27 Juni 2011

Saatnya Unjuk keberanian

hai semuanya.........!!! namaku Aditya Alif Kurniawan... namamu siapa?? haha... pasti nama kalian pasti banyak, hehe... aku punya kisah yg menarik buat kalian... ini terjadi pada beberapa hari yg lalu.....

Jam berapa, ya? gumamku dalam hati... "Jam stengah lima... aku harus mandi dulu...". kemudian aku menuju lemari bajuku"hmm... ini Jum'at ya, jadi pakai baju... oh ya aku harus merapikan tempat tidurku dulu". setelah merapikan tempat tidur aku mandi dan sholat. "masih jam 05.00

"makan, ah..."aku ke lantai 1... "dah bangun..? pagi banget!" puji mama. "ya harus pagi, dong Ma...makannya hari ini apa? tempe? ayam??"tanyaku "lihat aja di tutup saji..." kata mama waw... ayam dan tempe...??? alhamdulillah... enak banget!batinku. setelah aku makan aku sikat gigi. sehabis sikat gigi aku melihat jam dinding... masih jam 05.30... ternyata masih lama batinku.

kemudian aku menonton tv. "mas, jam 05.45, lho!!"kata adikku yg membuat aku bangun. ternyata aku ketiduran selama 15 menit. Aku ke kamar mandi untuk cuci muka. Aku memakai sepatu dan mengeluarkan sepeda dari garasi. "ma, aku berangkat, ya!"kataku. "berangkat? jam berapa sekarang?"tanya mama. "jam 06.00!hati-hati ya mas..."saran mama. "oke"jawabku. Aku ke SD Radya Gadsa naik sepeda.nwalaupun jaraknya kira-kira sekitar 3 km, tapi aku masih kuat.

Sesampainya di sana...

Aku memasuk gerbang SD-ku. Aku memarkir sepedaku. "pagi banget, mas Adit!"kata pak Umar, kepala sekolah SD Radya Gadsa. "Iya, pak. saya ketua kelas... apalagi ini jadwal piket ku, jd g boleh terlambat, pak!"kataku seraya memarkir sepeda. hmmm... kenapa aku datang pagi2 ya...??akh... seharusnya aku berangkat jam 06.00 aja! gerutuku dalam hati saat melihat kelas V c kosong. "berangkatku kepagian... dibanding ngomel terus, piket, ah... "aku menaruh tasku dan kemudian aku piket...

"Sekian dulu dari pak Zaid, berkemas-kemas! lalu jangan lupa berdoa... Assalamu 'alaikum" perintah dari pak Zaid sekaligus mengakhiri pelajaran B.Inggris. "Wa'alaikum salam wr.wb". Setelah berdoa, semua murid kelas V c keluar. aku dan Alsa menuju tempat parkir sepeda. "kamu pakai sepeda, ya?"tanyaku. "betul... eh, aku boleh main ketempatmu?" tanya Alsa. "Boleh"jawabku singkat.

Sesampainya di rumah aku menunggu kedatangan Alsa. Aku menunggu sambil melanjutkan mengaji. Di sela2 aku mengaji, Alsa datang. Selesai mengaji, aku melihat jam. "masih jam 11.oo ternyata"ujarku.Oh ya aku pulang sekolah pukul 10.00 karna semua guru rapat."Masih jam segini, nih enaknya ngapain..?"tanya Alsa."hmm... nonton tv, yuk!"ajakku "Oke... "jawab Alsa.
Aku dan Alsa menonton tv sampai lupa waktu. untung aku mengingatkan...."jam 11.50!"seruku. Lalu Aku dan Alsa mengambil air wudhu dan segera ke Masjid. Selesai Jum'at-an, aku berdoa. Setelah berdoa, aku dan Alsa pulang ke rumah. Saat di jalan...

"Al, tolong aku!!!"aku berteriak saat aku diseret hewan di dekat jurang. Rumahku dgn masjid aku harus melewati jembatan berwarna merah di jurang untuk menyeberang ke Masjid. Aku dilempar ke jurang tersebut. Alsa mau menolongku dgn menarik kedua kakiku. Namun hewan itu berbicara berbahasa Inggris, "I'am Angry!!!!" yg artinya aku murka dan marah sambil melemparku dan Alsa pun ikut terlempar dan dia berkata, "Dit, apakah ini akhir hidup kita???!!"teriaknya."Jangan begitu, Al... berdoalah!!!!!"jawabku dgn berteriak. Aku dan Alsa terjatuh ke Sungai.

Huh, untung aku bisa berenang! gumamku. Tapi, aku tidak menemukan Alsa. Di sisi lain.............
"Come with me!!"teriak hewan yg melempar aku dan Alsa. Rupanya, hewan itu adalah rusa. Rusa itu ikut tercebur di Sungai. Kemudian Alsa di ikat dgn tali lalu diseret. "Tolong aku, ampuni aku, Rusa yg baik!"mohon Alsa mengiba. Rusa itu pun menjawab "I will let you bond, but with one condition."jawab si Rusa yg artinya akan aku lepaskan ikatanmu tapi dengan satu syarat. Alsa pun mulai paham kalau si Rusa itu berbicara bahasa Inggris. "what condition?"tanya Alsa berusaha berani.

"you must speak in English. Understand?!"bentak si Rusa.
Aku dan Alsa berpandangan, kemudian menjawab, "okay, we understand"
Kemudian Rusa itu melepaskan ikatan Alsa. Alsa merasa lega. dia meluruskan dan memijit-mijit tangannya. rasanya pegaaaal sekali. habis, ikatannya kuat, sih...

Bersambung

18 Juni 2011

Rahasia Secangkir Kopi panas

aku merasa heran karna Fira, adikku selalu pulang dengan membawa uang bekal yang masih utuh. padahal, jatah bekal yang diberi Mama selalu sama, masing-masing Rp.1500. Fira sendiri tidak pernah tidak jajan bila waktu istirahat. bahkan, sesekali kalau aku hanya jajan Rp. 1.000, Fira bisa lebih dari Rp.1.000, tapi anehnya, Fira selalu memiliki jatah uang untuk ditabung. benar-benar aneh.

"ah, jangan-jangan... Fira suka mengambil uang tanpa sepengetahuan Mama? ya, siapa tahu, misalnya saat Mama sedang memasak atau menyiram bunga ia akan bebas mengambil uang,"pikirku. untuk itu, pernah dalam seharian (bukan seharian penuh, lho!) aku memperhatikan Fira. Fira sendiri tidak menyadari hal itu.

akhirnya, hilanglah kecurigaanku karna selama-ku perhatikan, tidak ada tanda-tanda mencurigakan bahwa adikku melakukan hal buruk. bahkan aku merasa malu karna telah memata-matai adikku sendiri. tapi aneh... aneh sekali?! keesokan harinya, Fira masih membawa uang Rp.1500. padahal, aku tahu tadi Fira membeli nasi goreng di kantin. harganya, kan Rp.1000, dia juga membeli tahu, yang harganya Rp.1500. harusnya sakunya habis semua, kan?coba hitung pake tangan kalian sendiri dech, atow pake kalkulator? mesin hitung?.

karna aku sudah tidak tahan dengan rasa penasaranku, akupun memaksakan diri untuk bertanya pada Fira. "Fira, tadi kan kamu menghabiskan semua uang bekal, tetapi kenapa kamu pulang dengan uang saku yang masih utuh?"begitu tanyaku seusai makan sore. "oh, itu sich namanya rahasia, Kak!"katanya. "rahasia apanya?"desakku. "ya... ngng... rahasia Fira, Kak! kan katanya kak Alma, kalau punya rahasia jangan dikasih tau siapa-siapa? Fira juga dong! emang Kak Alma aja, yang nyimpen rahasia? semua makhluk hidup juga, tuh, Kak! pokoknya Kak Alma enggak... ngngng... enggak boleh tempe!"tukas Fira cepat. ouw... dia kayaknya lupa! dikiranya makhluk hidup cuma manusia?

"jangan-jangan, kamu suka mengambil uang tanpa sepengetahuan Mama?!"tuduhku. "enggak! enggak, Kak! jangan gitu dulu dong! Fira, kan... hiks... eng... enggak pernah ngambil uang orang! Demi Allah, Kak! hiks... Fira, kan udah berani bilang Demi Allah! berarti Fira jujur!"kata Fira sambil mengelap air matanya. yeee, Fira, kan baru kelas dua, maklumlah, kalau sedikit-dikit nangis. "lalu... lalu kenapa Fira masih punya uang saku yang 'sempurna'?"tanyaku berusaha melembutkan nada suara. "Kak! kalau mau tahu... hiks... rahasianya ada di 'secangkir kopi'!"seru Fira.

"secangkir kopi?"ulangku. "apa maksudnya, Fir?"tanyaku bingung. "itu... itu kan ra-rahasia Fira! hikshiks..."Fira langsung pergi. "hmm... kopi... secangkir kopi..."di kamar, pikiranku diliputi rasa penasaran akan rahasia secangkir kopi itu. begitu juga malamnya, mataku sulit terpejam karna masih penasaran akan rahasia secangkir kopi itu. Keningku berkerut. Mataku menyipit. Otakku berputar, Seperti sedang menghadapi UASBN Matematika.

tiba-tiba, aku terenyak."aku tahu! aku sudah tahu!"seruku setengah mengantuk. sekarang aku tahu rahasia secangkir kopi itu. kuraih jam bekerku. Esoknya, jam bekerku berbunyi. tepat pukul setengah lima. aku bangun setengah jam lebih awal dari biasanya. Lalu, dengan cepat aku beranjak dari kasurku yang empuk. rasa kantukku kubuang jauh-jauh. Sesaat kemudian, aku bergegas pergi menuju dapur.

dugaanku tadi malam tepat sekali. Sama sekali tak melenceng. kulihat Fira di dapur, sedang membuat kopi panas. sedetik pun aku tidak melepaskan perhatianku. Kuperhatikan terus Fira, apalagi saat Fira menuju beranda dan menyerahkan kopi itu pada Papa. Dan dengan jelas aku melihat Papa memberi Fira selembar dan sekeping uang pada Fira.

"terbongkar sudah rahasia secangkir kopi,"batinku penuh kemenangan. "Pa, kok Papa pilih kasih? setiap hari Fira menerima uang saku sekolah dua kali lipat dariku. Ya! dari Mama dan Papa!"kataku sambil manyun, lalu menghampiri Papa dan Fira. Fira berjongkok dan memeluk kakinya. Mukanya yang periang sekarang berubah menjadi memelas, seperti akan menangis.

Papa memandang Fira. Lalu memandangku penuh perhatian. "ahh... siapa yang pilih kasih?"katanya kemudian. "coba pikirkan! pernahkah kamu seperti Fira? bangun pagi-pagi, salat Shubuh berjamaah, dan membuatkan kopi untuk Papa. Jadi, Papa pikir Fira pantas mendapatkan imbalan karna Fira bangun pagi-pagi dan membuatkan kopi Papa. lagian, kopinya muantaabb kok. Enggak kalah sama Mamang-mamang penjual kopi di warung itu. Lagian, harga kopi sana Rp.2.000, kok..."lanjut Papa sambil meneguk kopi panasnya.

muka Fira memerah. dan dia langsung pergi. Aku termenung. Aku merasa malu dengan ucapan Papa barusan. terutama pada Fira. Karna malah bukan kakak yang memberi contoh. malah sebaliknya. Rahasia secangkir kopi panas dari Fira telah membuatku lebih sadar. Sadar kalau ke depan nanti aku harus berbuat lebih baik daripada Fira.

Terima Raport


hari ini hari Sabtu. hari yang cerah. saatnya terima raport. tadi malam tidurku nyenyak, sampai bangun kesiangan. hari Jum'at kemarin aku tidak masuk sekolah. yah, mumpung gak ada pelajaran, jadi mbolos, dech! tapi aku menyesal, karna tidak masuk sekolah. kenapa? yaa, aku ngga bisa tau Rangkingku! kata mas Afin, dia Rangking 8. haaa? turun 4 Rangking, dong! kan sebelumnya rangking 4! klo aku? gmn, yahh? ngga tau juga, dech!

aku dah curhat ma Melly. tau Melly gak? dia My Lovely Diary. aku bingung. sebelumnya kan aku Rangking 8, kalau sekarang? mas Afin sih bilang aku Rangking 8. tapi aku sih, agak ngga percaya. rencananya habis raport Mama mau beliin susu dik Adhan. aku sih, kagak pingin ikut. rasanya malu, deh ketemu wali kelas tapi Rangkingnya jelek. sayangnya, Mama ga tau kelasku yang mana. padahal kemarin aku dah jelasin baik-baik. pakek papan tulis lagi.

aku mandi agak siang. habis, tidurnya nyenyak sih, jadi kagak enak kalau langsung mandi. iya, nggak? aku ngambil celana panjang, baju bergambar lumba-lumba, ama kerudung putih. tiba-tiba Mama ke atas, lalu bilang,"nggak pake kerudung?"aku mengambil kerudungku,"pake lah... nih!"aku melihatkan kerudungku. "hm... koq pake baju lengan pendek?"aku langsung menepuk keningku. lalu Mama mengambilkan baju untukku.

matahari bersinar terik. karna merasa kepanasan di jalan, aku memakai jaketku yang berisleting dua. aku dan Mama segera berangkat menuju SD DJI Utara, sekolah kakakku. ternyata benar, mas Afin Rangking 8. setelah itu, aku dan Mama langsung menuju SD DJI Selatan, sekolahku. aku dan Mama menunggu sambil duduk. kulihat ibunya Aniyq. mama mengobrol dengan beliau.

mama melihat papan tulis. disitu tercantum nama-nama siswa 1o besar. aku Rangking 7, dalam mata pelajaran umum dan agama, dan aku Rangking 10 dalam mata pelajaran umum. kukira Rangking yang tercantum di Raport 7, ternyata dugaanku meleset. dan ternyata 10! hatiku bingung, sedih, gelisah, malu, semua bercampur menjadi satu. Rangkingku turun. tak ada yang bisa kuperbuat kecuali memperbaikinya jika di kelas lima.

Doakan aku, ya!
Thank's

Template by:

Free Blog Templates