27 Februari 2011

Saat Papa Pergi

Untuk :anugrahalif@yahoo.com
Dari:Broklyn25Alma
26-02-2011

Hari ini aku kangen banget sama papa, soalnya ke Pekalongan, untuk kerja, tapi… papa tidur di tempat saudaraku. Padahal, aku lagi pingin banget ketemu ama saudara laki-lakiku itu. Tapi… malah gini, deh! Ya sudah, mau buat apa lagi kalau kejadiannya kayak gini. Lagian kan kejadiannya gak parah-parah amat kayak yang dulu, dulu kan papa ampe ke ibu kota, malahan ampe ke Kaltim… cape’ deh…

Papa, sih! Perginya mendadak…! Aku kan jadi gak sempat masukin surat yang dah aku buat dari dulu ke tas ranselnya papa! Jadi sedih… aku jadi sempat ga Ruf2t dan ngucapin b-b untuk papa… aku sedih, habis tidur siang papa gak ada, sekarang perasaanku benar-benar sedih, trus ya… pokoknya gitu, lah!

Untuk papa, lain kali kalo mau pergi-pergi bilang, dong! Dan jangan Cuma bilang, kalo mau berangkat ya ngomong, ngasih apa, kek… ngapainlah… yang penting bilang dlu... Ntar, kita Chatt aja deh…

Sampe disini dulu, ya! Aku mau udahan, soalnya di suruh mas afin gentian…
Salam sayang, Xoxox Alma.

Udahan ya, pa! thanx, L8R, ya! Mwa!   

25 Februari 2011

Kebiasaan Dik Adhan

Waktu terus berjalan dengan cepat hingga tak terasa si kecil mulai tumbuh besar. Dulu saat papa di Jakarta, diajak sebentar saja selalu menangis. Kini sudah mulai lengket baik untuk tidur, mandi, maen meski untuk urusan makan nampaknya masih susah. Setidaknya ada beberapa kebiasaan harian dik Adhan bersama papa. Pagi (bila papa bangun pagi) kadang sebelum makan jalan-jalan menghirup udara segar. Mencari puss atau melihat sungai dijembatan.

Setelah makan, mandi dan ganti baju setelah sebelumnya melakukan senam ringan. Saat ini, pengajaran kaki dan tangan kanan maupun kiri belum banyak diingat oleh adik. Untuk memakai kaos, sudah mulai otomatis tangannya digerakkan masuk ke lengan. Pasca mengantar mas, mbak serta mama biasanya diajak jalan-jalan papa naik motor. Untuk yang satu ini, dia sudah faham.

Bahkan begitu papa masuk rumah bila tidak segera mengajak naik motor adik selalu menjerit-jerit. Kalau digendong bawaannya minta ke tempat kunci motor. Meraihnya dan menyerahkan kunci pada papa. Kalau sedang ditetah pasti jalannya cepat menghampiri papa.
Agak siang, sekitar jam 10.00 an papa mengajak bercanda dan main. Entah berhitung, terbang atau mencet bell rumah. Setelah itu baru digendong untuk ditidurkan dibahu papa.

Tidak seperti kedua kakaknya yang cukup dikeloni saja sudah terlelap. Siang sekitar pukul 13.00 sampai 14.00 papa juga sering menemani adik tidur.
Sore, sehabis menjemput mas sekolah atau dari les Adhan melakukan rutinitas mandi dan bila tidak terburu langsung jalan-jalan. Bila harus menjemput mama, ya ditinggal dulu. Sekarang yang jelas sudah mengenal papa. Hingga usia jelang 17 bulan kalau mau pipis maupun BAB belum ada kata-kata yang cukup lancar diucapkan. Yang sering diucapkan yakni mama dan mimik.

Mas Afin dan mbak Alma juga sering menemani bercanda. Kebiasaan lain yang dilakukan termasuk memencet no telp pada telp rumah, memainkan nada dering di hp mas Afin, memainkan game di hp papa, melihat rekaman adik di hp mbak Alma. Kami semua bergembira bila bersamanya dan lesung pipitnya disebelah kiri hanya satu mirip mbak Alma.

23 Februari 2011

Anugrah Alif Kholifah Mustadz'afin

Kegembiraan yang luar biasa kami rasakan saat kau hadir melengkapi kebahagiaan yang telah ada. Kami, papa mamamu telah menunggu saat yang memang telah lama dinanti selama 9 bulan 10 hari. Meski bukan waktu yang sebentar namun hal itu tak mengurangi semua rasa yang sempat berkecamuk.

Hari itu 4 Agustus tahun 2000, mama pulang kerja dengan perut yang memang sudah waktunya untuk melahirkan. Namun beliau tak kunjung ambil cuti agar dapat 2 bulan mendampingi dirimu. Bahkan hingga jam 22.00 masih saja mengerjakan tugas kantor. Tak lama berselang sekitar jam 01.00 perut mama mulai merasakan gerakan yang luar biasa. Nampaknya akan segera melahirkan dan kami segera berkemas menuju rumah sakit terdekat, tempat dimana dokter langganan praktek.

Perasaan cemas, was-was dan gundah gulana papa bertmbah ketika mama merasa sakit di kamar melahirkan. Karena tak tega, papa keluar masuk ruangan serta gelisah luar biasa. Waktu itu tak ada siapapun yang mendampingi karena simbah memang belum datang. Apalagi menurut suster masih lama. Pun dokter yang cek kondisi saat pagi pukul 06.00 menyatakan masih lama "baru bukaan 2" katanya.

Saat malam, simbah Klaten maupun Pekalongan sudah dikontak dan akan segera datang keesokan harinya. Alhamdulillah mbah Klaten hadir sejak pagi sehingga membuat rasa was-was papa berkurang. Siangnya mbah Pekalongan juga datang dan segera menemani mama diruang bersaling. Pukul 11.30 mama terus menerus berusaha mendorong si kecil keluar tapi rupanya tak mudah.

Sekitar pukul 13.30 akhirnya suara tangis bayi terdengar dari ruang melahirkan. Alhamdulillah, plong rasanya. Dengan bergegas papa masuk ruangan, terlihat si kecil mungil sedang dimandikan. Setelah bersih, papa mengumandangkan adzan dan iqamah pada telinga kanan kirinya. Selang 2 hari, kami pulang ke kontrakan dan langsung menuju rumah mbah Klaten.

Anak itu kami beri nama Anugrah Alif Kholifah Mustadz'afin dengan panggilan Afin. Awalnya kami akan memanggil dengan nama Alif, cuma beberapa saudara telah menggunakannya. Makna dari nama itu yakni Anugrah adalah barokah atau rasa syukur kami diberi kepercayaan Allah untuk mendidik anak. Alif dapat diartikan 2 hal yaitu anak pertama dan memiliki pendirian yang kuat.

Kholifah merupakan harapan agar dia mampu jadi pemimpin kelak. Pemimpin bagi siapa? bagi kaum Mustadz'afin atau orang yang lemah. Jadi dia kami harapkan akan mampu membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Dia harus jadi leader, pioneer bagi perjuangan orang-orang yang mengalami penindasan, ketidakadilan, diskriminasi. Itulah harapan kami yang senantiasa menjadi harapan keluarga juga.

22 Februari 2011

Sampai Kapan Yah


Kini..... hari-hari yang dilalui mas Afin dan mbak Alma banyak gejolak. Pertumbuhan yang tak berbeda jauh membuat mereka selalu ingin diperhatikaan dan mendapat prioritas. Akibatnya banyak tingkah mereka yang selisih pengertian. Bertengkar, selisih pendapat, ngotot hampir mewarnai saat mereka terjaga dipagi hari hingga jelang memejamkan mata. Segala hal bisa jadi rebutan atau persoalan.

Pagi hari saat terbangun, mandi belakangan menjadi masalah cukup pelik bagi mereka berdua. Ngotot atau nangis hampir jadi suara yang membangunkan dik Adhan. Meski sudah dibilang untuk saling bergantian, hemmmh.... masih saja tidak berjalan sebagaimana mestinya. Makan pagi yang lamban juga menjadi bahan uring-uringan apalagi bila waktu sudah menunjukkan pukul 06.30.

Dulu, siapa yang duduk didepan saat diantar motor itu juga menjadi masalah. Saat mereka kecil (sekitar usia 5-7 tahun) duduk di depan justru tempat favourite. Sekarang mereka berebut membonceng dibelakang saja. Kadang, meski keduanya dibelakang tetap saja ada masalah. Seingat papa, jaman papa kecil tidak sesering mas Afin dan mbak Alma bertengkar.

Pulang sekolah terutama hari Senin dan Kamis saat les Inggris, menu makan siang juga jadi bahan perdebatan. Meski sudah disuapin, tetap saja menjadi sessi istimewa untuk bertengkar. Ada yang bilang lambat lah, males berangkatlah dan lainnya. Sore hari, sessi mandi juga merupakan kegiatan rebutan kamar mandi. Yang satu sudah siap2 masuk kamar mandi karena sedang ambil handuk, eh satunya nyelonong aja masuk.

Jelang sholat maghrib, mau tidur, rebutan kamar, beresin mainan, ngeledek, minta ditemeni dan seabreg hal lain terus saja menjadi suara yang meributkan. Tak malukah kalian sama adek yang masih kecil dan selalu memperhatikan itu? Sekali waktu karena tindakan melebihi batas, papa memotong uang jajan untuk 1 minggu.

Harapan papa mama agar kedepan tidak terjadi lagi. Kalau bertengkar pasti masih tetapi setidaknya yang cerdas atau mempertarungkan hal-hal penting. Beberapa kali memang dibiarkan bila ada perdebatan istimewa. Semoga kalian menjadi sesuatu yang berguna dan debat itu akan istimewa. Jadi bukan bertengkarnya yang dipelihara namun adu argumentasinya ya sayang....

15 Februari 2011

Anak-anakku

Anak-anakku....

Sungguh meski pergi cuma sebentar papa pergi ke pekalongan, rasanya tetap sepi dan sendiri. Kalian memang mampu membuat suasana hati papa bergembira. Meski kadang ada marah atau duka tapi itu ada karena rasa sayang yang luar biasa pada kalian. Rasa sayang yang sungguh teramat dalam.

Terkadang rasa was-was, khawatir dan ketakutan atas diri kalian begitu kuat mencengkeram hati ini. Sehingga justru sikap yang sebaliknya terlihat. Selama ini kalian begitu luar biasa tumbuh dan bertambah besar. Banyak sekali yang berubah dalam diri kalian dengan baik. Rasa syukur terus papa ucapkan atas anugrah yang indah ini.

Anak-anakku....
Jadilah diri kalian seperti harapan semua orang pada anak-anaknya. Entah sebagai apapun yang penting adanya kalian bisa dirasakan manfaatnya. Kaya kadang memang impian tetapi tanpa sumbangsih, makna atau arti pada sesama tentu akan jadi nista. Berbuatlah sesuai apa kata hati nurani.

Nurani tak akan pernah berbohong untuk menunjukkan mana yang terbaik, mana yang benar dan mana yang akan berguna bagi sesama. Melakukan sesuatu tetap harus diiringi doa, landasan keyakinan serta pijakan pada tempatnya. Jika manfaat itu dirasakan orang, tentu kalian akan mengambil kebahagiaan yang tanpa batas.

Anak-anakku....
Jangan ukur sesuatu atau semua hal dengan materi sebab kadang tanpa materi kita bisa banyak memberi kebahagiaan orang. Hidup tak selalu berkaitan dengan materi meski saat ini dunia selalu mengarahkan kita kesana. Pertemanan, persahabatan dan keluarga adalah rasa yang semakin hari semakin hilang.

Hingga sekarang papa berusaha membentengi agar rasa itu tak kabur dalam jiwa kalian. Tanpa rasa itu hidup akan seperti buih dilautan yang terombang-ambing tanpa arah. Manfaatkanlah apa yang ada untuk sesama agar hidup kalian akan jauh lebih berarti. Satu lagi pesan papa, jaga bundamu melebihi menjaga dirimu sendiri.

08 Februari 2011

Maniak Membaca

Membaca adalah jendela pengetahuan atau untuk melihat dunia. Nampaknya hal itu disadari betul oleh mas Afin sehingga minatnya membaca mengalami percepatan luar biasa saat kelas 2 dan 3. Beberapa tema anak-anak mengundang minatnya untuk membaca. Hampir disela-sela kegiatan belajar, maen atau menjelang tidurnya diselingi dengan membaca. Tidak selalu majalah, koran, komik bahkan kini bacaan berita di internet di santapnya. Memang tidak semua tema anak tertarik dibacanya.

Hanya cerita-cerita tertentu yang mampu membuat dia betah berlama-lama
duduk tanpa menghiraukan sekelilingnya. Karena hal ini pula, papa mama terpaksa melarang membaca komik doraemon dibaca diluar hari Sabtu-Minggu. Penyebabnya jika baca komik doraemon, panggilan atau permintaan hampir pasti dijamin diabaikan mas Afin. Tentu dengan abaian ini, papa mama merasa tidak didengarkan. Itulah penyebab keluarnya larangan baca doraemon selain sabtu-minggu.

Selain komik jepang tersebut, komik spongebob juga menjadi incarannya. Padahal acara tv sudah mengulang-ulang puluhan kali cerita yang sama namun tetap saja tak membuat mas Afin bosan. Bahkan kedua jenis komik itu dibuka kembali puluhan kali.
Sementara jika membaca koran atau internet, bacaan olahraga terutama bola menempati posisi teratas. Koran lama yang sedang digunakan papa untuk kliping atau sobekan hasil beli cabai atau sayuran juga diembatnya untuk ditelusuri kata-perkata.

Waktu membacapun menabrak saat apa saja (kecuali mandi, tidur, sholat atau kegiatan yang memerlukan konsentrasi mata). Tak jarang beberapa aktivitas dilakukan sembari membaca.
Sebut saja mendengarkan acara sport pagi, sembari makan kalau koran sudah datang yang sambil dibacanya. Menjelang berangkat sekolah dan menunggu papa mengantar atau pulang sekolah belum ganti baju juga dengan membaca. Yang paling sering pada saat pulang sekolah dan sambil makan siang. Makanya tak heran bila acara makan mas Afin membutuhkan waktu paling lama dibandingkan dengan yang lain.

Bila sedang musim F1 atau Motogp, 2 bacaan itu menjadi suplemen lain olahraga yang menarik perhatiannya. Otomatis atas rajinnya membaca, beberapa berita lain yang ada di koran ikut terbaca. Misalnya soal gempa, gunung m
erapi bahkan kasus Gayus Tambunan. Dia sempat kesal dengan pemberitaan Gayus yang memakan jatah pemberitaan besar di koran sehingga berita lainnya ikut berkurang. Semoga kelak, bacaan mas Afin tidak sekedar komik atau yang bersifat imajinatif semata. T

etapi ada bacaan yang eksperimental, menjadikan dia tertarik melakukan uji lapangan terutama bidang pengetahuan alam. Bacaan-bacaan itu suatu saat bisa menjadi inspirasi bagimu mengkreasikan keahlian yang ada padamu serta bidang yang akan kamu geluti. Kami berharap, inovasi dan kreatifitas muncul dari dasar bacaanmu atas doraemon ataupun spongebob, Amin...

Ritual Tidur Mas Afin

Kebiasaan proses menjelang tidur maupun saat tidur mas Afin paling beragam dibanding dik Alma apalagi dik Adhan yang masih belum genap 2 tahun. Sudah beberapa kali mengalami pergantian ritual menjelang lelapnya. Dulu saat berusia 1 tahun, nenen mamah atau minum susu dibotol bahkan ngempeng sempat dijalaninya. Tetapi kebiasaan itu tak berlangsung lama sebab keburu memiliki kebiasaan baru jelang tidur. Saat umur 2-4 tahun menjelang tidur selalu minta dikipasi dan dielus-elus bagian punggungnya. Cukup lama memang hingga mata dia terpejam.


Bisa menghabiskan wakt
u 15-30 menit sehingga tak jarang kalau mama yang ngeloni, justru mama terlelap duluan. Beberapa kali kipas juga terantuk kepala mas Afin dan menyebabkan tidak jadi tertidur. Akhirnya memanggil papa untuk menemani tidur. Pada usia 4 tahunan, selain minta di "ipai" (baca : kipasi) dan "atas" (maksudnya digaruk punggungnya lebih keatas), salah satu tangannya asyik mencari pusarnya.

Tangannya asyik masuk ke pusar dan membuat matanya semakin terantuk. Awalnya kebiasaan uncek pusar itu jelang tidur saja tetapi pada usia
6-7 hingga sekarang kebiasaan itu dilakukan dibanyak kegiatan dengan posisi diam. Misalnya membaca, melihat tv atau bahkan sedang mainan. Cuma kalau sekarang ketahuan uncek-uncek udel dia merasa malu. Kini usianya sudah 10 tahun dan makin besar. Tidurnya tak lagi mencari pusarnya, dan beralih mencari guling.

Tapi tidak harus dan proses jelang tidurnya tidak terlampau sulit apalagi bila seharian maen tentu akan cepat terlelap. Tak perlu harus ada sesuatu dan cukup mudah.
Kebiasaan lain mas Afin jelang tidur yang ada sejak usia 7-8 tahun yakni buka kaos. Dia tak suka tidur memakai kaos tetapi kaosnya tidak ditaruh dijemuran atau pada tempat cantelan baju. Kaosnya berada disekeliling dimana dia tidur. Kadang ditaruh diatas badannya begitu saja. Maksudnya begitu bangun tak sulit menemukan kaos untuk segera dipakainya.

Cuaca dinginpun sering
nekad melepas kaosnya. Namun bila tidur diruangan ac, kaos bahkan selimut dia pakai meski awalnya tidak mau. Ternyata bisa juga merasa dingin. Yang juga menggelikan bila terjaga dimalam hari. Pada usia 8-9 tahun, sering terbangun malam untuk kencing maupun minum air putih. Nah karena tidur bersama mbak Alma, sering membangunkan untuk menemani. Kadang tengah malam mereka bertengkar hanya karena takut bangun sendirian. Kini kalau terbangun mengetuk-ketuk tembok kamar papa mama.

Nanti kalau dijawab "ya mas" beranjaklah mas Afin ke toilet untuk kencing dan minum. Bila di kamar takut, tidak jarang nyusul ke kamar mama untuk tidur bareng-bareng. Sampai sekarang rasa takutnya masih saja besar dan belum berkurang. Padahal sholat dan ngaji merupakan 2 kegiatan yang digemarinya. Lekas besar dan harus lebih berani ya mas!

Si Afgan, Afin Ganteng

Kelas V sekarang memang merupakan perjalanan sekolah yang cukup melelahkan bagi mas Afin. Kegiatan sekolah maupun luar sekolah cukup padat dan banyak menyita waktu. Meski demikian, hingga sekarang pelajaran sekolah belum (dan semoga tidak) terganggu. Waktu istirahat bahkan main nyaris hanya dimiliki pada hari Sabtu dan Minggu saja. Selebihnya banyak berkutat untuk sekolahnya.

Kegiatan yang dijalani memang kadang tidak berkaitan langsung dengan pelajaran di sekolah. Papa mama berharap banyaknya kegiatan tidak mengganggu prestasi mas Afin. Karena kegiatan itu justru harapannya menunjang prestasi di sekolah. Bila mempengaruhi waktu belajar apalagi prestasi sekolah tentu akan dikurangi. Sekarang coba kita lihat jadual mas Afin dalam 1 minggu.

Hari Senin pukul 06.30 - 13.30 sekolah pagi
pukul 14.30 - 15.30 les bahasa inggris
pukul 15.30 - 16.30 latihan futsal
Hari Selasa pukul 06.30 - 13.30 sekolah pagi
pukul 13.30 - 14.45 tambahan pelajaran di sekolah
Hari Rabu pukul 06.30 - 13.30 sekolah pagi
pukul 13.30 - 14.45 tambahan pelajaran disekolah
Hari Kamis pukul 06.30 - 13.30 sekolah pagi
pukul 13.30 - 14.45 tambahan pelajaran disekolah
pukul 14.45 - 15.30 les bahasa inggris
Hari Jum'at pukul 06.30 - 11.00 sekolah pagi
pukul 15.30 - 17.00 latihan pramuka
Hari Sabtu pukul 06.30 - 11.00 sekolah pagi

Cukup padat dan menyita banyak waktu. Meski demikian, semua ini demi masa depan mas Afin yang semoga dapat menggapai cita-citanya kelak. Papa mama hanya bisa berdoa, berharap dan mendampingi dengan penuh kasih sayang. Tambahan jam pelajaran di sekolah diberikan pasca penerimaan hasil belajar semester ganjil kelas V.

Menurut penuturan pihak sekolah, penambahan jam pelajaran hanya dilakukan untuk 3 mata pelajaran yakni Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA. kelas V termasuk urutan kedua dari bawah untuk prestasi antar kelas. Maka dari itu, pihak sekolah bermaksud memperdalam pelajaran sekolah agar nanti kelas VI dapat melewati UN dengan baik. Apapun UN memang momok menyeramkan bagi guru dan orang tua siswa.

Dari hasil sementara, memang tidak ada keluhan berlebihan yang dilontarkan oleh mas Afin namun papa mama terus menjaga psikologisnya agar tidak drop. Kalau drop tentu akan banyak menimbulkan dampak entah dirumah maupun disekolah. Semoga semua berjalan dengan lancar dan kamu bisa melewatinya. Oh ya, sore tadi saat liat tv dan penyanyi yang muncul Afgan, mas Afin berseru "Wah itu Afgan, artinya Afin Ganteng".... tentu saja kami yang mendengar tertawa. Dan semoga demikian adanya, ganteng wajahnya, ganteng pikirannya, ganteng hatinya serta ganteng jiwanya.... Amin....

Template by:

Free Blog Templates