21 Agustus 2013

Dua Bulan Ini Bakal Sering Ditinggal

Anak-anak mama papa yang baik, semoga kalian selalu sehat wal afiat dan berbahagia selalu. Mama papa ingin terus bersama dan melihat kalian tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa menyenangkan. Alhamdulillah si sulung papa kini tak terasa sudah 13 tahun. Rasanya baru kemaren menggandengmu tiap pagi jalan-jalan eh kini sudah kelas VIII.

Anak cewek satu-satunya yang dulu sering bercanda mengucapkan “plek” bisanya “pet” tetap kau ingat hingga kini. Tak terasa sudah kelas VII dengan prestasi mentereng. Si bungsu yang begitu lahir langsung ditinggal kerja papa ke Jakarta, kini menjelang 4 tahun dengan beragam candaan mautnya.

Mama papa selalu ingin membahagiakan kalian seperti layaknya tiap orang tua. Tetapi pasti jalannya beragam. Kalian tentu masih ingat saat-saat papa kerja di kalimantan timur. Saat keberangkatan papa tentu saat-saat menyiksa. Tidak hanya bagi kalian, bagi mama apalagi papa.

Pun demikian sewaktu papa kerja di Jakarta, menunggu sebulan laksana puluhan tahun. Yah itulah kehidupan keluarga kita. Alhamdulillah kini mama papa sudah bekerja di Solo kembali sehingga membuat kita sering bersama. Mama kerja ke Jogja juga sesekali makanya tidak begitu terasa saat berpisah.

Hanya saja 2 bulan belakangan kalian akan sering ditinggal karena kesibukan mama kalian. Berbanggalah nak memiliki bunda seperti beliau. Jasanya luar biasa dan kini beliau dipercaya menyeleksi bakal calon penyelenggara pemilihan umum. Kebetulan rapatnya sering malam dan di Kota Sukoharjo.

15 Agustus 2013

Ramahlah Pada Tetangga

Dalam hidup bermasyarakat, bertetangga, bersosial utamanya dengan lingkungan sekitar kita harus memiliki sopan santun. Dulu saat mama papa kecil hal itu diajari benar dan kehidupan di kampung jelas berbeda jauh dengan sekarang di perumahan. Walaupun begitu mama papa menekankan betul pentingnya respect pada lingkungan.

Selain karena tradisi, ramah pada tetangga adalah salah satu sunah nabi yang diajarkan. Senyum sendiri mendapat porsi penting dalam hubungan dengan sesama manusia. Sayangnya perkembangan jaman sudah banyak menggerus itu semua.

Di Tiara Ardi Purbayan sudah hilang tradisi bermain sore hari, bermain minggu pagi atau malam minggu. Teman-teman mbak Alma apalagi mas Afin yang Cuma 1 di lingkungan rumah sudah jarang keluar. Sehingga bila bertemu seakan-akan malu, segan, canggung bahkan terasa aneh. Padahal banyak rekaman video mereka yang sangat akrab saat kecil.

Oleh karena itu butuh dorongan cukup kuat supaya mereka memahami pentingnya ramah dan sopan santun pada tetangga. Idealnya sih tidak hanya tersenyum bila berpapasan namun bertegur sapa dengan memanggil atau sekedar berbincang. Sayangnya mas Afin dan mbak Alma masuk kategori anak yang cukup pemalu.

Hingga sekarang mama papa sering mengingatkan dan mencontohkan beberapa kakak yang selingkungan dan cukup ramah. Pun ketika bermain ke rumah teman, bila pulang harus pamit dan bersalaman dengan orang tua teman tersebut. Masih butuh waktu supaya benar-benar dijalankan dan kami tak bosan mengingatkan itu.

12 Agustus 2013

Kelas VIII Hobinya Masih Nonton Spongebob

Mas Afin di usia ke 13nya menjalani berbagai hal. Rupanya mulai tumbuh menjadi lelaki yang ceria dan terlihat cukup faham atas berbagai hal. Hobinya tetap sepakbola dan mulai menggemari berbagai film barat yang ditayangkan lepas pukul 21.00. Tidurnya pun mulai larut dan mengerjakan tugas hingga adik-adiknya telah terlelap.

Cukup bertanggungjawab pada kondisi rumahnya apalagi bila malam. Kalau merasa mama papanya tiduran sering dia menutup dan mengunci pintu. Alasannya tentu takut pada ketiduran dan memang harusnya seperti itu. Pendidikan yang telah kami ajarkan mulai membuahkan hasil sesuai harapan kami.

Kadang di siang hari kalau hanya sendiri, bersama teman atau hanya dengan adiknya, pintu selalu ditutup dan dikunci. Meski bagi kami terasa janggal namun itulah bentuk tanggung jawab seorang sulung, anak pertama yang menjaga rumahnya.

Sudah kelas VIII dan tubuhnya sudah segede bunda tercintanya. Beberapa kesukannya saat kecil masih saja diteruskan hingga sekarang. Salah satunya menonton berbagai film kartun kegemarannya. Yang sudah ditinggalkan yakni melihat doraemon dan tak pernah tertarik dengan film kartun Sinchan.

Hanya hobi ini kadang membuat bersungut-sungut adiknya saat akan berangkat kesekolah. Waktu mandinya sering mepet dengan jam keberangkatan sekolah sebab pasca lihat siaran berita olahraga dilanjutkan dengan menonton film kartun Spongebob. Siang atau sore hari juga melihat atau Mr Bean.

Bunda sering menasehati untuk mengurangi menonton film-film itu sebab tak baik untuk dilihat. Banyak tindakan konyol yang sering diperlihatkan si patrick. Lebih baik melakukan hal lain yang bermandaat. Bagi papa, mungkin dia belum menemukan kegiatan pengganti saja sehingga masih butuh waktu untuk berubah hobinya.

Lebaran Dik Adhan Bareng Kakak Kakaknya

Dik Adhan seperti kedua kakaknya yang mudah bergaul dengan siapapun. Bedanya dia jauh lebih terbuka dengan orang lain. Apalagi bila ketemu saudaranya dirumah mbah dan akan turut membuntuti. Pun bila usianya tak jauh berbeda. Ketika di Pekalongan, bersua dengan dik Naya menjadi hal baru dan kemana-mana terus bersama.

Pun saat ada mbak Nafla, langsung saja lengket membuntuti kesana kemari. Bahkan hingga saat jelang sessi foto, dik Adhan dengan cueknya duduk disebelahnya. Demikian pula saat ke Klaten dan ketemu dengan mas Evan. Dik Adhan tertarik dan mengajak bermain dengan mas Evan. Mulai dari melihat burung dara mas Evan, keluar masuk rumah hingga saat mas Evan mau pulang mau ikut ke Cilacap.

Tak berapa lama giliran mas Akbar yang datang dirumah mbah Klaten. Keduanya bermain akrab kesana kemari yang kadang lumayan berbahaya. Karena dik Adhan masih terlalu kecil, papa mama meminta mas Afin memantau apa saja yang dilakukan mas Akbar sama dik Adhan. Maklum hobi mas Akbar itu menyalakan api, ke sumur atau ke tepi jalan.

Mereka kadang berlarian ditengah riuhnya persiapan halal bi halal keluarga. Apalagi suguhannya bakso sehingga butuh pantauan supaya ga nyampluk mangkok. Nah karena aktivitas mas Akbar yang tinggi kadang dik Adhan kehilangan jejak dan mencarinya. Apapun yang dilakukan kakaknya hampir selalu ditirunya.

Jadilah anak yang mudah bergaul dan berkawan akrab terutama pada hal-hal yang baik. Teruslah belajar pada sekelilingmu dan pergunakanlah hal-hal positif untuk mengembangkan diri. Semoga kelak engkau akan jadi pribadi yang menyenangkan bagi sekelilingmu.

06 Agustus 2013

Ultah Mas Afin Di Pekalongan

Bulan Ramadhan jelang lebaran ini mas Afin berulang tahun. Kebetulan saatnya berkunjung ke tempat mbah Pekalongan. Mama papa kebingungan bagaimana menyelenggarakan sesuatu untuk ultah sang kakak. Ya sudah nanti diucapin met ultah saja karena kami semua harus berangkat malam hari menuju Pekalongan. Setelah sholat Maghrib di masjid Kota Barat kamipun berbuka.

Rupanya tempat berbuka tak mudah ditemukan sebab ada yang menunya sudah ludes dan tempat penuh. Untung masih ada 1 tempat di Degan Ijo yang menampung kami sembari menunggu teman papa yang turut ke Pekalongan. Sampai dirumah mbah tengah malam dan ucapan met ultah mengalir ke mas Afin disertai peluk cium kami semua.

Nampaknya bulek Ucik sama mbah Uti esoknya mencarikan kue ulang tahun. Semua dipersiapkan setelah sholat Maghrib dan berbuka. Mengalirlah lagu selamat ulang tahun disertai penyalaan lilin bernomor 13 tanda usia mas Afin. Raut wajah gembira jelas tergambar di mimik mas dan pasca selesai lagu, ditiuplah lilin olehnya. Turut meniup ya dik Adhan sama dik Naya.

Kami semua kembali mengucap selamat ultah dan doa demi kebaikan mas Afin dimasa mendatang. Semoga kelak menjadi anak yang berbakti dan membanggakan orang tua. Raihlah cita-citamu serta bermanfaat bagi orang-orang disekelilingmu. Kami orang tuamu akan turut memfasilitasi agar kelak apa yang kamu impikan bisa tergapai.

Met ultah nak

05 Agustus 2013

Telepon, Mainan Baru Dik Adhan

Pertumbuhan kecerdasannya luar biasa disertai dengan bakat yang lumayan. Bunda selalu menyediakan konsumsi yang penuh gizi, kakaknya mengajarinya berbagai hal yang menyenangkan. Mengenal huruf, bernyanyi, bermain peran, membantu mama adalah aktivitas yang mengasyikkan bagi dik Adhan.

Meski kadang memang membuat repot kami semua namun selalu menyenangkan. Sekolah menjadi bagian dirinya yang cukup digemari. Bukan hanya sekolah resmi di PAUD Fatimah namun keseharian bersama mas Afin dan mbak Alma sudah laksana sekolah.

Bermain peran, rumah-rumahan, sekolah-sekolahan, bermain bola keseharian yang menyenangkan bagi dik Adhan. Ketika mbak Alma pulang, menghabiskan air minum mbak Alma menjadi kegiatan yang diincarnya.
Yah berbagai kesenangan ditiru dari kegiatan kami semua termasuk juga memegang hp. Konsekuensinya 2 hp mama jebol. Biasalah dipencet-pencet, untuk memotret bahkan kadang terjatuh. Dik Adhan yan g belum banyak tahu fungsi hp hanya meniru saja dan tak salah sih.

Saat ini hobi barunya ya mainan telepon rumah. Awalnya hanya memencet hand free sehingga suara telepon terdengar keluar. Dia biasanya tertawa ketika mas Afin mematikan mode hand free. Beralih ke redial sehingga telepon terakhir ke orang lain akan terulang. Kami pun sering buru-buru mematikan sebelum diangkat.

Begitu tahu fungsi tombol angka, kini dia sering menelpon dengan memencet angka. Kadang salah tapi tak jarang benar. Kamipun kembali mematikan telepon itu. Suatu ketika mama papa pulang kerja dik Adhan cerita telah menelpon tentu tak jelas tujuannya namun dia menuturkan hal yang luar biasa.

“Tadi dik Adhan nelpon mama pa. Hayo, siapa ini? Teyus dik Adhan bilang dik Adhan. Dik Adhan cari mama ada? Terima kasih” ungkapnya bercerita. Subhanallah, anak ini luar biasa di usia jelang 4 tahun tahu menelpon dan mencari mamanya.

Nak, lekaslah besar dan tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan. Bahagiakanlah bunda, papa dan kakak-kakakmu serta orang sekelilingmu. Tuturkanlah kejujuran, kebenaran dan keIslaman yang sesungguhnya karena nilai-nilai itu kini hampir sirna.

Template by:

Free Blog Templates