13 Juli 2011

Saat Mbak Ida Pulang Kampung

Pada tanggal 24 - 31 Juli mbak ida pulang karena mau lamaran dan ini membuat mas Afin, mbak Alma dan dik Adhan ekstra sabar. Semua hanya dikerjakan papa mama. Termasuk nyuapin dik Adhan yang biasanya tidak dilakukan papa. Beberapa pekerjaan ditangani oleh orang yang berbeda dari biasanya. Anter dan jemput sekolah, setrika, suapin adik, mandiin adik dikerjakan papa.

mama memasak, nyuci kadang juga nyuapin adik. Mama lebih sedikit karena waktunya dibagi dengan kerjaan di kantor. Awalnya mama ga tega dik adhan disuapin papa sehingga tiap siang pulang. Begitu hari ke 3 ya dibiarin sama papa, Alhamdulillah mau makan. Mas dan mbak Alma juga bantuin papa mama jagain adik.


Terutama kalau siang hari sebelum makan setelah bangun tidur. Karena papa entasin jemuran dan nyapu. Pulangnya mbak ida juga membuat mas dan mbak mau belajar merapikan tempat tidur juga. Repotnya kalau mereka bertengkar, ya ketiganya ditangani papa dan mama kalau sudah pulang. Meski mulanya kerepotan, alhamdulillah hari minggu 31 Juli mbak ida sudah datang.

Semoga pasca lebaran sudah bisa dapat pengganti yang asuh dik Adhan. Kasian juga bila tidak karena memang masih butuh orang yang bisa mengasuk adik. Jadual papa juga tidak tentu sehingga kalau pas ada kerjaan tidak ada yang nungguin adik. Iya kalau mama ga repot tapi kalau pas rapat ya susah juga.

03 Juli 2011

Bermain Bersama Kakak


Tadinya si kecil selalu menangis ikut papa namun seiring berjalannya waktu kini bermain bersama papa juga mengasyikkan. Demikian juga dengan mas Afin. Awalnya selalu menghindar namun kini dek Adhan menjadi terkekeh. Mas Afin dan mbak Alma turut senang bahkan kadang saling iri melihat siapa yang bermain bersama adik.

Papa hampir rutin mengajak jalan-jalan lihat kereta api jika sore hari selesai makan dan mandi. Bila lihat kereta, Adhan menunjuk dan da da da da seakan faham apa yang dilihatnya. Di perjalanan dulu suka memperhatikan setiap papan nama. Kini tidak hanya papan nama tetapi juga tiang listrik yang dilihatinnya sampai tak terlihat lagi.

Petak umpet atau kejar-kejaran bersama kakaknya menjadi salah satu permainan favouritenya. Ngumpet di sela-sela kursi dan lemari, pojok tembok ruang tamu, belakang pintu ruang buku adalah tempat kesukaannya bersembunyi. Dia selalu sabar menunggu kakaknya menemukan dimana dirinya bersembunyi. Meski kakaknya sebenarnya tahu tetapi pura-pura tidak melihat hingga ditarik kaos atau rambut kakaknya supaya menoleh.

Perkembangan adhan cukup pesat dan membanggakan kami semua. Hari-hari dilaluinya dengan menyenangkan dan bermain rukun bersama kakak-kakaknya. Semoga kelak mereka akan begitu terus hingga dewasa. Cuma kalau ada mamanya masih suka manja-manjaan dan sulit lepas terutama bila kantuk melanda.

Template by:

Free Blog Templates