelas V. Setidaknya bagi kepercayaan diri mbak Alma menghadapi materi sekolah yang lebih padat dan lebih menguras pikirannya. Prestasi sudah terjaga dengan baik dan hasilnya memuaskan dari posisi namun nilainya harus ditingkatkan.

Seperti tahun lalu, SD DJI akan memberi tambahan materi bagi kelas V untuk hari Selasa - Kamis sehingga pulang lebih lama sampai jam 14.30. Tambahan materi itu adalah IPA, Bahasa Indonesia dan Matematika. Tambahan pelajaran itu diberikan sesuai pengelompokan nilai yang sudah disharing terlebih dulu.

Bila tahun lalu pengelompokan les berdasar raport kelas IV semester 2 namun tahun ini diadakan tes atas 3 pelajaran tersebut. Materi soal memang tidak banyak yakni hanya 30 sehingga 1 pelajaran hanya 10 soal. Papa mama sudah meminta mbak Alma belajar serius supaya hasilnya tidak mengecewakan.

Pada hari sabtu kemarin (24/9) diumumkanlah hasil tes itu dan mbak Alma berada diposisi 6 dari paralel atau semua siswa. Peringkat I ditempati Ivan dan kedua oleh Aniq. Elissa yang sering berada diatas mbak Alma justru malah di posisi 11. Nilainya sih belum memuaskan karena rata-ratanya 77.

Papa mama berpesan agar semakin giat belajar untuk menaikkan nilai itu. Harapannya di akhir semester kelas V bisa mendapat nilai diatas 90. Karena nilai segitu untuk mbak Alma memuaskan. Jadi ini bukan soal ranking tetapi nilai atas kemampuan dirinya. Mbak Alma memberi kabar itu dengan berseri-seri.

Rupanya dia sendiri tak menyangka bakalan menempati posisi tersebut apalagi dibuat paralel. Apalagi untuk urusan matematika bagi mbak Alma sedikit menyulitkan. Prediksi papa, pada saat mengerjakan matematika mbak Alma lumayan sabar untuk meneliti. Selamat ya mbak dan naikkan nilaimu.

22 September 2011

Permainan Anak-Anak

Anak-anak memang menyukai dunia bermain. Bermain apa saja dan tinggal bagaimana cara orang tua mengarahkan supaya permainan itu berkesan serta bermanfaat. Di jaman seperti sekarang, banyak permainan yang mengarah pada individualisme, sendiri, solitaire sehingga harus diatur dengan benar supaya tidak kebablasan.

Oleh sebab itu, papa mama terus menerus memikirkan permainan apa saja yang bisa dan dapat sering dimainkan. Tidak hanya itu namun bisa memberi efek sisi lainnya terutama pengembangan pribadi mas Afin, mbak Alma dan dik Adhan. Jadi segala permainan yang ada dirumah tidak sekedar ada.

Sejak mas Afin dan mbak Alma kecil sudah disediakan beberapa permainan atau alat bermain dan papa mama berusaha mengarahkan secara benar bagaimana digunakan. Misalnya seperti das-dasan (permainan tradisional), halma, congklak dan beragam lainnya. Tentu mainan seperti mobil-mobilan, masak-masakan atau bentuk sejenisnya.

Dua tahun belakangan mas Afin dan mbak Alma juga mengenal permainan melalui internet disamping setahun ini juga bisa main play station. Disela memainkan keduanya, kadang membaca buku juga yang ya ampuuuun sering tak ingat waktu. Jadi memang perlu berulang kali diingatkan terutama tugas belajar.

Permainan das-dasan, halma hingga monopoli menjadi bagian yang kadang dilewati bersama. Kenapa begitu? sebab permainan ini cukup baik bagi perkembangan otak kalian. Misalnya saja merencanakan langkah, belajar memutuskan sesuatu secara cepat, menerima kekalahan dan pembelajaran lainnya.

Ada satu permainan yang sebenarnya pengen papa ajarkan yaitu catur. Sayangnya itu tak mudah ditangkap. Memulai semua permainan itu saat kalian menginjak sekolah dasar. Papa masih ingat disela-sela waktu luang atau tatkala kita diperjalanan papa ajakin main tebak kata dari jari jemari yang dihitung.

Kini, setelah kalian jelang purna sekolah dasar ada permainan baru yang coba dikenalkan yakni scrabble. Tidak mudah memang namun setidaknya menantang bagi kalian untuk mengetahui hal baru. Manfaat lainnya ya belajar bahasa inggris supaya menambah kosa kata. Harapannya dari seluruh permainan itu adalah ada banyak latihan untuk menghadapi hidup. Jadi permainan itu memang disiapkan bukan tiba-tiba.

18 September 2011

Lelahnya Ikut Kemah


Akhirnya perkemahan sabtu - minggu atau persami Sekolah Dasar Djama'atul Ichwan (SD DJI) Solo selesai sudah dan semua peserta kembali ke rumah masing-masing. Mas Afin langsung diantar Aldissa ke rumah sedangkan mbak Alma ngikut mobil Anyq ke sekolah dan dijemput papa disana. "Aku mau naik pick up kan enak terbuka jadi ga bau mobil yang berasa mau muntah" jawab mbak Alma saat ditanya kenapa mau naik mobil itu.

Dirumah, mereka berdua banyak bercerita serunya persami. Uang saku mas Afin tandas untuk beli minuman soalnya pagi sampai sore terik matahari begitu menyengat. Belum lagi teman-teman mas banyak yang minta. Habis beli pada minta dan pada dasarnya mas anak yang ramah dan suka berbagi sehingga bolak balik beli es teh seharga Rp 1.000 per plastiknya.

Saat mencari jejak yang ada sekitar 6 - 7 pos itu salah satunya ada yang diminta mencebur air untuk mencari bendera sekolah DJI. Otomatis seragam pramuka mereka penuh air dan lumpur. "Kalo ga nyebur malah kena hukuman ma, jadi ya memang harus nyebur" cerita mas Afin penuh semangat.

Malam kemarin pada tidur sekitar jam 00.00 sehabis acara api unggun dan pentas seni. Mereka ga merasa begitu dingin padahal angin cukup kencang dan cuaca agak dingin padahal. Bisa jadi kelelahan menjadi faktor penyebab mereka tak merasa kedinginan. Alhamdulillah mereka semua tetap sehat walau kelelahan nampak jelas.

Mas Afin berada dalam kelompok Umar sempat memprotes namanya tak ikut dipanggil sewaktu akan menyalakan api unggun. Cuma protes itu diantara temannya bukan ke pembina atau guru sekolah. Padahal semua ketua regu dipanggil kedepan guna menyalakan api unggun. Jam 03.00 mereka sudah dibangunkan untuk menjalankan ibadah. Pendamping kelompok umar yakni pak Rois yang kebetulan Wali Kelas mbak Alma.

Saking banyaknya anak, air di sekolah yang jadi tempat untuk mandi habis sehingga mereka berganti ke rumah-rumah penduduk sekitar lapangan Baturan. Kelompok mbak Alma didampingi bu Mar. Rupanya mendampinginya tak tanggung-tanggung sampai bu Mar ikut menginap ditenda.

Selama menjalani persami tersebut, ada penilaian tiap regu baik kelompok laki-laki ataupun perempuan. Dan untuk kelompok perempuan, regu Siti Aminah yang merupakan regunya mbak Alma menempati posisi pertama. "Pada saat pengumuman deg-degan karena gugup siapa tahu menang"ungkap mbak Alma. Ternyata memang kelompok mereka dinobatkan terbaik putri dan semua anggota kelompok bersorak kegirangan.

Meski lelah mendera, begitu sampai rumah mereka harus mempersiapkan jadual untuk sekolah esok harinya. Mama menyarankan untuk belajar esok hari saja namun rupanya mereka tetap semangat belajar. Mbak Alma mengerjakan PR Matematika sementara mas Afin belajar persiapan esok yang katanya mau ulangan. Sekitar 10 menit mas Afin terlelap memegang buku. Untung saja mudah dibangunkan untuk makan lantas melanjutkan istirahat agar esok hari segar kembali.

17 September 2011

Persami, Perkemahan Sabtu - Minggu

Seminggu ini mas Afin dan mbak Alma tidak sabar menantikan hari Sabtu-Minggu 17-18 September 2011. Karena mereka akan melaksanakan Persami atau Perkemahan Sabtu Minggu yang diselenggarakan pihak sekolah di lapangan Baturan Colomadu. Berdasarkan penjelasan sekolah, Persami untuk menutup rangkaian kegiatan ekstra kurikuler bagi anak kelas VI demi menghadapi Ujian Nasional.

Menjelang kegiatan itu, mas Afin sudah
jauh-jauh hari berpesan untuk membeli tongkat merah putih. Hingga hari Kamis 15 Sept lalu tongkat tak didapat karena sulit mencari. Mama kemudian mengusahakan dengan meminjam tapi tidak ada. Untungnya di dekat rumah masih ada toko yang menyediakan itu sehingga didapatlah tongkat pramuka.

Sementara mbak Alma sibuk mencari patok besi untuk mendirikan
tenda. Hampir sama dengan mas Afin, mesti tanya lebih dari 7 toko besi baru didapatlah patok itu. Tikar dan lampu emergency juga ikutan dibooking supaya bisa terbawa. Termasuk didalamnya membeli tongkat dan topi pramuka.

Akhirnya hari-hari yang ditunggu telah tiba. Mas Afin minta diantar ke rumah Aldissa karena ditawari berangkat bersama sementara mbak Alma langsung ke sekolah. Mas Afin tergesa-gesa apalagi sebagai ketua kelompok dia harus memastikan semuanya lancar termasuk didalamnya adalah menciptakan yel-yel. Umar merupakan nama kelompok mas Afin dan Siti Fatimah adalah kelompok mbak Alma.

Sabtu sore mama dan papa nengok ke lokasi dan ternyata masih upacara pembukaan yang dilanjutkan dengan pawai diseputar perumahan fajar indah. Tak lupa dik Adhan ikut melihat kegiatan
kakaknya. Saat konvoi, mas Afin beserta teman-temannya santai di foto. Sedangkan mbak Alma merasa malu. Malam hari, papa mama nengok lagi dan membawa snack untuk mas dan mbak. Eh rupanya uang jajan mas Afin sudah kepake sebagian.

"Mungkin haus kali" seru mama saat papa bilang koq sempat jajan.
Sedangkan milik mbak Alma masih utuh. Saat diminta untuk diambil gambar bersama teman-temannya, mbak Alma menolak. Sepertinya malu apalagi dalam satu kelompok di campur dari kelas lain serta kelas VI. Maunya difoto sama dik Adhan serta sendiri. Berbeda dengan mas Afin yang mau difoto saat apa saja.

Papa mama berharap kegiatan ini akan memberi dampak positif bagi mbak Alma dan mas Afin. Kalian harus mampu mengambil pelajaran dari perkemahan seperti apa sih bertanggungjawab, berbagi bersama teman, gotong royong, solidaritas, mandiri, menjalankan tugas dan banyak lainnya, amin.

15 September 2011

Blog Kami Telah Kembali


Menjelang lebaran tahun 2011, kami memiliki rekaman film yang lumayan bagus soal dik Adhan. Mas Afin dan mbak Alma mengusulkan di unggah ke youtube supaya bisa ditonton banyak orang. Papa kemudian mencoba mengunggah film tersebut dan mendaftarkan diri di youtube dengan memakai email akses blogspot.

Rupanya pada saat mendaftar, tahun data diri yang dimasukkan terlalu muda sehingga tidak diijinkan menunggah film tersebut. Batallah mengunggah dan akses ditutup begitu saja. Setelah lebaran, saat ada banyak moment bagus, papa berusaha menulis di blog. Alangkah kagetnya begitu coba di akses ternyata email dihapus oleh admin dari gmail.


Seiring dengan itu, akses blogspot juga hangus. Tidak hanya papa yang kecewa namun mas Afin dan mbak Alma merasakan hal yang sama. Berbagai cara ditempuh termasuk menanyakan pada teman-teman papa, tetap saja belum ketemu cara jitu. Meski demikian, papa masih terus berusaha.

Soalnya ketika email diakses tertulis bahwa email sudah tidak dapat diakses karena umur tidak mencukupi. Supaya email dapat kembali, pengguna harus mengirim data diri yang membuktikan pengguna sudah memenuhi syarat umur. Bila kurang dari sebulan sejak kesalahan dibuat akses bisa kembali normal namun bila tidak maka akan dihapus selamanya.

Dengan kesabaran dan doa serta usaha akhirnya papa berhasil mengirimkan data diri yang valid. Selang 3 hari dari pengiriman data tersebut, email dan blog bisa kembali dibaca maupun diisi. Kami semua mengucap syukur alhamdulillah karena banyak kenangan yang sudah tertulis meski masih belum lengkap.

Saat dilihat kembali, ternyata ada beberapa tampilan yang kurang oke. Oleh papa kemudian dibenahi. Design juga diganti supaya tidak bosan. Sayangnya, kebanyakan tulisan yang mengisi masih papa. Padahal harapannya lebih banyak diisi oleh Mas Afin ataupun mbak Alma.

10 September 2011

Lebaran 2011 Yang Meriah

Lebaran Idul Fitri Tahun 2011 kami berlebaran di Klaten karena memang akan ada pertemuan keluarga besar mbah Dwijo G Harjono. Maklum keluarga kami terpencar diberbagai kota sehingga tidak tiap tahun bisa berkumpul semua. Mas Afin dan mbak Alma awalnya tidak menyangka bisa ketemu sepupu mereka yang sebaya.

Memang Mas Afin dan mbak Alma jarang bertemu dikarenakan banyak yang tinggal diluar kota seperti Cilacap, Jakarta, Jepara maupun Kalimantan Selatan. Yang sudah cukup sering bertemu ya mbak Angel (Jogja), mbak Salsa (Semin) maupun Mas Kiki dan mbak Reres dari Cilacap. Rumah ketiga keluarga Pakde dan Bude bahkan sudah pernah disinggahi kami.


Saat jelang lebaran, kami bertemu dengan banyak saudara dan cukup puas bermain terutama mas Afin. Soalnya ada sepupu laki-laki yang hobinya juga bermain bola. Meski terik matahari menyengat, tetap saja main bola. Bertemu mas Kiki, Mas Fadhil dan mas Chandra tentu saat yang menggembirakan sehingga waktu berpisah mas Afin merasakan kesedihan.

Mbak Alma juga sempat berujar masih ingin di Klaten bermain dengan mbak Angel dan mbak Salsa. Sedangkan mbak Nabilla juga mau menemani dik Adhan. Sayangnya dik Adhan masih belum banyak mengerti diajak main. Tidak hanya bermain bola, bermain monopoli atau kembang api adalah saat yang juga bakal dikenang.

Sementara itu, keluarga almarhumah Bude Endang (Jepara) datang sehari setelah lebaran sehingga tinggal keluarga pakde Joko yang bisa ketemu. Akhir puasa dan lebaran yang sangat singkat bagi mas Afin dan mbak Alma. Mereka berdua banyak melakukan hal bersama dengan kakak-kakaknya.

Mulai dari Sholat, makan, bermain hingga membantu simbah. Setelah sholat ied dilapangan balai desa kami bermaaf-maafan yang dilanjutkan dengan foto bersama. Kemudian ada acara halal bi halal keluarga mbah buyut. Berhubung ada kendala teknis, kemudian semua cucu membantu mengeluarkan konsumsi.

Moment yang tak pantas kami lupakan begitu saja. Papa mama berdoa semoga kelak tidak lama lagi kita dapat bersua dalam suasana lebaran atau kegiatan lain yang membahagiakan. Tak perlu menunggu lebih dari 2 tahun. Atau setidaknya kami bisa bersilaturahmi mengunjungi pakde dan bude, amin.

06 September 2011

rumah dua misteri

yesss!! akhirnya liburan juga! aku merasa otak harus refreshing setelah menghadapi lembaran-lembaran soal begitu rumit. libur 2 minggu sudah cukup bagiku. sayangnya, mas Afin, kakakku, hanya libur seminggu karna dia sudah kelas enam, dan mau Ujian. jadi harus pakai latihan. seminggu untuk latihan dan seminggu lagi untuk liburan dan refreshing.aku sebelumnya diberi tugas oleh Pak Chomzi, guru bahasia indonesia, untuk membuat laporan tentang tempe. aku mengerjakannya saat seminggu terakhir.

nah, sekarang hari Sabtu. mas Afin sudah liburan. dia saat ini sedang futsal bersama teman2 sekolahnya. Papa juga futsal. hari ini juga hari pengambilan rapot. mama yang mengambilnya. jadilah aku yang tinggal sendirian di rumah bersama dik Adhan.

aku dirumah hanya bermain-main mobil-mobilan, jika bosan orang-orangan. aku tak mengajak dik Adhan bicara. aku hanya menanti raporku. apakah nilainya baik? rangking berapa aku sekarang? turunkah? mas Afin bilang, dia rangking sembilan. dia tahu karna diberi tahu temannya yang sudah mengambil rapor. aku agak takut, jangan-jangan aku kalah saja.

tiba-tiba ada sepeda masuk teras rumahku. aku was-was. aku melongok ke jendela. ternyata mas Afin bersama temannya. dik Adhan memandangnya. aku diam. mas Afin mengajak temannya itu ke tingkat atas untuk bermain PS. aku kembali melanjutkan lamunanku tadi.

"mah,"ujar dik Adhan tiba-tiba yang membunyarkan lamunanku. terdengar suara mesin motor. aku tahu, itu motor mama. aku segera melihat ke jendela. kulihat mama sedang memarkir motornya di teras rumah. dik Adhan menyambutnya. aku hanya membukakan pintu. mama masuk dengan membawa sebuah plastik hitam dan dua map yang membungkus rapor.

aku segera bertanya, "ma, aku Rangking berapa?"Mama menaruh map diatas piano. "rangking delapan. mas rangking sembilan,"jawab mama. aku lesu. kubuka langsung salah satu map yang berisi rapor milikku. kulihat namaku yang di-stabilo kuning. ternyata Rangking 7! dan, sayang, pararel 19. "ma, rangking tujuh, kok!"ujarku pada mama. kudengar derap kaki. kakakku turun bersama temannya tadi. lalu mas Afin melihat Rangking teman-teman sekelasnya bersama temannya yang datang bersamanya.

. . .

nah, aku sudah sampai di rumah Simbahku yang dari mama. sori aku tak menceritakan pengalamanku pada kalian. ntar kepanjangan, sih! lagipula, aku juga tak ingat yang terjadi saat perjalanan kerumah Simbah dari mama. rumah beliau sangat luas. dan beliau mempunyai beberapa petak sawah yang letaknya tak jauh dari rumah beliau. Simbahku, dari papa dan mama itu rumahnya luas semua. enak, kan? bedanya, simbah dari papa itu rumahnya agak-agak modern. sedang rumah Simbah dari mama rumahnya sangat tradisional.

huh, lama-lama bosan dirumah. papa mengajak kami ke sawah mbah kakung dengan naik motor. tentu saja aku mau. begitu pula mas Afin. dik Adhan diajak. mama ditinggal karna masih membersihkan rumah.

kami naik motor ke sawah. kami mendatangi sawah mbah yang letaknya dekat sebuah sekolah dasar negeri. disana kami tak menemukan mbah kakung, lantas kami pergi ke sawah yang satunya. nah, sudah sampai! kami meninggalkan motor di pinggir jalan, tak lupa dikunci stangnya. dari kejauhan, nampak samar-samar dua orang sedang bercakap-cakap. itu Mbah kakung dan temannya.

kami menghapiri Mbah kakung dan temannya itu. mbah kakung bercerita tentang sawahnya. aku duduk di rumput dan melihat pemandangan yang membentang luas dihadapanku. indah sekali.

Mbah kakung hendak pulang. beliau bawa sepeda. mas Afin membantu mendorong gerobak yang ditarik teman simbah. tak jauh jalannya. sebelumnya kami berfoto di depan sawah dan pemandangan di belakangnya.

kamipun pulang naik motor. kami memutuskan beristirahat dulu di cangkruk, sebuah gubuk yang dekat sawah, dan terbuka. angn sepoi-sepoi meniup rambut kami. "eh, dek Alma,"kata seseorang yang sedang naik motor. pengemudinya memberhentikan motor itu. aku membalas, "mbak Angel,"mbak Angel itu saudaraku. kami bersalaman.

karna sudah cukup lama di cangkruk, kami pulang. dirumah, mbak Angel dan keluarganya sudah sampai. aku dan mas Afin bermain bersama mbak Angel dan dik Akbar. pukul satu, keluarga mbak Angel hendak pulang ke Jogja, rumahnya. tapi mbak Angel ditinggal. sore itu, aku meng-sms mbak Salsa, saudaraku yang rumahnya di Semin, dekat Klaten. juga dekat rumah Simbah.
mbak, ke Klaten, ada mbak Angel, nih... kutnggu lama. tak ada jawaban. tiba-tiba Pakdhe Bambag, ayah mbak Salsa masuk. hm, tapi... tidak ada Mbak Salsa. ya sudah, paling sms-nya belum nyampe. aku pun noton TV sambil menunggu.

pukul lima, pakdhe Bambang pulang. katanya hendak menjemput mbak Salsa karna tahu ada mbak Angel juga. kami menunggu. "lama banget, ya..."keluh mbak Angel. aku mengiyakan. "ALLAHU Akbar..."adzan Maghrib berkumandang. "shalat dulu..."kata mamaku. "cepet-cepetan!"tantangku sambil berlari. "oke! siapa takutt!!!"jawab mas Afin mantab. aku dan mas Afin berlomba menuju tempat berwudhu. "yeee... aku menangg!!!"seruku bangga sambil membusungkan dada. "terang saja, kamu start duluan!"protes mas Afin. mbak Angel terakhir karna mengalah. kami bertiga shalat Maghrib berjamaah. barusan kami selesai shalat, Mbak Salsa, ayah, dan ibunya datang. lalu mereka segera shalat.

kami makan-makan di sebuah warung yang cukup ramai. aku, mas Afin, mbak Angel, dan mbak Salsa berlomba. siapa yang menghabiskan makan dan minum tercepat, dialah pemenangnya. kami juga memakai sambal agar lebih seru. aku menang. mas Afin kedua karna tidak begitu semangat dan perut tidak lapar. mbak Angel ketiga karna kebanyakan sambal. sedang mbak Salsa keterakhir karna masih kenyang dan makannya santai-santai saja. dia juga tak berniat berlomba. adzan berkumandang. kami bergegas shalat isya'. lalu kami menonton TV. sementara ortuku, mbah, pakdhe-Bude berbincang-bincang di ruang makan.

"mainan, yuk!"ajak mas Afin yang sudah bosan menonton TV terus-terusan. "main apa? sayang kita tak bawa kartu tadi,"kataku. "m, siapa tahu, mbah punya kartu!"kata mbak Angel. "bisa juga karna kita mendapat kartu dari rumah simbah,"kataku. "yuk, tanya Mbah!"ajak mbak Angel semangat. kami berempat menghampiri mbahti. "mbah, disini ada kartu?"tanya mas Afin. mbahti merogoh saku baju mbah kakung yang digantungkan. tangannya keluar bersama sebuah kotak kartu. lalu beliau memberikan kartu itu pada kami. mas Afin yang menerima. "makasih Mbah!"kata kami serempak. mbahti mengiyakan. kami langsung melesat pergi. lalu kami keasyikan bermain kartu. bosan main kartu, kami bercerita tentang hari kiamat, tanda-tandanya, hal yang bersangkut-paut, dan tentang penampakan.

ternyata mbak Salsa juga ditinggal. "ayo tidur, sudah mau jam sepuluh,"kata Bude. "pipis dulu sebelum tidur. biar ndak ngompol."lanjut beliau. kami beramai ramai menuju kamar mandi. mas Afin yang pertama kali masuk kamar mandi. kami semua menunggu. saat aku membuka air pancuran, tiba-tiba ember yang biasa digunakan untuk menimbang jatuh ke sumur. bersamaaan dengan itu, mas Afin keluar dari kamar mandi. mbak Salsa dan mbak Angel menjerit dan berlari. aku segera menutup keran air pancuran. aku ikut-ikutan berlari. mas Afin yang melihat kami pada lari, jadi ikut berlari.

kami menegang. "gara-gara cerita tentang hantu, jadi begini, deh!"kata mas Afin. kami akhirnya melanjutkan bermain kartu tanpa menyinggung kejadian tadi itu. karna sudah jam sepuluh lebih, kami disuruh tidur. "mas Afin tidur diluar sama dk Adhan, mbak Angel sama mbahti dikamar, dek Alma sama mbak Angel dikamar..."kata mama. "kai bertiga aja,"kataku. "muat?"tanya mama. mbak Angel dan mbak Salsa mengangguk. akhirnya mama mengizinkan.

waktu berjalan. tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.37. kami juga belum tidur. "aku lapar,"desahku. "aku juga!"kata mbak Salsa sambil duduk. "sama. yuk bikin mi!"kata mbak Angel. kami keluar kamar sambil mengendap-endap. lalu kami membuat mi. "mi-nya dua aja, nanti nggak habis,"kataku. aku dan mbak Salsa memperhatikan mbak Angel yang sibuk membuat mi. aku melihat-lihat sekeliling dapur yang luas. "hiii... lihatin, tuh, lukisan yang warnanya biru! serem bener!"kata mbak Salsa bergidik sambil memegang lengan mbak Angel. aku melihat lukisan yang dimaksud. "wah, bener! mbak Angel, lihat! serem...!!!"kataku ikut bergidik. tubuhku gemetaran. karna gemetar, aku tak bisa melihat lukisan itu dengan jelas. dan aku hanya melihatnya sekilas.

"matanya serem!"kata mbak Salsa. "kayak melototin kita."lanjutnya. "ih, jangan gitu! aku jadi takut,"kata mbak Angel tanpa melihat lukisan biru tua yang dimaksud. aku diam. "mbak Angel berani banget,"pkirku. "dah jadi! eh, nggak ada mangkok besar ya?"kata mbak Angel sambil mematikan api. "makannya pakai panci aja,"usulku. "ambilin sendok, mbak Sal,"kata mbak Angel. mbak Salsa cepat-cepat mengambil tiga sendok. aku dan mbak Salsa keluar dapur lewat sebelah kanan karna ditengah dapur ada tiga motor. sedang mbak Angel yang membawa panci lebih memilih lewat kiri.

tiba-tiba "DUK DUK DUK!!!"ada seseorang yang menggedor pintu dapur! mbak Angel menjerit karna dia sedang berada di dekat pintu dapur. aku juga menjerit. aku lari terbirit-birit. mbak Angel yang memegang panci panas berjalan cepat cepat keluar dari dapur. mbak Salsa yang tak mendengar gedoran pintu tadi hanya ikut lari. papa dan mbahti datang karna mendengar jeritan kami. mbahti menemani kami makan. kami makan dengan tak nafsu sama sekali karna masih kaget dan tegang. misteri! siapa yang menggedor pintu? aku tiba-tiba teringat kejadian saat mau pipis tadi. wah... misterius! RUMAH DUA MISTERI!!




Template by:

Free Blog Templates